Yatno Dwi Agus Susanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDAYAGUNAAN UNIT PELARUTAN YELLOW CAKE PILOT CONVERSION PLANT (PCP) SEBAGAI EVAPORATOR CAIRAN LIMBAH URANIUM Ade Saputra Ade Saputra; Yatno Dwi Agus Susanto; Hanif Ghufron Hanif Ghufron; Anita Sari Sari
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 12, No 23 (2019): Oktober 2019
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK - Limbah cair atau efluen hasil samping proses pemurnian di PCP masih memiliki kadar uranium sebesar ± 20 gU/liter. Kadar tersebut terlalu tinggi untuk dijadikan limbah dan dikirim ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR), namun tidak ekonomis jika langsung diproses di PCP sebagai umpan proses pemurnian. Oleh karena itu perlu dilakukan proses evaporasi sehingga uraniumnya dapat dipunggut kembali sebagai ekstrak dan kondensatnya dapat di kirim ke PTLR sebagai limbah. Pembuatan unit evaporator baru untuk mengolah limbah akan membutuhkan biaya tinggi sehingga pendayagunaan unit pelarutan yellow cake sebagai evaporator perlu dilakukan. Proses pendayagunaan unit pelarutan yellow cake meliputi proses utilisasi sistem pemipaan tangki pelarutan dan percobaan evaporasi limbah efluen secara batch menggunakan unit pelarutan yellow cake untuk mengetahui unjuk kinerja proses evaporasi. Unit pelarutan yellow cake dapat didayagunakan sebagai sistem evaporator dengan memodifikasi sistem pemipaan untuk mengurangi volume limbah cair uranium di PCP dengan kapasitas ± 80 liter/jam dengan kadar uranium di kondensat sebesar ±10 ppm dan mendekati baku tingkat radioaktivitas yang ditetapkan BAPETEN. Kata Kunci - Evaporasi, Pendayagunaan, Pelarutan, Limbah, Uranium   ABSTRACT - Liquid waste or effluent by product of the purification process at PCP, still has uranium content about ± 20 gU/liter. The level was too high as waste and sent to The Radioactive Waste Technology Center (PTLR), but it is not economical if it is processed at PCP as a feed for the purification process. Therefore it is necessary to do the evaporation process so that the uranium can be extracted as an extractant and the condensate can be sent to the PTLR as waste. The build up of a new evaporator unit to process waste will be high cost, so that utilization of yellow cake dissolution unit as an evaporator is carried out. The utilization of the yellow cake dissolution unit includes the utilization of the piping system and evaporation experiment to determine the performance of the evaporation process. Yellow cake dissolution unit can be utilized as an evaporator system by modifying the piping system to reduce the volume of uranium liquid waste in PCP. The capacity is about ± 80 liters / hour for uranium concentration in the condensate about ± 10 ppm and approaching the radioactivity level has determined by BAPETEN. Keywords - Evaporation, Utilization, Dissolution, Waste, Uranium
PERCOBAAN PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo-xSi/Al DALAM UKURAN MINI Supardjo Supardjo; Agoeng Kadarjono; Isfandi Isfandi; Yatno Dwi Agus Susanto; Setia Permana; Guswardani Guswardani
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 25, No 3 (2019): Oktober, 2019
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.177 KB) | DOI: 10.17146/urania.2019.25.3.5697

Abstract

PERCOBAAN PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo-xSi/Al DALAM UKURAN MINI. Penelitian pembuatan pelat elemen bakar mini U-7Mo-xSi/Al dalam rangka pengembangan bahan bakar dispersi densitas uranium tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan parameter proses yang tepat sehingga diperoleh produk pelat elemen bakar mini U-7Mo-xSi/Al yang memenuhi spesifikasi. Alur proses dimulai dari pembuatan paduan U-7Mo-xSi (x= 1%, 2%, dan 3%) menggunakan uranium deplesi dan dilanjutkan pembuatan serbuk U-7Mo-xSi, inti elemen bakar U-7Mo-xSi/Al, dan pelat elemen bakar U-7Mo-xSi/Al. Untuk mengetahui kualitas maka selama proses berlangsung diikuti analisis/pengujian yang meliputi bahan baku, dan produk dari setiap akhir tahapan proses dengan jenis uji sesuai yang diterapkan pada proses pembuatan bahan bakar tipe pelat. Produk ingot paduan U-7Mo-xSi, serbuk U-7Mo-xSi, dan IEB U-7Mo-xSi/Al cukup baik dan memenuhi spesifikasi sehingga hal ini menunjukkan bahwa parameter proses yang diterapkan sudah sesuai, namun untuk pelat elemen bakar yang dihasilkan belum memenuhi persyaratan terutama ketebalan kelongsongnya masih terdapat beberapa titik pengukuran yang ketebalannya <0,25 mm. Untuk mendapatkan ketebalan kelongsong sebagamana yang dipersyaratakan tersebut perlu dilakukan pengulangan dengan mencoba parameter pengerolan yang lain atau mengganti material kelongsong yang memiliki kekerasan yang lebih tinggi. Kata kunci: Bahan bakar paduan U-7Mo-xSi, densitas uranium tinggi, reaktor riset.