Nelayan memiliki hubungan ekonomi dengan pengamba’ untuk memenuhi kebutuhan permodalan. Menegasikan peran pengamba’ menjadi upaya yang sia-sia saat tidak mendapatkan dukungan masyarakat nelayan. Tulisan iniberupaya mengatur peran pengamba’ untuk menjadi agen dalam pemberdayaan nelayan, atau dalam konsep Susilo (2004) disebut Adaptor Sosial.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (i) hubungan sosial dan ekonomi antara pengamba’ dan nelayan, (ii) faktor-faktor yang menunjang peran strategis pengamba’ dalam pemberdayaan nelayan, dan (iii) membuat rumusan bentuk pelibatan pengamba’ dalam upaya pemberdayaan masyarakat nelayan sebagai upaya menanggulangi kemiskinan. Penelitian dilakukan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik penentuan informan snowball sampling dan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data model interaktif (Miles, Huberman dan Saldana, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) hubungan sosial ekonomi pengamba’ dan nelayan berpola patron-klien, (ii) permodalan yang diberikan oleh pengamba’ nelayan berdampak pada keberlangsungan kegiatan penangkapan ikan dan keberlanjutan sumber pendapatan nelayan, (iii)relasi antara pengamba’ dan nelayan diatur dalam lembaga lokal berbentuk Kelompok Usaha Bersama agar pengamba’ mampu mengembangkan usaha dan nelayan tidak terlibat dalam sistem bagi hasil yang eksploitatif. Mekanisme bagi hasil dalam lembaga lokal tersebut disarankan diatur oleh pemerintah daerah.