p-Index From 2019 - 2024
0.961
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal e-Komunikasi
Desi Yoanita
Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Komunikasi Keluarga Yang Terjadi Antara Orang Tua Dengan Anak Remajanya Dalam Hal Mengelola Kebiasaan Bermain Game Online Yosua Andre Widiyanto; Desi Yoanita; Agusly Irawan Aritonang
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): VOL 7, NO 2 AUGUST 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peneliti ingin melihat bagaimana komunikasi keluarga yang terjadi antara orang tua dengan anak remajanya dalam hal mengelola kebiasaan bermain game online. Peneliti memilih dua keluarga yang menjadi informan peneliti yang terdiri dari keluarga yang anggota keluarganya yaitu sang anak kecanduan bermain game online dan keluarga yang anggota keluarganya yaitu sang anak tidak kecanduan bermain game online. Peneliti melihat komunikasi keluarga tersebut melalui sebuah peraturan keluarga. Teori yang diapakai adalah teori dari Vangelisti&Fitzpatrick yaitu cara penyampaian peraturan keluarga, negosiasi peraturan keluarga, dan hukuman apabila melanggar peraturan keluarga. Peneliti juga melihat dari temuan tambahan seperti melaui penguasaan teknologi oleh orang tua, support dari orang tua, jumlah anak dalam keluarga, dan juga waktu bersama keluarga. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti memilih informan dengan teknik purposif. Hasil penelitian melihat bahwa peraturan keluarga yang disampaikan secara jelas, peraturan keluarga yang tidak bisa dinegosiasi dengan sembarangan, hukuman keras apabila melanggar peraturan keluarga dapat membuat anak remaja tidak kecanduan bermain game online. Disisi lain, support orang tua yang lebih, penguasaan teknologi oleh orang tua, jumlah anak yang lebih dari satu, dan waktu bersama keluarga yang berkualitas membuat orang tua dapat melakukan komunikasi keluarga tentang mengelola kebiasaan bermain game online kepada anak remajanya dengan baik, sehingga anak tidak kecanduan bermain game online.
Relational Maintenance Antara Ayah dan Anak yang Bersatu Kembali Setelah Perceraian Evelyn Jessica; Desi Yoanita; Astri Yogatama
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): VOL 7, NO 2 AUGUST 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Single parent merupakan salah satu masalah atau fenomena yang dapat diartikan sebagai keluarga yang orang tuanya hanya terdiri dari seorang ibu atau seorang ayah, dan dapat bertanggung jawab untuk mengurus setiap anaknya setelah perceraian, mati, atau kelahiran anak di luar nikah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui relational maintenance antara ayah dan anak yang bersatu kembali setelah berpisah karena perceraian. Komunikasi keluarga adalah salah satu dasar utama untuk membangun relational maintenance antara ayah kepada anak, sehingga relasi dan hubungan keduanya dapat semakin membaik. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Terdapat tiga aspek temuan utama dalam penelitian ini yaitu proses relational maintenance yang meliputi confirmation, rituals, dan relations currencies. Kedua, adanya hambatan komunikasi yang disebabkan oleh prasangka, perbedaan gender, perasaan, motivasi terpendam, dan perbedaan pendapat. Sedangkan, orang ketiga yang ikut terlibat dalam membantu relational maintenance tersebut yaitu kakak perempuan pertama dan kerabat perempuan dari pihak ayah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya relational maintenance yang dibangun oleh ayah  kepada anak hanya sampai pada tahap afektif (intimacy). Oleh karena itu, relasi atau hubungan di antara keduanya terus diupayakan sehingga dapat mencapai tahap pertukaran stabil.
Komunikasi Keluarga Dalam Mengatur Penggunaan Gawai Pada Anaknya Johanna Alicia Gunawan; Desi Yoanita; Fanny Lesmana
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): VOL 7, NO 2 AUGUST 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana komunikasi orang tua dalam mengatur penggunaan gawai pada anaknya. Bagaimana mengimplementasikan aturan yang diberikan dan mengatasi anak yang mengalami ketergantungan terhadap gawai. Dalam hal ini, dipilih 2 keluarga, yaitu keluarga A dan keluarga B. Anak dari keluarga A mengalami ketergantungan bermain gawai. Sedangkan dalam keluarga B anaknya tidak mengalami ketergantungan gawai. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Dalam pelaksanaanya, teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pola komunikasi keluarga, aturan keluarga yang terkait dengan kekuasaan, Komunikasi orang tua dan anak dan asumsi aturan. Hasil penelitian yang diperoleh dalam kedua keluarga, keluarga A dan keluarga B memiliki pola asuh dan pola komunikasi yang berbeda. Dalam keluarga A, komunikasi dalam pemberian aturan diterapkan secara verbal tanpa sentuhan fisik dan kehangatan dari orang tua. Sedangkan di keluarga B, kehangatan dan hubungan adalah hal pertama yang harus dicapai. Perbedaan ini yang menyebabkan hasil dari aturan untuk sang anak berbeda. Selain itu dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa hubungan orang tua dan anak sangat berpengaruh bagi berjalannya dan hasil dari aturan yang dijalankan dalam sebuah keluarga.
