Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Evaluasi Bangunan Gedung Rumah Sakit Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Statik Ekuivalen Farhan Nurrohmat; Ratna Widyawati; Fikri Alami
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 4 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan, penyembuhan penyakit dan pencegahan penyakit kepada masyarakat. Sehingga perlu diteliti untuk mengetahui kekuatan dan kinerja struktur gedung terhadap beban gempa pada gedung Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja struktur atas Gedung Rumah Sakit terhadap beban gempa statik ekivalen dalam memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI:1726-2012. Perhitungan beban gempa menggunakan metode Statik Ekuivalen dengan bantuan program ETABS 2017. Analisis gempa statik ekivalen digunakan untuk mengevaluasi kinerja layan bangunan dan kinerja struktur bangunan. Dari hasil analisis, diperoleh Story drift yang tergolong aman karena tidak melebihi batas simpangan izin sebesar 209 mm dan level kinerja struktur pada peraturan ATC-40 gedung masih dalam keadaan elastis. Balok dan kolom tidak perlu dievaluasi ke tahap Pushover karena nilai DCR kurang dari 2. Balok B1 di Lantai 2-4 memiliki perbedaan antara tulangan lentur dan geser yang dibutuhkan pada analisis dengan tulangan pada eksisting. Kolom lantai 2 K1.5, K1.8, K1.11 memiliki perbedaan antara tulangan lentur yang dibutuhkan pada analisis dengan tulangan pada eksisting. dan untuk tulangan geser kolom dalam kondisi aman. Penulangan pelat lantai pelat Lantai 2 sampai dengan 5 pada daerah tumpuan dan lapangan pelat arah X dan Y aman karena sama dengan hasil eksisting.
Studi Eksperimental Perkuatan Balok Beton Bertulang dengan Kombinasi GFRP dan Wiremesh Candra Fauzan Akbar; Fikri Alami; Mohammad Isneini
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 7, No 1 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian pada skripsi ini merupakan studi eksperimental untuk menyelidiki perilaku lentur elemen balok beton bertulang yang diperkuat dengan kombinasi GFRP dan wiremesh terhadap balok normal tanpa perkuatan. Balok beton dengan total panjang 1700 mm, lebar dan tinggi 150 mm sebanyak 6 buah dipergunakan dengan kuat tekan beton 26,43 MPa. Dua balok tanpa perkuatan (BN) dan 2 buah dengan perkuatan wiremesh 2 lapis (BW) dan 2 balok lagi dengan perkuatan kombinasi 2 lapis GFRP dan 1 lapis wiremesh (BGW).Balok diuji diatas dua perletakan sederhana terhadap 2 beban titik diatasnya dilakukan secara bertahap sampai balok runtuh/gagal. Hasil eksperimen  menunjukkan bahwa kapasitas beban pada BW 2 meningkat sebesar 11,32% terhadap BN 1 dan meningkat 27,71% terhadap BN 2, sedangkan BGW 1 mengalami peningkatan sebesar 69,81% terhadap BN 1 dan 94,80% terhadap BN 2, sementara untuk balok BGW 2 mengalami peningkatan sebesar 75,47% terhadap BN 1 dan 101,30% terhadap BN 2. Dari hasil penelitian balok yang menggunakan perkuatan, hanya balok BW 1 yang mengalami penurunan kapasitas beban yaitu sebesar 24,15% terhadap BN 1 dan 12,99% terhadap BN 2.Kata kunci: beton bertulang, perkuatan, GFRP , wiremesh, kapasitas beban.
Pengaruh Perbedaan Jarak Kolom Terhadap Efisiensi Volume Beton dan Baja Tulangan Angela Chikita Marcus; Bayzoni Bayzoni; Fikri Alami
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan elemen struktur harus dilakukan dengan matang untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kekuatan dan efisiensi bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi elemen struktur, volume beton dan baja tulangan, serta nilai biaya yang efisien, berdasarkan jarak optimal kolom. Penelitian ini dimulai dengan penghitungan preliminary design tiap elemen struktur, penghitungan gaya dalam yang bekerja dengan menggunakan SAP 2000, penghitungan tulangan yang dipakai, dan RAB dari tiap sampel jarak kolom. Penghitungan dilakukan dengan memenuhi kaidah keamanan dan kekuatan menurut standar SNI 2847:2013. Dari penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan yang signifikan pada struktur pelat dan balok antar bangunan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh pemakaian balok anak pada bangunan dengan jarak kolom 8 meter. Sehingga didapatkan secara total pada jarak kolom 4 meter menggunakan volume beton yang paling sedikit yakni lebih efisien 13,61% jika dibandingkan  dengan jarak kolom 6 meter dan lebih efisien  19,52% dibanding jarak kolom  8 meter. Untuk volume baja tulangan, jarak kolom 6 meter lebih efisien, yakni lebih efisien 25,21% jika dibandingkan  dengan jarak kolom 8 meter dan lebih efisien 4,04% dibanding jarak kolom 4 meter. Pada perbandingan nilai biaya, yang paling ekonomis adalah bangunan dengan jarak kolom 6 meter dengan nilai RAB lebih kecil 5,07% dibanding nilai biaya untuk bangunan dengan jarak kolom 4 meter dan  lebih kecil 10,82% dibanding jarak kolom 8 meter.
