Ema Hidayanti
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KONSELING ISLAM BAGI INDIVIDU BERPENYAKIT KRONIS MORBUS HANSEN Hidayanti, Ema
KONSELING RELIGI Vol 4, No 1 (2013): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita kusta atau morbus hansen secara umum mengalami cacat ganda yaitu cacat fisik dan cacat psikososial. Komplesitas problem yang dihadapi penderita kusta ditangani melalui program lintas terpadu, yang meliputi rehabilitasi medik, rehabilitasi mental psikologik, pendidikan kekaryaan dan rehabilitasi sosial. Bentuk rehabilitasi mental psikologis salah satunya bisa dilakukan melalui pemberian layanan konseling Islam sebagaimana yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo sebagai pusat rujukan kusta di Jawa Tengah. Berangkat dari fenomena tersebut, kajian ini mencoba menjawab dua permasalahan penting yaitu bagaimana kondisi psikologis dan bagaimana pelaksanaan konseling Islam bagi individu kronis morbus hansen di RSUD Tugurejo Semarang. Hasilnya kondisi psikologis pasien kusta sangat beragam antara mulai dari shock, stres, stigmatisasi  diri, isolasi diri, keinginan bunuh diri,  dan gangguan konsep diri.  Sedangkan pelayanan konseling Islam diberikan secara rutin baik individu maupun kelompok, dan menerapkan model hikmah, mauidzah hasanah dan mujadalah.Kata Kunci: Konseling Islam, Individu, Penyakit Kronis Morbus Hansen.ISLAMIC COUNSELLING FOR THE INDIVIDUAL DISEASED CHRONIC MORBUS HANSEN. Patients with leprosy or morbus hansen in general experience a double disability namely physically and psychosocial  disability.   Complex   ecology  problem faced  by patients with leprosy handled through integrated traffic program that includes medical rehabilitation, mental rehabilitation psychological, public works education and social rehabilitation. The form of mental rehabilitation  psychological one only can be done through the gift of Islamic counselling service as was done in the Regional General Hospital Tugurejo as referral center of leprosy in Central Java. Journeyed from the phenomena the study attempts to answer two important issues that is how the psychological condition and how the implementation of Islamic counselling for the individual  chronic morbus hansen in RSUD Tugurejo Semarang. As a result the psychological condition of leprosy patients very varied between the start of the shock, stress, stigmatisasi himself self isolation, desire suicide, and disruption of the concept of self. While  counseling services Islam given routinely both individuals and groups and apply the model of wisdom, mauidzah  hasanah and mujadalah. Keywords: Counseling Islam, the individual Diseased Chronic Morbus Hansen.
DAKWAH PADA SETTING RUMAH SAKIT: (STUDI DESKRIPTIF TERHADAP SISTEM PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM BAGI PASIEN RAWAT INAP DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG) Hidayanti, Ema
KONSELING RELIGI Vol 5, No 2 (2014): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mencoba mendeskripsikan salah satu aktivitas dakwah pada ranah kehidupan manusia yaitu pada setting rumah sakit. Fokus kajian pada sistem pelayanan bimbingan dan konseling Islam yang dilaksanakan  di rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang.  Sebuah pelayanan  bimbingan dan konseling  Islam pada dasarnya merupakan sistem yang terdiri dari berbagai unsur yang terlibat dalam pelayanan tersebut. Dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling di rumah sakit, sistem yang dimaksud setidaknya terdiri dari penyelenggara, petugas, pasien, materi, media, metode,  sarana prasarana,  pendokumentasian/ pengarsipan dan evaluasi.  Berdasarkan unsur  dalam sistem pelayanan inilah, akan diurai lebih lanjut berkaitan dengan sistem pelayanan bimbingan dan konseling Islam bagi pasien rawat inap di RSI sultan agung Semarang. Dimana pada realitasnya setiap unsur dalam pelayanan tersebut memegang peran penting dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling Islam oleh bagian Bimbingan dan Penyuluhan Islam melalui satu unit yang bernama Bimbingan Kerohanian Islam.kata kunci: Dakwah, Sistem Pelayanan Bimbingan Konseling Islam, Pasien Rawat Inap. DAKWA IN HOSPITAL SETTINGS :(DESCRIPTIVE  STUDY OF   THE  SERVICE SYSTEM  GUIDANCE COUNSELING ISLAM FOR PATIENTS HOSPITALIZED IN  RSI SULTAN AGUNG SEMARANG).   This article attempts to describe one  of the missionary activity in the realms of human  life is in the hospital setting. The assessment focused on the system of Islamic guidance and counseling services are carried out in hospitals Islam Sultan Agung Semarang. A guidance and counseling services Islam  is basically  a system that consists  of various  elements involved  in these services. In the context of guidance and counseling services in hospitals, the system that is at least composed of the organizers, officials, patients, materials, media, methods, infrastructure, documentation / archiving and evaluation. Based on the elements in this service system, will be parsed further relates to a system of Islamic guidance and counseling services  for inpatients in RSI Sultan  Agung Semarang. Where  in reality every element in these services play an important  role in the implementation of guidance and counseling  services by the Islamic Guidance and Counseling section Islam through a unit called Islamic Spiritual Guidance.Keywords: Dakwa, System Services Counseling Islam, Inpatient.
OPTIMALISASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING AGAMA BAGI PENYANDANG MASALAH KEJEHTERAAN SOSIAL (PMKS) Hidayanti, Ema
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 13 No. 2 Tahun 2013
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.114 KB) | DOI: 10.21580/dms.2013.132.59

