Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Simulation of Queue System of Retirement Fund Retrieval at The Sanggau Post Office During the Covid-19 Pandemic Using Arena Software Yulianti Wulandari; Tri Wahyudi; Ratih Rahmahwati; Silvia Uslianti; Febri Prima
OPSI Vol 14, No 1 (2021): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/opsi.v14i1.4776

Abstract

PT. Pos Indonesia (Persero) entered into a collaboration with PT. Taspen (Persero) in the payment of pension funds. The Sanggau Post Office is a place of public service, where during the Covid-19 pandemic there were still many people queuing to collect pension funds. The number of customers who took pension funds was 208 customers, so there was a long queue which resulted in the crowds of customers queuing up. The application of physical distancing as an effort to prevent the spread of Covid-19 by implementing health protocols while queuing. According to WHO, the physical distancing distance is one to two meters. The need to reduce the queues that occurred during the Covid-19 pandemic can be designed a queuing system model in accordance with existing conditions and an alternative proposed improvement for the optimal queuing system using a simulation method with the help of Arena software. The results showed that the average total time was 10.9 minutes and the average waiting time was 33.9 minutes. Based on the results of the repair scenario, the best scenario for improvement is scenario 2, in the form of a proposed improvement for the addition of 2 counters. Scenario 2 obtains an average total time of 4.9 minutes, while the average waiting time is 5.04 minutes. Therefore, the Sanggau Post Office can add 2 service counters, so there are 3 counters that can serve customers taking pension funds. 
RANCANG BANGUN IPAL (INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH) PORTABLE UNTUK SKALA IKM DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Silvia Uslianti; Ivan Sujana; Ratih Rahmahwati; Tri Wahyudi; Riadi Budiman
Spektrum Industri Vol 17, No 1: April 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.025 KB) | DOI: 10.12928/si.v17i1.9673

Abstract

Berdasarkan Peraturan Daerah  Kota Pontianak No 2 Tahun 2013 disebutkan bahwa Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) termasuk dalam rencana tata ruang kota Pontianak jangka panjang. Hal ini mengindikasi baik industri besar maupun kecil wajib memiliki IPAL yang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Namun, berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup (BLH) 2017, tingkat pengelolaan IPAL IKM masih dibawah 50% dari total IKM yang ada. Hal ini dikarenakan biaya dalam pengadaan IPAL yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun IPAL yang bersifat portable dan dapat dijangkau oleh industri kecil dengan menggunakan metode eksperimen  taguchi. Langkah-langkah penelitiannya dimulai dengan rancang body IPAL, kemudian eksperimen taguchi untuk menentukan media filter (Zeolit:Arang Aktif), Ketebalan Dacron, ketebalan ijuk dan jumlah plat (Kuat arus 10 A). Eksperimen taguchi dilakukan menggunakan orthogonal array L9(34). Berdasarkan eksperimen taguchi yang dilakukan menggunakan karakteristik kualitas yang dituju yakni  smaller the better diperoleh hasil kombinasi perbandingan zeolit dan arang aktif sebesar 70:30  dengan jumlah plat sebanyak 4  plat. Hal ini membuktikan bahwa kombinasi optimal faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan optimalisasi dari kerja IPAL portable. 
Rancang bangun meja dan kursi kerja untuk perbaikan postur kerja pada pekerja pengolah ikan berdasarkan pengukuran NBM dan RULA Silvia Uslianti; Tri Wahyudi; Ratih Rahmahwati; Adelia Tamala
Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering VOL 12, NO 3, (2020): OE NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/oe.2020.v12.i3.003

Abstract

Slouching and squatting work postures in the fish cleaning process can cause skeletal muscle injury. Based on the results of previous research conducted by Adelia (2020), the results of the existing NBM show that workers have complaints in the muscles of the neck, arms, back, waist, buttocks, hands, wrists, thighs, knees, and feet. The result of total muscle complaints individual skeletal is 75, meaning that the existing work posture requires work improvement. Improvement of working posture can be done by designing work aids in the form of desks and chairs. The determination of the MSDs risk level category was carried out by identifying the skeletal muscle complaints felt by workers using a Nordic body map (NBM) questionnaire, a working posture assessment was carried out to determine the score level in work posture using the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) method with the help of CATIA V5R20 software. Assistive devices in the form of desks and work chairs are designed based on complaints experienced by workers and use the anthropometric approach in determining the dimensions of work aids. Based on the results of the implementation of work aids, there was a change in the score for skeletal muscle complaints and work posture. The results showed that the average NBM value of individual muscle complaints was 56.75, this is included in the moderate risk level and the results of the RULA analysis on the repair work posture experienced a change in the final score, namely 4 (yellow).
Rancang Bangun Kursi Antropometri Portabel dengan Metode Function Analysis System Technique Silvia Uslianti; Tri Wahyudi; Ratih Rahmahwati
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 5, No 1: June 2020
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v5.i1.2019.119-126

