Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Proporsi Pessimum dan Ekspansi Mohd. Isneini
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 20, No 3 (2016): Edisi Desember 2016
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Expansion in mortar or concrete could happen due to chemical reaction inside it. Some various proportion of reactives aggregate with non reactive aggregates were combined to get maximum expansion in mortar. Mortar without combining aggregates was also made to find out its reactivity. Mortar was cast based on JIS A 1146. Mortar specimens were cured in controlled room with temperature 40 O C dan Relative Humidity 100 O C. The Results showed that when reactive aggregates were used in proportion 30:70 with non reactive aggregates then the expansion was maximum.
Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat dengan Metode Analisis Time History (Studi Kasus: Apartemen Kingland Avenue Serpong) Mayka Purnama Putra; Mohd. Isneini; Vera Agustriana Noorhidana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 9, No 1 (2021): Edisi Maret 2021
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The high level of seismic activities in Indonesia causes the planning of building structures to be taken into account against the acceleration of the earthquake on the ground. Earthquake acceleration on the ground is an earthquake parameter that has a direct impact on the structure. Time history dynamic analysis can represent the dynamic properties of earthquake acceleration and structural response. So that this analysis method can provide a more complete description and information on structural responses. Earthquake recording data uses actual 3 earthquake accelerograms which are scaled with the planned earthquake response spectrum. From the results of this study, it is found that according to ATC-40 the building structure is included in the damage control category. Meanwhile, according to SNI 1726 (2019), the Chi-Chi and El Centro earthquakes met the requirements for deviation bricks between permit floors, but in the Kobe earthquake, the building structure did not meet the deviation requirements between permit floors on the 3rd floor.
Investigasi dan Retrofitting Struktur Balok dan Kolom Beton Bertulang dengan Glass Fiber Reinforced Polymer (Gfrp) Arnaldo Clever; Fikri Alami; Mohd. Isneini
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Lampung sudah cukup lama terhenti dan terbengkalai pembangunannya, sehingga memunculkan kekhawatiran akan kekuatan eksisting yang ada jika pembangunan dilakukan kembali. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi dan perkuatan struktur untuk meningkatkan kekuatan dan kelayakan bangunan tersebut.Ada dua metode yang digunakan dalam mengevaluasi bangunan ini yaitu metode survey langsung di lapangan dan metode analisis menggunakan program berbasis FEA. Untuk perhitungan perkuatan digunakan peraturan American Concrete Institute (ACI 440.2R, 2008). Sedangkan material utama perkuatannya digunakan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP).Dari hasil pengolahan data, didapatkan 46,5% dari 43 balok lantai 1 yang ditinjau membutuhkan perkuatan di daerah lentur dan 21,95% dari 41 kolom basement dan lantai 1 yang ditinjau membutuhkan perkuatan di daerah aksial. Pada perhitungan perkuatan balok lentur didapatkan paling banyak 7 lapis material GFRP dan 6 lapis untuk material CFRP. Sedangkan pada perhitungan perkuatan kolom aksial didapatkan paling banyak 8 lapis GFRP dan 7 lapis untuk material CFRP. Element struktur balok lentur yang diperkuat pada penelitian ini memiliki tipe keruntuhan tarik dan untuk struktur kolom aksial yang diperkuat memiliki tipe keruntuhan tekan. Kata kunci :    Evaluasi Struktur, Perkuatan Struktur, GFRP, Balok  dan  Kolom
Kinerja Kuat Geser Interface Beton Lama (Substrate) Dan Beton Baru (Overlay) Dengan Variasi Sudut Kemiringan Dan Volume Fraksi Serat Baja Imam Hussein; Vera Agustriana Noorhidana; Mohd. Isneini
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 3 (2020): Edisi September 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu pekerjaan struktur seringkali dijumpai pekerjaan perbaikan atau perkuatan struktur beton. Permasalahan yang sering muncul pada pekerjaan perbaikan atau perkuatan struktur terletak pada lekatan antara beton lama dan baru, dimana pertemuan (interface) merupakan bagian terlemah dari struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kuat geser lekatan interface antara beton lama (substrate) dengan beton baru (overlay) dengan variasi sudut kemiringan dan volume fraksi serat baja pada beton baru. Metode yang digunakan adalah metode Slant Shear Test, dengan menggunakan benda uji berbentuk prisma dengan dimensi 150 x 150 x 300 mm. Terdapat 2 variasi yang digunakan yaitu, (1) variasi sudut kemiringan 30°,45°, dan 70°dan (2) variasi campuran serat baja pada lapis overlay sebesar 0%, 0,5%, 1% dan 1,5%. Pada setiap variasi dibuat benda uji kuat tekan (kubus 150 x 150 x 150) dan kuat tarik lentur (balok 100 x 100 x 400). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) Kemiringan interface antara beton lama dan beton baru terhadap arah beban tekan mempengaruhi kuat geser lekatan antara beton lama dan beton baru, 2) Penambahan serat baja dalam beton overlay dapat meningkatkan kuat lekatan antara beton lama-baru dan kuat tarik lentur beton.  Kata kunci : kuat geser, interface, substrate, overlay, kuat tarik lentur.