Abstract

Rehabilitasi sosial merupakan upaya mencapai kesejahteraan sosial yang selama ini  sulit diraih oleh para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) karena berbagai hambatan. Rehabilitasi sosial terdiri dari berbagai bentuk kegiatan seperti motivasi dan diagnosis psikososial, perawatan dan pengasuhan, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, bimbingan mental spiritual, bimbingan fisik, bimbingan sosial dan konseling psikososial, bimbingan resosialisasi, bimbingan lanjut, dan rujukan. Bimbingan mental spiritual adalah satu bentuk kegiatan yang penting dalam serangkaian tahapan rehabilitasi sosial. Dalam prakteknya bimbingan ini bisa mengambil berbagai bentuk kegiatan bergantung pada kewenangan balai rehabilitasi sosial sebagai salah satu lembaga yang bertangunggjawab melakukan upaya mencapai kesejahteraan sosial di masyarakat. Bentuk bimbingan mental spiritual telah dipraktekan di balai rehabilitasi sosial Margo Widodo Semarang III yang khusus menangani PMKS kelompok eks psikosis dan PGOT (pengemis, gelandangan dan orang terlantar). Implementasi bimbingan mental spiritual yang sebelumnya dalam bentuk ceramah agama dan bimbingan budi pekerti, pada dasarnya bisa dioptimalkan baik secara kuantitatif dan kualitatif. Optimalisasi tersebut diwujudkan dengan dikembangkannya bentuk pelayanan bimbingan dan konseling agama yang variatif yang sangat berguna bagi pemenuhan kebutuhan spiritual PMKS di balai ini.
STRATEGI COPING STRESS PEREMPUAN DENGAN HIV/AIDS Hidayanti, Ema
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.149 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.667

Abstract

Penyakit merupakan salah satu stressor psikososial dalam kehidupan seseorang. Apalagi bagi penderita HIV/AIDS, penyakit ini tergolong kronis sekaligus terminal. Dimana penderita­nya selain dihadapkan pada pengobatan seumur hidup, juga di­hadap­kan pada ancaman kematian mengingat belum di­temu­kan obatnya. ODHA (orang dengan HIV/AIDS) pasti mengalami stress yang berat baik yang bersumber dari penyakitnya sendiri ataupun dampak psikososialnya. Setiap orang memiliki beragam cara mengatasi stress yang dihadapi dalam hidupnya. Sebagian mengembangkan strategi coping yang positif dan sebagian yang lain justru memilih strategi yang negatif yang merugikan. Pe­milihan dan pengembagan strategi coping akan sangat me­nentukan perjalanan ODHA dalam menghadapi penyakitnya. Gambaran ini pula yang terjadi pada para perempuan dengan HIV/AIDS yang dengan cara mereka masing-masing berjuang menaklukan stress yang dialami dalam hidupnya.
Implementasi Audiobook Islami Sebagai Media Pelatihan Berdakwah Muslim Tunanetra Handayani, Maya Rini; Abdullah, Asep Dadang; Hidayanti, Ema
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 16 No. 1 Tahun 2016
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.208 KB) | DOI: 10.21580/dms.2016.161.889