Evaluasi dan Perkuatan Struktur Pelat, dan Dinding Geser dengan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) Stephanus Martua Turnip; Fikri Alami; Ratna Widyawati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 7, No 1 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Education hospital building of University of Lampung has been stalled and the construction is abandoned for years. So that, there is concern about the existing strength installed in the field. Therefore, it is necessary to evaluate and to strengthen the structure for increasing the strength and assuring appropriateness of the building. Two methods used in evaluating this building which weredirect survey method in the field and numerical method used the Finite Element Analysis (FEA) program. For strengthening calculations the American Concrete Institute code was applied (ACI 440.2R, 2008). The material for strengthening used Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP). The results showed that the existing concrete compressive strength on all structural elements decreased from the design which was 25 MPa. However, theexisting steel reinforcement tests showed good strength which greater than design strength of 400 Mpa.In strengthening calculation with GFRP type of SEH-51A which has tensility strength of 460 MPa, the material can increase flexural strength of several slabs that requiredfor strengthening. In addition, in the shear wall analysis, it concluded that the existing shear wall were strong enough to withstand the nominal shear forcesdesign that might be occured. Keywords : Structures Evaluation, Strengthening Structures, Glass Fiber Reinforced Polymers, Concrete Slab and Shear Walls.
Studi Kinerja Gedung Empat Tingkat Terhadap Beban Gempa Dengan Metode Statik Pushover Muhammad Ridho Saputra; Fikri Alami; Ratna Widyawati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakRumah sakit merupakan salah satu fasilitas yang termasuk bangunan penting kategori IV sehingga dibutuhkan perencanaan struktur tahan gempa dimana bangunan harus tetap berdiri setelah diberikan beban gempa rencana. Analisis pushover merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis beban gempa guna mengetahui perilaku keruntuhan struktur.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis level kinerja struktur, gaya geser dasar maksimum yang ditahan struktur, pola keruntuhan dan tingkat daktilitas struktur akibat beban gempa. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai target displacement dengan metode FEMA-356 sebesar 251,6mm untuk arah-x dan 210,6 mm arah-y sedangkan dengan metode ATC-40 didapatkan nilai 322,027mm untuk arah-x dan 229,491mm untuk arah-y. Level kinerja yang dihasilkan dari kedua metode tersebut adalah damage control dimana resiko korban jiwa manusia sangat kecil, kerusakan yang terjadi masih dapat diperbaiki dan bangunan masih mampu menahan beban gempa rencana yang terjadi. Mekanisme keruntuhan struktur menunjukan mekanisme strong column weak beam sehingga struktur bangunan tersebut relatifaman selama terkena beban gempa direncanakan.Tingkat daktilitas struktur bangunan berdasarkan SNI 1726:2002 adalah daktail parsial dengan nilai R aktual 4,07. Kata kunci: pushover, damage control, daktilitas.AbstractThe hospital is one of the public facilities that is included in an important category IV building so that earthquake resistant structure design is needed where the building must remain standing after being given the burden of the earthquake design. Pushover analysis is one of the methods used to analyze earthquake loads in order to determine the structural collapse behavior of earthquake loads. The purpose of this study is to determine and analyze the level of