Penilaian Remaja Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua Tentang Pendidikan Seks di desa Hative Kecil kota Ambon Victor Rahabav; Ido Prijana Hadi; Desi Yoanita
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): VOL 7, NO 2 AUGUST 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penilaian remaja terhadap efektivitas komunikasi interpersonal orang tua tentang pendidikan seks, di desa Hative Kecil, kota Ambon. Dalam pelaksanaannya, komunikasi interpersonal yang dilakukan bisa sangat efektif dan tidak efektif. Keefektifan komunikasi interpersonal ditinjau berdasarkan lima kualitas umum yaitu : keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan metode penelitian survei. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal orang tua terhadap remaja tentang pendidikan seks meliputi 3 materi yaitu: mengenalkan fungsi dan beda organ seks, mengenalkan risiko penyalahgunaan organ seks dan pemberian bekal keagamaan terkait seks di desa Hative Kecil, kota Ambon dinyatakan efektif. Orang tua secara efektif melakukan kelima kualitas efektivitas komunikasi interpersonal mengenai pendidikan seks kepada remaja.
Representasi Posfeminisme dalam Video Musik “Ddu-Du Ddu-Du” milik Blackpink Lydia Angelita Rahardjo; Desi Yoanita; Megawati Wahjudianata
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): VOL 7, NO 2 AUGUST 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Ddu-Du Ddu-Du” merupakan video musik milik girlband asal Korea Selatan, Blackpink yang berhasil mengalahkan jumlah penonton dalam 24 jam pertama dari Psy “Gentleman” dan BTS “Fake Love”. Beberapa Youtuber berpendapat bahwa “Ddu-Du Ddu-Du” mempunyai pesan girl power di dalamnya. Hal ini didukung dengan kemunculan video musik yang bertepatan dengan adanya gerakan #MeToo, berupa ‘escape the corset’ di Korea Selatan pada tahun 2018 lalu. Gerakan tersebut merupakan bentuk perjuangan dari perempuan posfeminis, yang dapat mengubah dunia dengan menulis apa yang dipikirkan dan dirasakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Representasi posfeminisme dalam video musik “Ddu-Du Ddu-Du” milik Blackpink. Metode yang digunakan adalah semiotika milik John Fiske dengan tiga level, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Dengan hasil perempuan posfeminisme yang digambarkan Blackpink dalam video musik ini adalah; Pertama, perempuan yang aktif dan berani bersuara, Kedua, perempuan yang berpendidikan, Ketiga, perempuan yang ambisius, dan Keempat, perempuan yang tetap menunjukkan sisi femininnya.
Pengaruh Bodily Shame di Instagram terhadap Konsep Diri Remaja Perempuan Celine Pricilia; Desi Yoanita
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): VOL 7, NO 2 AUGUST 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komentar body shaming adalah tanggapan atau kesan yang ditulis seseorang yang mengkritik diri sendiri atau orang lain karena aspek penampilan fisik. Melalui komentar bodyshaming, dapat mempengaruhi konsep diri remaja perempuan. Hal ini dilakukan karena bagaimana orang lain menilai kita termasuk dalam hal penampilan, akan membentuk konsep diri kita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bodily shame di Instagram terhadap konsep diri remaja perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatif, dengan metode survei dan analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Jumlah sampel yang ditentukan adalah sebesar 400 responden remaja perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bodyily shame mempengaruhi konsep diri remaja perempuan. Pengaruh yang diberikan masuk ke dalam kategori lemah. Setelah menerima komentar bodyshaming, remaja menjadi cenderung khawatir akan pendapat orang lain. Meski demikian, konsep diri remaja tetap positif.