Abstract

Blind Muslims have the same obligations as other non-disabled muslims to spread Islam. Surely the method, the maddah and the media of da’wa that can be used must be adapted to the disabilities Muslim.This problem led the team to propose creating Islamic audiobooks or buku bersuara along with the training for disabled muslim. This program divided into several activities such as making of storyboard, recording, testing, editing of the audiobook, and some of trainings namely listening the Islamic audiobook, making of maddah da’wa, and training of gesture. The benefits of these program for blind people are: (1) to make it easier for learning to spread da’wa using Islamic audiobook, (2) simplify them to choose the best da'wa technique, (3) to make it easier of understanding about the maddah of da’wa, (4) to make it easier in choosing media of da’wa, (5) to help in improving intonation and gestures. Muslim tunanetra mempunyai kewajiban yang sama seperti muslim awas lainnya dalam menyampaikan dakwah. Tentunya metode, materi dan media dakwah yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan muslim tunanetra.Permasalahan ini membuat tim pengabdi menciptakan sebuah audiobook (buku bersuara) Islami beserta pelatihan penggunaan untuk tunanetra muslim. Pengabdian ini dibagi menjadi beberapa kegiatan seperti pembuatan storyboard, perekaman, pengujian, pengeditan audiobook dan beberapa pelatihan seperti mendengarkan audiobook Islami yang telah dibuat, membuat maddah dakwah dan pelatihan gestur.Manfaat yang dapat diperoleh calon dai tunanetra dengan adanya pelatihan audiobook ini adalah 1) mempermudah dalam berdakwah sebab file audiobook Islami dapat diputar dan didengar kapanpun dan dimanapun, 2) mempermudah dalam memilih teknik berdakwah yang baik dan benar sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki, 3) mempermudah proses pemahaman akan bagaimana memilih maddah keagamaan yang sesuai dengan kondisi mad’u , 4) mempermudah untuk memilih media dakwah  dan 5) membantu dalam memperbaiki intonasi dan gestur  dalam berdakwah.
Nilai-Nilai Sufistik dalam Pelayanan Kesehatan : Studi tehadap Husnul Khatimah Care (Hu Care) Di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta Hidayanti, Ema
KONSELING RELIGI Vol 8, No 1 (2017): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v8i1.2256

Abstract

Pasien rawat inap merupakan mad’u berkebutuhan karena menderita penyakit tertentu yang membutuhkan perhatian tersendiri. Pasien tidak hanya membutuhkan terapi farmasi, tetapi juga terapi psikospiritual. Penelitian kualitatif deskripstif ini mencoba menguraikan tentang Hu Care (Husnul Khatimah Care) bagi pasien rawat inap di  rumah sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Hasil riset menunjukkan bahwa Hu Care merupakan Islamic Palliative Care yang dikembangkan berdasarkan teori pallitive care yaitu perawatan bagi pasien terminal yang tidak hanya mengatasi problem fisik, tetapi juga problem psikologis, sosial, spiritual dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Hu Care adalah perawatan yang menggabungkan teori keperawatan medis dengan ajaran Islam terutama nilai-nilai sufistik. Nilai-nilai tersebut antara lain dua kalimat syahadat, Salat, konsep sakit dalam Islam, menerima takdir, dan ruqyah. Berbagai nilai-nilai sufistik tersebut merupakan faktor yang membentuk psikologis positif pada pasien, yang pada gilirannya mampu meningkatkan imun alami dan berpengaruh mempercepat kesembuhan.
KONSELING ISLAM BAGI INDIVIDU BERPENYAKIT KRONIS MORBUS HANSEN Hidayanti, Ema
KONSELING RELIGI Vol 4, No 1 (2013): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v4i1.1072