Studi Numerik Perkuatan Balok Beton Bertulang dengan Mengkombinasikan Penggunaan GFRP dan Wire Mesh pada Beton Mutu Normal Nadia Agustina; Mohd. Isneini; Fikri Alami
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini meneliti dua jenis balok yaitu balok beton bertulang normal tanpa perkuatan yang dijadikan balok kontrol (BN) dan balok beton bertulang dengan perkuatan lentur kombinasi GFRP dan Wire mesh (GGWW). Dalam memodelkan beton dan GFRP dideskripsikan sebagai elemen solid, kemudian untuk model baja tulangan dan wire mesh sebagai elemen truss dan model epoksi sebagai elemen cohesive. Interaksi yang diberikan pada hubungan antara baja tulangan dan beton serta hubungan antara epoksi dan wire mesh menggunakan teknik interaksi embedded region kemudian pada hubungan lapisan perkuatan dan lapisan epoksi menggunakan teknik interaksi tie constraint. Berdasarkan input beban maksimum hasil eksperimental, perbedaan persentase lendutan pada model balok BN sebesar 0,79% antara model numerik dan eksperimental kemudian pada model balok GGWW adalah sebesar 31,5%. Pola retak pada model balok BN numerik dan eksperimental menunjukkan tipe retak lentur keseluruhan dan pada model balok GGWW terjadi kegagalan lekatan antara serat beton dan perkuatan (debonding). Kata kunci : perkuatan, lendutan, regangan, debonding.
Evaluasi Kinerja Struktur Bangunan Tinggi dengan Analisis Pushover Menggunakan Aplikasi Pemodelan Struktur (Studi Kasus: The Venetian Tower) Kabul Budi Asmara; Mohd. Isneini; Chatarina Niken D.W.S.B.U
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 9, No 1 (2021): Edisi Maret 2021
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Venetian Tower is one of the apartments with a height of 116.7 m that belongs to the categoryof risk II. To maintain the safety of its residents, the building must provide optimal performance.Pushover analysis is one of the methods used to analyze earthquake loads to determine thebehavior of building collapses. The aims of research to determine the level of structuralperformance, collapse patterns, and capacity of beams and columns.Based on the results of pushover analysis, obtained the value of the roof displacement 629.178 mmin the x direction and 759.87 mm in the y direction. The structure of Venetian Tower is at theperformance level of Immediate Occupancy, if the earthquake occurred on the scale of MMI VIIIor 6 S.R. The ductility level of the building structure is partial ductile, where the value of ductileratio is 1.0778 in the x direction and 1.2131 in the y direction. The collapse mechanism of thestructure indicates the mechanism of strong column weak beam, where the plastic hinges occurs inthe beam first.The beams reviewed using SNI 2847:2019 are safe against shear forces but not safe againstbending moments and torque. The cross-section of the columns reviewed meets the requirementsof style, geometry, and reinforcement ratio in accordance with SNI 2847:2019.