structural performance, the maximum base shear force held by the structure, the collapse pattern and the level of structural ductility due to earthquake loads. Based on the analysis results, the target displacement value obtained by the FEMA-356 was 251.6mm for the x-axis and 210.6mm for the y-axis while the ATC-40 obtained a value of 322.027mm for the x-axis and 229.491mm for the y-axis The level of performance produced by the two methods was damage control where the risk of human casualties was very small, the damage that occurs can still be repaired and the building is still able to withstand the burden of the designed earthquake. The structure collapse mechanism has strong column weak beam mechanism so that the structure of the building is relatively safe during the earthquake load. The ductility level of building based on SNI 1726:2002 was a partial ductile with the actual reduction factor, R was 4.07. Keywords: pushover analysis, damage control, ductility. AbstrakRumah sakit merupakan salah satu fasilitas yang termasuk bangunan penting kategori IV sehingga dibutuhkan perencanaan struktur tahan gempa dimana bangunan harus tetap berdiri setelah diberikan beban gempa rencana. Analisis pushover merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis beban gempa guna mengetahui perilaku keruntuhan struktur.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis level kinerja struktur, gaya geser dasar maksimum yang ditahan struktur, pola keruntuhan dan tingkat daktilitas struktur akibat beban gempa. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai target displacement dengan metode FEMA-356 sebesar 251,6mm untuk arah-x dan 210,6 mm arah-y sedangkan dengan metode ATC-40 didapatkan nilai 322,027mm untuk arah-x dan 229,491mm untuk arah-y. Level kinerja yang dihasilkan dari kedua metode tersebut adalah damage control dimana resiko korban jiwa manusia sangat kecil, kerusakan yang terjadi masih dapat diperbaiki dan bangunan masih mampu menahan beban gempa rencana yang terjadi. Mekanisme keruntuhan struktur menunjukan mekanisme strong column weak beam sehingga struktur bangunan tersebut relatifaman selama terkena beban gempa direncanakan.Tingkat daktilitas struktur bangunan berdasarkan SNI 1726:2002 adalah daktail parsial dengan nilai R aktual 4,07. Kata kunci: pushover, damage control, daktilitas.
Perilaku Respon Lekatan Tarik Antara FRP (Fiber Reinforced Polymer) dengan Beton Normal Farida Rahma Hadi Putri; Fikri Alami; Eddy Purwanto
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 7, No 1 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas tentang panjang efektif lekatan dan beban utimit antara komposit FRP dan wiremesh pada beton normal yang dilekatkan dengan resin. Variasi panjang lekatan komposit dengan beton yaitu 5 cm, 10 cm, 15 cm, dan 20 cm, dengan kombinasi lapisan komposit yaitu 2 fiber glass 1 wiremesh, 2 fiber glass 2 wiremesh, 4 fiber glass 1 wiremesh, dan 4 fiberglass 2 wiremesh. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik single shear dengan benda uji sebanyak 32 sampel. Metode penelitian yang digunakaan untu menganalisis hasil penelitian yaitu metode eksperimental berdasarkan hasil pengujian di laboratorium, dan metode teoritis berdasarkan persamaan yang sudah ada.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang efektif lekatan berkisar pada angka 40 mm – 60 mm, dengan beban ultimit terbesar yaitu pada kombinasi 4 fiber glass 2 wiremesh dengan beban ultimit 22,01 kN. Diketahui bahwa debonding yang terjadi disebabkan karena pengaruh permukaan beton tanpa perlakuan khusus seperti tingkat kekasaran pada permukaan.  Kata kunci : beton normal, debonding, glassfiber reinforced polymer, panjang efektif lekatan, beban maksimum.