Abstract

Penderita kusta atau morbus hansen secara umum mengalami cacat ganda yaitu cacat fisik dan cacat psikososial. Komplesitas problem yang dihadapi penderita kusta ditangani melalui program lintas terpadu, yang meliputi rehabilitasi medik, rehabilitasi mental psikologik, pendidikan kekaryaan dan rehabilitasi sosial. Bentuk rehabilitasi mental psikologis salah satunya bisa dilakukan melalui pemberian layanan konseling Islam sebagaimana yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo sebagai pusat rujukan kusta di Jawa Tengah. Berangkat dari fenomena tersebut, kajian ini mencoba menjawab dua permasalahan penting yaitu bagaimana kondisi psikologis dan bagaimana pelaksanaan konseling Islam bagi individu kronis morbus hansen di RSUD Tugurejo Semarang. Hasilnya kondisi psikologis pasien kusta sangat beragam antara mulai dari shock, stres, stigmatisasi  diri, isolasi diri, keinginan bunuh diri,  dan gangguan konsep diri.  Sedangkan pelayanan konseling Islam diberikan secara rutin baik individu maupun kelompok, dan menerapkan model hikmah, mauidzah hasanah dan mujadalah.Kata Kunci: Konseling Islam, Individu, Penyakit Kronis Morbus Hansen.ISLAMIC COUNSELLING FOR THE INDIVIDUAL DISEASED CHRONIC MORBUS HANSEN. Patients with leprosy or morbus hansen in general experience a double disability namely physically and psychosocial  disability.   Complex   ecology  problem faced  by patients with leprosy handled through integrated traffic program that includes medical rehabilitation, mental rehabilitation psychological, public works education and social rehabilitation. The form of mental rehabilitation  psychological one only can be done through the gift of Islamic counselling service as was done in the Regional General Hospital Tugurejo as referral center of leprosy in Central Java. Journeyed from the phenomena the study attempts to answer two important issues that is how the psychological condition and how the implementation of Islamic counselling for the individual  chronic morbus hansen in RSUD Tugurejo Semarang. As a result the psychological condition of leprosy patients very varied between the start of the shock, stress, stigmatisasi himself self isolation, desire suicide, and disruption of the concept of self. While  counseling services Islam given routinely both individuals and groups and apply the model of wisdom, mauidzah  hasanah and mujadalah. Keywords: Counseling Islam, the individual Diseased Chronic Morbus Hansen.
DAKWAH PADA SETTING RUMAH SAKIT: (STUDI DESKRIPTIF TERHADAP SISTEM PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM BAGI PASIEN RAWAT INAP DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG) Hidayanti, Ema
KONSELING RELIGI Vol 5, No 2 (2014): KONSELING RELIGI
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/kr.v5i2.1049

Abstract

Artikel ini mencoba mendeskripsikan salah satu aktivitas dakwah pada ranah kehidupan manusia yaitu pada setting rumah sakit. Fokus kajian pada sistem pelayanan bimbingan dan konseling Islam yang dilaksanakan  di rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang.  Sebuah pelayanan  bimbingan dan konseling  Islam pada dasarnya merupakan sistem yang terdiri dari berbagai unsur yang terlibat dalam pelayanan tersebut. Dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling di rumah sakit, sistem yang dimaksud setidaknya terdiri dari penyelenggara, petugas, pasien, materi, media, metode,  sarana prasarana,  pendokumentasian/ pengarsipan dan evaluasi.  Berdasarkan unsur  dalam sistem pelayanan inilah, akan diurai lebih lanjut berkaitan dengan sistem pelayanan bimbingan dan konseling Islam bagi pasien rawat inap di RSI sultan agung Semarang. Dimana pada realitasnya setiap unsur dalam pelayanan tersebut memegang peran penting dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling Islam oleh bagian Bimbingan dan Penyuluhan Islam melalui satu unit yang bernama Bimbingan Kerohanian Islam.kata kunci: Dakwah, Sistem Pelayanan Bimbingan Konseling Islam, Pasien Rawat Inap. DAKWA IN HOSPITAL SETTINGS :(DESCRIPTIVE  STUDY OF   THE  SERVICE SYSTEM  GUIDANCE COUNSELING ISLAM FOR PATIENTS HOSPITALIZED IN  RSI SULTAN AGUNG SEMARANG).   This article attempts to describe one  of the missionary activity in the realms of human  life is in the hospital setting. The assessment focused on the system of Islamic guidance and counseling services are carried out in hospitals Islam Sultan Agung Semarang. A guidance and counseling services Islam  is basically  a system that consists  of various  elements involved  in these services. In the context of guidance and counseling services in hospitals, the system that is at least composed of the organizers, officials, patients, materials, media, methods, infrastructure, documentation / archiving and evaluation. Based on the elements in this service system, will be parsed further relates to a system of Islamic guidance and counseling services  for inpatients in RSI Sultan  Agung Semarang. Where  in reality every element in these services play an important  role in the implementation of guidance and counseling  services by the Islamic Guidance and Counseling section Islam through a unit called Islamic Spiritual Guidance.Keywords: Dakwa, System Services Counseling Islam, Inpatient.
KONTRIBUSI KONSELING ISLAM DALAM MEWUJUDKAN PALLIATIVE CARE BAGI PASIEN HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Hidayanti, Ema; Hikmah, Siti; Wihartati, Wening; Handayani, Maya Rini
RELIGIA Vol 19 No 1: April 2016
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.932 KB) | DOI: 10.28918/religia.v19i1.662