Abstract

Pengukuran dimensi tubuh manusia (antropometri) sangat diperlukan untuk perancangan suatu produk, agar manusia dalam melakukan aktivitas selalu merasa nyaman. Untuk pengukuran dimensi tubuh manusia dapat menggunakan kursi antropometri. Permasalahan yang terdapat pada kursi antropometri yang ada saat ini adalah bentuknya yang kurang efektif, menghabiskan space untuk tempat menyimpannya, dan sulit untuk dipindahkan atau dibawa kemana-mana. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya perancangan kursi antropometri yang menerapkan sistem portabel dalam perancangannya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kursi antropometri portabel dengan metode Function Analysis System Technique (FAST). FAST dalam perancangan produk digunakan untuk menentukan inovasi dan material dalam pembuatan kursi antropometri yang bersifat portabel. Sistem portabel di dalam perancangan kursi antropometri ini berfungsi pada cara membawa, mengemas, dan aspek peletakannya. Hasil dari diagram FAST menghasilkan perancangan kursi antropometri yang memiliki keunggulan dimana dapat mengakomodasi atribut kebutuhan dan penguatan respon teknis melalui pendefinisian fungsi primer dan sekunder yang lebih rinci. Terdapat enam bagian utama pada kursi antropometri dari hasil rancang bangun dengan pendekatan diagram FAST.
Evaluasi Tingkat Risiko Keluhan Muskuloskeletal Berdasarkan Metode Nordic Body Map dan RULA Pada Redesain Alat Pemipil Jagung Silvia Uslianti; Ratih Rahmahwati; Tri Wahyudi
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v6i2.1736

Abstract

The corn shelling process in Desa Sahan, Kabupaten Bengkayang, is still done by hand. This condition can cause musculoskeletal  complaints such as back pain, neck pain and other fatigue in the body. Based on the observation, it is necessary to analyze and redesign the corn sheller to reduce the fatigue felt by farmers. This study aims to identify musculoskeletal  complaints on working posture when corn shelling and evaluate when using the designed corn sheller. This study combines using of RULA analysis with Nordic Body Map and anthropometric data in designing corn sheller. NBM was used to identify fatigue points in workers. Anthropometry was used to determine the dimensions of the corn sheller. RULA in the Computer Aided Three Dimensional Interactive Application (CATIA) software  application was used to simulate the corn sheller with a mannequin simulation. The result showed there was a reduction in the NBM score in the condition of the existing equipment compared to the corn sheller at nine body points. Based on the anthropometric analysis, the body dimension data used in the design of the corn sheller are the reach of the hands forward, the width of the hips and the height of the knees sitting. The results of the RULA analysis concluded that there was a decrease in the RULA score from 7 in the existing condition, which means it is dangerous and must get immediate action to a score of 3, which means it is not dangerous and needs further review. This condition indicates that the redesigned corn sheller for Desa Sahan, Kabupaten Bengkayang, has reduced the risk of musculoskeletal  complaints.  Proses Pemipilan jagung di Desa Sahan, Kabupaten Bengkayang, masih dilakukan secara manual menggunakan tangan. Hal ini dapat menyebabkan keluhan muskuloskeletal   seperti nyeri pada punggung, nyeri leher dan kelelahan lain pada tubuh. Berdasarkan temuan observasi, maka diperlukan analisis dan usulan alat yang dapat membantu dalam mengurangi kelelahan yang dirasakan petani saat memipil jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keluhan muskuloskeletal   terhadap postur kerja saat melakukan Pemipilan jagung dan mengevaluasi postur kerja saat menggunakan alat pemipil jagung hasil rancangan. Penelitian ini mengombinasi penggunaan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) bersama Nordic Body Map (NBM) dan data antropometri dalam perancangan alat pemipil jagung. Nordic Body Map  digunakan untuk mengidentifikasi titik-titik kelelahan pada pekerja. Antropometri digunakan untuk penentuan ukuran dimensi tubuh pekerja yang digunakan sebagai masukan dimensi ukuran alat pemipil jagung. Sedangkan RULA dalam aplikasi software  Computer Aided Three Dimensional Interactive Application (CATIA) digunakan untuk simulasi alat pemipil jagung dengan mannequin. Hasil penelitian didapat bahwa terjadi pengurangan skor NBM pada kondisi alat existing dibandingkan dengan alat pemipil jagung pada beberapa titik tubuh. Berdasarkan analisis antropometri, data dimensi tubuh yang digunakan dalam perancangan alat adalah jangkauan tangan ke depan, lebar pinggul dan tinggi lutut duduk. Hasil analisis RULA menyimpulkan bahwa terjadi penurunan skor RULA dari 7 pada kondisi existing yang berarti berbahaya dan harus mendapat tindakan segera  menjadi skor 3 yang berarti tidak berbahaya namun perlu peninjauan lanjut.  Hal ini mengindikasikan bahwa alat pemipil jagung redesain untuk Desa Sahan, Kabupaten Bengkayang telah mengurangi risiko terjadinya keluhan muskuloskeletal.
Rancang Bangun Pengering Buah Pinang Otomatis Menggunakan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) Tri Wahyudi; Ratih Rahmahwati; Silvia Uslianti
OPSI Vol 15, No 2 (2022): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/opsi.v15i2.6289

