Muradi Muradi
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KESELARASAN PROGRAM KESIAPSIAGAAN NUKLIR TINGKAT FASILITAS/ INSTALASI NUKLIR PTBN TERHADAP PERKA BAPETEN NO.1 TAHUN 2010 Muradi Muradi; Sjafruddin Sjafruddin
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.07 KB)

Abstract

STUDI KESELARASAN PROGRAM KESIAPSIAGAAN NUKLIR TINGKAT FASILITAS/ INSTALASI NUKLIR PTBN TERHADAP PERKA BAPETEN NO.1 TAHUN 2010. Suatu studi terhadap keselarasan Dokumen Program Kesiapsiagaan Nuklir (PKN) tingkat  instalasi nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (PTBN – BATAN) terhadap Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Perka BAPETEN) No.1 Tahun 2010 telah dilakukan. Studi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara kedua dokumen tersebut sebagai akibat adanya keterbatasan infrastruktur PTBN dalam kedaruratan nuklir dan adanya tugas dan fungsi satuan kerja lain di BATAN yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut. Metoda studi dilakukan dengan cara membandingkan ketentuan-ketentuan dalam pasal/ ayat Perka BAPETEN No.1 Tahun 2010 terhadap pemenuhan ketentuan-ketentuan tersebut oleh Pemegang Izin (PI) PTBN yang terdapat dalam Dokumen PKN PTBN serta dokumen lain yang terkait. Hasil studi menunjukkan bahwa dengan keberadaan instalasi nuklir PTBN di dalam Kawasan Nuklir Serpong (KNS), tidak semua ketentuan tersebut dapat dipenuhi oleh PI. Namun demikian dengan adanya dokumen terkait lain yang berlaku di BATAN maka sesungguhnya seluruh ketentuan tersebut dapat terpenuhi oleh PI PTBN. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum Dokumen PKN PTBN selaras dengan Perka BAPETEN No.1 Tahun 2010. Kata kunci: Kedaruratan nuklir, infrastruktur, Perka BAPETEN, Dokumen PKN.  
DEKONTAMINASI MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 INSTALASI RADIOMETALURGI DENGAN CARA KERING Suliyanto Suliyanto; Muradi Muradi
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 7 (2011): April 2011
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.254 KB)

Abstract

DEKONTAMINASI MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 INSTALASI RADIOMETALURGI DENGAN CARA KERING. Telah dilakukan dekontaminasi mikroskop optik hotcell 107 Instalasi Radiometalurgi (IRM) dengan cara kering. Tujuan dekontaminasi adalah untuk menurunkan tingkat kontaminasi di permukaan mikroskop optik menjadi serendah mungkin atau mencapai batas keselamatan yang diizinkan (radioaktivitas α < 3,7 Bq/cm2 dan β < 37 Bq/cm2). Metoda dekontaminasi dilakukan dengan cara mengusap permukaan casing dan bagian dudukan sampel agar tidak merusak mikroskop optik, kemudian membandingkannya dengan batasan tersebut. Setelah  mikroskop optik dikeluarkan dari hotcell 107, terukur paparan radiasi g dengan jarak ± 1 cm  sebesar (13,68 ± 0,18) μSv/jam, serta tingkat kontaminasi α sebesar 3,25 ± 0,16 Bq/cm2 dan kontaminasi β sebesar 72,06 ± 6,17 Bq/cm2. Khususnya tingkat radioaktivitas β yang terukur melampaui batas yang dizinkan untuk komntaminasi rendah di permukaan alat, sehingga perlu dilakukan dekontaminasi. Hasil dekontaminasi tahap I terukur radioaktivitas β sebesar 47,21 ± 2,06 Bq/cm2 atau koefisien penghapusan kontaminasi sebesar 0,65 ± 0,03 sehingga perlu dilakukan dekontaminasi ulang. Hasil dekontaminasi tahap II, terukur radioaktivitas β sebesar (7,65 ± 0,37) Bq/cm2. Berdasarkan hasil pengukuran radioaktivitas β dapat disimpulkan bahwa dekontaminasi cara kering  dalam dua tahap pada permukaan mikroskop optik, tidak mampu menurunkan tingkat kontaminasi β menjadi < 3,7 Bq/cm2 (kontaminasi rendah di permukaan peralatan), tetapi dekontaminasi kering mempunyai keuntungan tidak merusak (berkarat, merusak sIstem elektronik dan lain-lain) terhadap Mikroskop Optik. Namun demikian pekerjaan perbaikan dapat dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan perlengkapan keselamatan untuk menghindari bahaya radiasi interna.   Kata kunci : dekontaminasi, hotcell 107, mikroskop optik.