Abstract

Pasien HIV/AIDS mengalami problem yang kompleks baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual. Karenanya mereka membutuhkan perawatan paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien HIV/AIDS dan keluarganya. Realitasnya, dimensi spiritual dalam perawatan paliatif, sering kali terabaikan karena tidak tersedianya rohaniawan. Tetapi dimensi spiritual mendapatkan perhatian besar pada rumah sakit “agama” seperti Rumah Sakit Islam Sultan Agung.Hal ini terlihat dari keterlibatan rohaniawan sebagai konselor Voluntary Counseling Test (VCT) HIV/AIDS. Adanya konselor dari rohaniawan inilah yang memberikan terapi psikoreligi dalam pelayanan konseling di Klinik Voluntary Counseling Test HIV/AIDS. Konseling Islam terbukti memberikan solusi bagi problem yang dialami pasien HIV/AIDS. Solusi tersebut tidak sebatas pada problem spiritual, tetapi juga problem psikologis dan sosial. Pasien HIV/AIDS yang terbebas dari problem psikososio-spiritual, selanjutnya akan memiliki fisik yang lebih sehat. Pasien yang memiliki kondisi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang lebih baik berarti telah mengalami peningkatan kualitas hidup. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa konseling Islam memberikan kontribusi dalam mewujudkan palliative care bagi pasien HIV/AIDS
BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN RESPON SPIRITUAL ADAPTIF BAGI PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Styana, Zalussy Debby; Nurkhasanah, Yuli; Hidayanti, Ema
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 36, No 1 (2016)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v36.1.1625

Abstract

This study is a qualitative reseachthat aims to describe how the spiritual guidance of Islam in cultivating spiritual adaptive response for stroke patients in hospitals Islam CempakaPutih Jakarta. This research is qualitative research. Source of research data is binroh officers as well as all stroke patients with mild stroke were treated qualification and post-stroke patients who are undergoing physiotherapy in Jakarta, CempakaPutih RSI. Methods of data collection using interviews, observation, and documentation. The first results showed that stroke patients had a spiritual response adaptive, second, implementation of Islamic spiritual guidance in cultivating spiritual response is adaptive stroke patients with stroke patients to visit. Efforts are being made binroh officers to cultivate spiritual adaptive response is to encourage motivation, suggestion, support and education of worship during illness, such as providing guidance procedures for prayer, ablution, tayammum and exercising. Not only officer binroh who provide spiritual touch but all stakeholders in the hospital as nurses, physiotherapists, doctors, etc. also participated giving spiritual touch, the facilities and the best service both medical and non-medical patients, so that patients become optimistic about the pain and able to achieve adaptive spiritual response.***Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan respon spiritual adaptif bagi pasien stroke di rumah sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah petugas binroh serta seluruh pasien stroke dengan kualifikasi stroke ringan yang dirawat dan pasien pasca stroke yang sedang menjalani fisioterapi di RSI Jakarta Cempaka Putih. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi data reduction, data display, conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama pasien stroke memiliki respon spiritual adaptif, kedua, Pelaksanaan bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan respon spiritual adaptif pasien stroke adalah dengan visit ke pasien stroke. Upaya yang dilakukan petugas binroh untuk menumbuhkan respon spiritual adaptif adalah dengan memberikan semangat motivasi, sugesti, support dan edukasi ibadah selama sakit, seperti memberikan tuntunan tatacara sholat, wudhu, tayammum beserta prakteknya. Tidak hanya petugas binroh saja yang memberikan sentuhan rohani tetapi seluruh stakeholder yang ada dirumah sakit seperti perawat, fisioterapis, dokter dll juga ikut serta memberikan sentuhan rohani, fasilitas dan pelayanan terbaik medis maupun non medis kepada pasien, sehingga pasien menjadi optimis terhadap sakitnya dan mampu mencapai respon spiritual adaptif.