Analisis Elemen Hingga pada Balok Beton Bertulang dengan Perkuatan Wiremesh Ridho Rizky Novrian; Fikri Alami; Mohd. Isneini
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 4 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas pemodelan balok beton bertulang yang diperkuat material wiremesh, yang dianalisis menggunakan finite element analysis (FEA) software. Pemodelan yang dilakukan mengacu pada studi eksperimental terdahulu. Balok yang dimodelkan hanya seperempat bagian untuk mempercepat proses analisis. Interaksi antara beton dan tulangan dimodelkan sebagai embedded region dan interaksi antara beton dan material wiremesh dimodelkan sebagai tie constraint. Persentase selisih antara pemodelan dan studi eksperimental untuk balok tanpa perkuatan adalah 0,76% untuk lendutan, 10,88% untuk regangan beton bagian atas, dan 13,70% untuk regangan beton bagian samping. Persentase selisih antara pemodelan dan studi eksperimental untuk balok dengan perkuatan wiremesh adalah 18,47% untuk lendutan, 2,09% untuk regangan beton bagian atas, dan untuk 1,93% regangan beton bagian samping. Adanya perbedaan nilai lendutan dan regangan secara umum disebabkan olehinteraksi antar permukaan komponen pada pemodelan dimodelkan terikat sempurna dan material beton pada pemodelan bersifat homogen.
Efisiensi Pemilihan Jenis Retrofiting dan Perkuatan Struktur (Strengthening) antara Sistem Portal dengan Sistem Prategang Eksternal pada Jembatan Pelat Berongga (Voided Slab) (Studi Kasus Jembatan Way Bako I) Aditia Reshi Dista; Mohd. Isneini; Masdar Helmi; Todo Herdyson Sitohang; Yoga Marta Agustiawan
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.677 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v18i2.5412

Abstract

Sebuah jembatan dapat mengalami penurunan kekuatan akibat kerusakan struktur atau peningkatan beban sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Retrofiting dan strengthening merupakan alternatif solusi agar jembatan mampu melayani beban yang melintas sampai umur rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting jembatan dan menganalisis metode retrofiting dan strengthening yang efisien dari segi kekuatan struktur dan biaya konstruksi. Analisis struktur prategang eksternal berdasarkan Pd-T-02-2004-B sedangkan sistem portal sesuai SNI-1729-2015. Hasil pengamatan kondisi jembatan menunjukkan bahwa Jembatan Way Bako I telah mengalami kerusakan struktur maupun non struktur. Nilai momen nominal dan lendutan sebelum perkuatan adalah 5569,57 kN.m dan 18 mm, setelah diperkuat dengan sistem prategang eksternal menjadi 7097,88 kN.m (Mu/Mn = 0,8191) dan 17 mm sedangkan sistem portal 13764,62 kN.m (Mu/Mn = 0,4131) dan 18 mm. Biaya sistem prategang eksternal Rp 1.170.790.000,- sedangkan sistem portal Rp 1.658.740.000,-. Dengan demikian metode prategang eksternal lebih tepat diterapkan pada Jembatan ini.
Analisis Perbandingan Pengaruh Campuran Kawat Bendrat dan Serat Baja pada Self Compacting Concrete (SCC) Sylvia Dewi Anggraeni; Vera Agustriana Noorhidana; Laksmi Irianti; Mohd. Isneini
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 10, No 2 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self compacting concrete (SCC) is a concrete innovation that is carried out to overcome problems during casting that does not require manual compaction even in hard-to-reach places such as tight reinforcement. In this study, 3D Dramix steel fibers and bendrat wire were used as a mixture in SCC with volume fractions of 0%, 0.5%, 1%, 1.5%. The addition of this fiber aims to determine the effect of the two fibers on SCC on compressive strength, split tensile strength and flexural tensile strength. The sample in this study was a cylinder with a diameter of 150 mm and a height of 300 mm for testing the compressive strength and split tensile strength while the flexural tensile strength used a beam sample with a size of 100x100x400 mm. All samples of these specimens were tested when the concrete was 28 days old. The increase in the value of compressive strength, split tensile strength and flexural strength at the addition of 1.5% steel fiber were 26.39%, 64.71% and 111.88% respectively for concrete with 0% fiber. While the increase in compressive strength, split tensile strength and flexural strength with the addition of 1.5% bendrat wire was 20.31%, 60.74% and 76.18% for concrete with 0% fiber, respectively.