Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RADIOFARMAKA UNTUK DETEKSI INFLAMASI DAN INFEKSI. Nurlaila Z
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2002.3.1.2119

Abstract

RADIOFARMAKA UNTUK DETEKSI INFLAMASI DAN INFEKSI. Suatu penyakit atau adanya rasa sakit di dalam tubuh dapat disebabkan karena adanya reaksi inflamasi atau infeksi. Salah satu metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi adanya reaksi ini adalah teknik nuklir menggunakan radiofarmaka sebagai radioperunut. Beberapa jenis radiofarmaka dengan mekanisme akumulasi yang spesifik untuk masing-masing radiofarmaka telah digunakan di bidang kedokteran nuklir untuk diagnosis inflamasi dan infeksi dengan hasil yang memuaskan. Radiofarmaka tersebut antara lain teknesium-99m-heksametilpropilenamin-sel darah putih (99mTC—HMPAO—SDP), indium- 111 –oksin- sel darah putih (111In—oksin-SDP), teknesium-99m-immunoglobin G (99mTC —IgG ) dan teknesium—99m—infecton (99mTC infecton ). Dalam visualisasi menggunakan metode ini, perlu diketahui runtunan pengobatan dari pasien karena pemakaian obat tertentu dapat mempengaruhi sifat biologis radiofarmaka, yang mengakibatkan kesalahan diagnosis. Tinjauan ini membahas beberapa radiofarmaka untuk diagnosis inflamasi dan infeksi serta mekanisme akumulasinya di dalam tubuh. Selain itu, dalam tinjauan ini diuraikan juga interaksi radiofarmaka tersebut dengan beberapa obat.