Abstract

The processing of dried betel nut by the people of West Kalimantan consists of 2 stages, namely drying and stripping the betel nut. The drying process usually carried out by farmers is drying directly in the sun, and the smoking process uses fire to heat. The method of drying the areca nuts takes about 14-15 days. This study will examine the problems faced by farmers in the process of drying areca nuts. Based on the issue of drying areca nuts, it is necessary to have an alternative method of drying that is more efficient. Areca nut drying machine is an alternative to obtain dried betel nut relatively quickly with well-maintained fruit quality. The design of the areca nut drying machine is made based on the identification of farmers' needs. Identifying farmers' needs or desires will be an attribute of product development, and technical parameters are determined to meet these product attributes. The method that will be used is the Quality Function Deployment (QFD) method. The study results that priority attributes must be completed based on calculations in the planning matrix using QFD. The design of the areca nut has dimensions of 260 mm x 490 mm, with the specifications of the tool consisting of two main parts, namely an inner filter (a place for betel nuts) and a betel nut dryer.
PEMBERDAYAAN EKONOMI PETANI PINANG KELOMPOK SIMPANG JAYA I DUSUN CEMPAKA PUTIH MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS TEKNOLOGI PASCA PANEN BUAH PINANG Gusti Hardiansyah; Muhammad Fahmi; Tri Wahyudi; Ivan Sujana; Irfan Mahdi; Fitri Imansyah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.20451

Abstract

Kegiatan PKM ini adalah untuk transfer iptek melalui pemanfaatan produk teknologi tepat guna kepada mitra Kelompok Simpang Jaya 1, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan tingkat perekonomian dari mitra pada khususnya dan aktivitas ekonomi daerah pada umumnya. Produk permesinan yang dihibahkan diantaranya adalah Mesin Pengupas Buah Pinang dan Mesin Pembuatan Briket. Mitra kelompok sasaran sangat antusias terhadap kegiatan program PKM DRTPM 2023 ini, yang mana semua anggota mengikuti semua tahapan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncakan oleh tim PKM. Sebelum kegiatan PKM DRTPM Masyarakat mengupas buah pinang dengan menggunakan palu dan tang, setelah kegiatan PKM kelompok sasaran mampu mengupas buah pinang dengan bantuan mesin pengupas buah pinang yang telah dihibahkan
Penerapan Teknologi Washbasin Portabel pada Kelompok Usaha Rumah Makan Bulan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Ratih Rahmahwati; Silvia Uslianti; Tri Wahyudi
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i2.1513

Abstract

Mitra pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah kelompok usaha rumah makan Bulan yang berada di Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kelompok usaha ini terdiri dari 5 rumah makan yang berada di sepanjang jalan Parit Baru, merupakan jalan penghubung antar kota Singkawang menuju Kabupaten Sambas dan daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia. Saat ini proses cuci tangan yang dilakukan oleh pengunjung masih dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Hanya menggunakan gentong berisi air yang terhubung dengan kran. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk peningkatan kapasitas teknologi terhadap peralatan cuci tangan khusus pengunjung rumah makan. Perbaikan desain tempat cuci tangan bagi rumah makan disertai rancang bangun washbasin yang portabel dengan penggunaan alat tanpa kontak tangan dari pengunjung rumah makan disertai fitur pendukung yang diharapkan oleh pengunjung. Melalui kegiatan PKM ini telah dibuat washbasin yang dapat menarik minat pengunjung untuk melakukan gerakan mencuci tangan dengan kesadaran sendiri melalui perbaikan desain washbasin yang bersifat portable.