Yustina Sriani
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Padang, Jln, Kesehatan Gigi no 26 Panoramabaru, Bukittinggi, Sumatera Barat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN SRIANI, YUSTINA
Menara Ilmu Vol 11, No 74 (2017): Vol. XI Jilid 2 No. 74, Januari 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i74.1284

Abstract

Kabupaten Pasaman merupakan daerah endemis diare pada anak balita dan masuk daerah 10 kota terbesar dan kabupaten tertinggi kasus diare anak balita dari 19 Kabupaten/Kota (profil kesehatan Sumbar, 2012). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku, pendapatan dengan kejadian diare. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang terkena diare yaitu 40%, responden dengan tingkat pengetahuan ibu yang rendah yaitu 53%, responden dengan sikap negatif yaitu 61,9%, responden dengan tindakan baik 63,8%, dan responden dengan pendapatan sedang 49,5%. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian diare (p=0,015) dan tidak ada hubungan antara sikap dengan kejadian diare (p=0,305), tindakan dengan kejadian diare (p=0,901) serta pendapatan dengan kejadian diare (p=0,877). Diharapkan kerjasama antara lintas program dan lintas sektoral untuk mengadakan penyuluhan dan seminar berkala tentang diare untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diare. Untuk pemegang program diare puskesmas agar meningkatkan pemantauan dan pembinaan terhadap penderita dan keluarga penderita sehubungan dengan kejadian diare.
The Difference of Student Debris Index Chewing Apple, Pineapple and Carambola in The JKG Poltekkes Kemenkes Padang Aljufri Aljufri; Yustina Sriani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v12i1.373

Abstract

One deposit/layers that accumulated and are attached to the surface of the tooth is debris. Debris index can be influenced by a kind of food edible. Consumedthe food are fibrous and watery like fruits is self-cleansing. Consumefibrous fruits and contain many water like apple, pineapple and carambola can help cleaning debris on the surface of the tooth.The methodology is research sample experiment with 60 students, level I of nursing teeth (20 chewing apple, 20 chewing pineapple, 20  chewing carambola). The sample in purpose sampling from the analysis test anova one way. The results of the study the difference of debris index is apple 1,1, pineapple 1,1 and carambola 1.09. Results test one way anova value p = 0.000 it means there are a differences the decline in debris index chewing with the apple, pineapple and carambola. Conclusions is apples and pineapple better in lowering debris index than carambola. Was recomended to respondents to consume fibrous fruit and watery after eating and to daily because pure the surface of the tooth naturally.
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN YUSTINA SRIANI
Menara Ilmu Vol 11, No 74 (2017): Vol. XI Jilid 2 No. 74, Januari 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i74.1284

Abstract

Kabupaten Pasaman merupakan daerah endemis diare pada anak balita dan masuk daerah 10 kota terbesar dan kabupaten tertinggi kasus diare anak balita dari 19 Kabupaten/Kota (profil kesehatan Sumbar, 2012). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku, pendapatan dengan kejadian diare. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang terkena diare yaitu 40%, responden dengan tingkat pengetahuan ibu yang rendah yaitu 53%, responden dengan sikap negatif yaitu 61,9%, responden dengan tindakan baik 63,8%, dan responden dengan pendapatan sedang 49,5%. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian diare (p=0,015) dan tidak ada hubungan antara sikap dengan kejadian diare (p=0,305), tindakan dengan kejadian diare (p=0,901) serta pendapatan dengan kejadian diare (p=0,877). Diharapkan kerjasama antara lintas program dan lintas sektoral untuk mengadakan penyuluhan dan seminar berkala tentang diare untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diare. Untuk pemegang program diare puskesmas agar meningkatkan pemantauan dan pembinaan terhadap penderita dan keluarga penderita sehubungan dengan kejadian diare.