Investigasi dan Retrofitting Struktur Balok dan Kolom Beton Bertulang dengan Glass Fiber Reinforced Polymer (Gfrp) Arnaldo Clever; Fikri Alami; Mohd. Isneini
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Lampung sudah cukup lama terhenti dan terbengkalai pembangunannya, sehingga memunculkan kekhawatiran akan kekuatan eksisting yang ada jika pembangunan dilakukan kembali. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi dan perkuatan struktur untuk meningkatkan kekuatan dan kelayakan bangunan tersebut.Ada dua metode yang digunakan dalam mengevaluasi bangunan ini yaitu metode survey langsung di lapangan dan metode analisis menggunakan program berbasis FEA. Untuk perhitungan perkuatan digunakan peraturan American Concrete Institute (ACI 440.2R, 2008). Sedangkan material utama perkuatannya digunakan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP).Dari hasil pengolahan data, didapatkan 46,5% dari 43 balok lantai 1 yang ditinjau membutuhkan perkuatan di daerah lentur dan 21,95% dari 41 kolom basement dan lantai 1 yang ditinjau membutuhkan perkuatan di daerah aksial. Pada perhitungan perkuatan balok lentur didapatkan paling banyak 7 lapis material GFRP dan 6 lapis untuk material CFRP. Sedangkan pada perhitungan perkuatan kolom aksial didapatkan paling banyak 8 lapis GFRP dan 7 lapis untuk material CFRP. Element struktur balok lentur yang diperkuat pada penelitian ini memiliki tipe keruntuhan tarik dan untuk struktur kolom aksial yang diperkuat memiliki tipe keruntuhan tekan. Kata kunci :    Evaluasi Struktur, Perkuatan Struktur, GFRP, Balok  dan  Kolom
Kuat Lekat Beton dengan Variasi Umur Beton, Kekasaran Permukaan, Kelembapan dan Mutu Beton Vania Meutia Andhini; Vera Agustriana Noorhidana; Fikri Alami
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 4 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractStructure strengthening by adding fresh concrete mix to he existing concrete has a weakness in the bonding between the concrete joint. Research on the concrete-to-concrete bond strength has been carried out with various treatments. This study aims to determine the factors that influence bond strength between old concrete (substrate) and new concrete (overlay). The factors include are the substrate's ages, substrate surface's roughness, water content of the substrate and the compressive strength of the added concrete.The test method used in this study is slant shear test to quantify the bond strength. 150 × 150 × 300 mm2 prism with the interface line angle at 30°to the vertical was used as the specimen. The specimen cast in 2 phases, first substrate casting and second overlay casting. The overlay cast at different age of substrate depends on the variation needed. The treatments given are: 1) difference of overlay compressive strength which use 15 MPa, 25 MPa and 45 MPa concrete compressive strength; 2) difference of substrate’s ages at 7 days, 28 days and 42 days; 3) difference of substrate surface’s roughness with 3 sub-variations smooth, medium and coarse; 4) difference of water content of substrate specimen with dry, SSD and wet sub-variations.Keyword : concrete-to-concrete bond strength, slant shear test, interface roughness, substrate's ages.
Kajian Permasalahan Getaran pada Pelat dan Balok Beton Bertulang di Gedung E Fakultas Teknik Universitas Lampung Silsila Jana Firdasa; Fikri Alami; Masdar Helmi
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The planning of a building has some criterias that need detailed attention which are the stiffness, strength, stability, flexibility and economical aspect. This result focus for building planner which is need the experimental method that use tools such as hammer test, Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) and accelerator. Hence, the numerical method used SAP 2000 v.14.14.0.0. This result the frequency of the building was 1,953 Hz and the acceleration was 0,263 m/s2. Based on the SAP 2000 v.14.14.0.0 calculation, the building frequency was 7,078142 Hz and the acceleration was 0,001005 m/s2. The different results between those two methods were caused by unsatisfying building quality that caused the difference of result between those two methods. The building frequency fitted the specification attached on ISO 2631-2: 2003 but the acceleration was bigger 0,5% than the gravitation. The adding of BJ 37 IWF 350 mm x 175 mm could enhance the vibration frequency from 7,078142-7,3351 Hz as many as 3,630% and the acceleration from 0,001005-0,0009177 m/s2 as many as 8,6865%.Key words: Beam, Plate, Vibration, Frequency, Acceleration.
Review Design Pekerjaan Struktur Proyek Instalasi Rawat Jalan RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Abdi Kemal Damanta; Ika Kustiani; Fikri Alami
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Review design proyek adalah kegiatan merekayasa perencanaan bangunan sehingga didapatkan perbandingan biaya material masing-masing. Tahapan dalam Review Design meliputi tahap pengumpulan data, penentuan metodologi, tahap analisis & pemodelan, desain & rekomendasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau biaya bagian struktural dari bangunan rawat jalan seperti yang direncanakan dan membandingkannya dengan pilihan lain dari bahan konstruksi. Dalam studi ini, peninjauan hanya fokus pada pekerjaan struktural karena merupakan biaya terbesar dari keseluruhan biaya proyek. Material rencana untuk gedung adalah beton bertulang. Material alternative yang digunakan adalah baja untuk kolom dan balok serta komposit untuk pelat lantai. Dari penelitian ditemukan bahwa material yang ada yaitu beton bertulang memiliki biaya lebih rendah Rp12.029.919.096,05 dibandingkan bahan baja dan komposit yang menghasilkan biaya Rp20.732.428.550,38.