Danang Arif Rahmanda
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SISTEM PENGAWASAN DAN PERINGATAN DINI KEBENCANAAN PADA GOA TERINTEGRASI MENGGUNAKAN IOT Danang Arif Rahmanda; Awang Hendrianto Pratomo; Oliver Samuel Simanjuntak
Telematika Vol 17, No 2 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/telematika.v1i1.3381

Abstract

Smart city merupakan sistem yang memberikan perkembangan pada kota yang digunakan dengan tujuan untuk lebih baik serta memberikan pelayanan terhadap masyarakat untuk memenuhi kehidupan yang layak. Peringatan dini atau Early Warning System (EWS) pada bidang lingkungan merupakan bagian dari lingkungan cerdas untuk memberikan sebuah peringatan dini suatu kejadian seperti kebencanaan yang diberitahukan kepada masyarakat. Penerapan sistem peringatan dini tersebut di terapkan pada lingkungan yang meliputi daerah wisata alam, salah satunya gua. Gua merupakan suatu lingkungan berupa bentukan akibat proses alam yang melubangi batuan. Dengan adanya sistem pengawasan dan peringatan dini saat ini yang merupakan sistem yang sangat dibutuhkan, mengingat bencana yang sering realtime terjadi dan terkadang yang tidak dapat diduga. Dari cara pengamatan dan pemberitahuan informasi yang lama mengenai keadaan didalam gua ini dapat dilakukan dengan cepat dengan data yang diperbaharui secara secara terus menerus. Sistem pengawasan yang dirancang dengan menggunakan sensor DHT11 Sebagai Sensor Kelembaban Udara, DS18 Sebagai Sensor Ruang Luar,BMP180 Sebagai Sensor Suhu Ruang Dalam dan Tekanan Udara, FC28 Sebagai Sensor Kelembaban Tanah, Rain Gaug Sebagai Sensor Curah Hujan. Data yang didapatkan dari masing-masing sensor akan dikirimkan kedalam database yang berada dalam cloud server, sehingga data akan terus diperbaharui. Hasil dari pengujian sensor didapatkan memiliki selisih yang tidak jauh dengan nilai nyata yang diuji dengan alat pengukur lain ketika daya atau tegangan yang diberikan pada sensor lebih tinggi. Pada tegangan 1 ampere untuk sensor suhu memberikan nilai 30 derajat selsius sedangkan dengan termometer adalah 32 derajat selsius, dan pada tegangan 5 ampere sensor suhu dan thermometer bernilai 29 derajat selsius diwaktu yang sama. Pada sensor kelembaban udara, dengan tegangan 1 ampere mendapatkan 63% sedangkan pada nilai nyatanya 65%, dan dengan tegangan 5 ampere, pada kelembaban nyata dan menggunakan sensor bernilai 77% diwaktu yang sama.