Herry Sofyan
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERITAHUAN KETERLAMBATAN ANGSURAN MENGGUNAKAN SHORT MESSAGE SERVICE GATEWAY (STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM MAKMUR YOGYAKARTA) Jalu Satrio Wibowo; Herry Sofyan; Bambang Yuwono
Telematika Vol 17, No 2 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/telematika.v1i1.3384

Abstract

Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini telah mengalami perubahan yang cukup pesat. Hal ini dapat  lihat dengan banyaknya perusahaan atau badan usaha atau instansi tidak lepas dari pengaruh teknologi informasi. Salah satunya adalah Koperasi simpan pinjam Makmur Yogyakarta sebagai badan usaha ekonomi rakyat yang bersifat sosial yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Setiap bentuk kegiatan dan usaha pada umumnya memiliki sebuah tujuan yang jelas sehingga dalam mengelola kegiatan koperasi oleh petugas harus memberikan kepercayaan dan memberikan pelayanan yang baik bagi anggota-anggota koperasi. Permasalahan dalam menjalankan kegiatan koperasi antara lain penunggakan dikarenakan keterlambatan pembayaran angsuran, kinerja petugas yang kurang optimal, keterlambatan dalam pemberitahuan informasi yang membuat pembayaran angsuran terhambat, dan pencatatan data dengan pembukuan lalu di memasukan data ke dalam Microsoft excel sehingga kurang terkomputerisasi dalam merekam data koperasi maka apabila dilakukan dengan cara seperti biasa mengecek data satu persatu maka memerlukan waktu yang cukup lama dalam mencari data anggota yang memiliki permasalahan data hilang  dalam mencari file data koperasi belum termasuk juga yang tidak ditemukan menyebabkan data kurang terekam dengan baik sehingga masih kurang efisien dan belum lagi masalah pemberitahuan yang kurang tersampaikan sehingga masih ada anggota yang menunggak pembayaran angsuran pada setiap bulannya menyebabkan pihak koperasi bekerja lebih terutama memberitahu perihal pembayaran dengan sms satu persatu kesetiap anggota yang menunggak dengan petugas yang masih kurang turut menjadi masalah kurang efisen.
APLIKASI PENGENALAN PENUTUR PADA IDENTIFIKASI SUARA PENELEPON MENGGUNAKAN MEL-FREQUENCY CEPSTRAL COEFFICIENT DAN VECTOR QUANTIZATION (Studi Kasus : Layanan Hotline Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta) Muhammad Fahim Rasyid; Herlina Jayadianti; Herry Sofyan
Telematika Vol 17, No 2 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/telematika.v1i1.3380

Abstract

Layanan hotline Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta merupakan layanan yang dapat digunakan oleh semua orang. Layanan tersebut digunakan dosen dan pegawai untuk berbagi informasi dengan bagian-bagian yang berlokasi di gedung rektorat. Penelepon dapat berkomunikasi dengan bagian yang dituju apabila telah teridentifikasi oleh petugas layanan hotline. Terminologi identitas yang terdiri dari nama, jabatan serta asal jurusan atau bagian ditanyakan saat proses identifikasi. Tidak terdapat catatan hasil identifikasi penelepon baik dalam bentuk fisik maupun basis data yang terekam pada komputer. Hal tersebut mengakibatkan tidak adanya dokumentasi yang dapat dijadikan barang bukti untuk menindak lanjuti kasus kesalahan identifikasi.  Penelitian ini fokus untuk mengurangi resiko kesalahan identifikasi penelepon menggunakan teknologi speaker recognition. Frekuensi suara diekstraksi menggunakan metode Mel-Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) sehingga dihasilkan nilai Mel Frequency Cepstrum Coefficients. Nilai Mel Frequency Cepstrum Coefficients dari semua data latih suara  pegawai Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta kemudian dibandingkan dengan sinyal suara penelpon menggunakan metode Vector Quantization (VQ). Aplikasi pengenalan penutur mampu mengidentifikasi suara penelepon dengan tingkat akurasi 80% pada nilai ambang (threshold) 25.