Rahmat Yanuar
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Daya Saing Ekspor Lada Indonesia di Pasar Amerika dan Eropa Putroe Balqis; Rahmat Yanuar
Forum Agribisnis Vol 11 No 2 (2021): FA VOL 11 NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Magister Science of Agribusiness, Department of Agribusiness, FEM-IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/fagb.11.2.182-194

Abstract

Indonesia was one of the world's largest pepper exporters where America and some European Union countries are become the destinations of its exports. The purposes of this research was to analyze the development of Indonesian pepper exports and to analyze the competitiveness of Indonesian pepper exports in American and European market in the period 2004-2018. This research used descriptive analysis from trade data periode 2004-2018, in order to analyze the performance of Indonesian pepper. From the same data set, this study used competitiveness analysis with the Revelead Comparative Advantage (RCA) method, Export Product Dynamics (EPD), and Trade Specialization Index (ISP). The results showed that the area of crop land and production of Indonesian pepper had decreased, the development of Indonesian pepper exports was also quite volatile. Based on the calculation of RCA, Indonesia has competitiveness or comparative advantage for exports to Germany, the Netherlands, France, Italy and Belgium. The EPD value showed Indonesia was in a Retreat position in the Netherlands, Germany and Belgium. While Indonesia is in the position of Rising Star in Italy, Falling Star in France, and Lost Opportunity in America. The ISP value showed that Indonesia has strong competitiveness as an exporter of whole pepper.
Pengembangan UMKM Melalui Optimalisasi Branding dan Penggunaan Media Digital di Desa Sindangbarang, Kabupaten Cilacap Intan Qori Lutfiyani; Andre Yasip Hastadi; Fetri Wahyuningsih; Ane Tika Wahyuni; Ghizela Fineartha Fauzi; Ani Nurfaizah; Mustofa Mustofa; Titi Rohimah; Rahmat Yanuar
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 4 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4240.127 KB) | DOI: 10.29244/pim.4.1.70-84

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020 telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan di masyarakat, termasuk aspek ekonomi. UMKM menjadi salah satu sektor yang paling berdampak akibat adanya pandemi Covid-19 ini. Dengan adanya pandemi dan pemberlakuan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat, menyebabkan produktivitas UMKM juga menurun sehingga berdampak pada penurunan pendapatan. Desa Sindangbarang merupakan sebuah desa inovatif dan potensial untuk pengembangan UMKM yang berada di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap. Terdapat tiga UMKM potensial di Desa Sindangbarang diantaranya HI Binamitra Perkasa produsen minyak kelapa murni atau VCO (Virgin Coconut Oil), UMKM Keripik Pisang, dan UMKM Pisang Asap. Namun, potensi yang dimiliki belum dioptimalkan dengan baik dan masih terdapat berbagai permasalahan yang terjadi pada UMKM antara lain: 1) Kurangnya akses pasar; 2) Pemasaran masih secara konvensional; 3) Kemasan yang sederhana; 4) Belum memiliki brand; 5) tidak memiliki catatan keuangan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman pelaku UMKM terhadap pentingnya brand sebuah produk dan penggunaan media digital dalam pengembangan usaha. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat disusun tujuan yaitu: 1) Melakukan analisis potensi dan kendala UMKM dilihat dari lingkungan bisnis internal dan eksternalnya; dan 2) Optimalisasi branding dan pencatatan keuangan UMKM dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2021. Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan berupa analisis SWOT terhadap UMKM mitra, kegiatan mentoring, kegiatan pendampingan branding produk, pembuatan poster dan promosi online, serta pelatihan pencatatan keuangan digital. Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan dalam pengembangan UMKM terbukti bermanfaat dan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan UMKM mitra.
Dampak Kemitraan Closed Loop Terhadap Pendapatan Dan Efisiensi Usahatani Cabai Rahmat Yanuar; Netti Tinaprilla; Meuthia Rachmania; Heri Harti
Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Vol. 10 No. 1 (2022): Juni 2022 (Jurnal Agribisnis Indonesia)
Publisher : Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jai.2022.10.1.180-199

Abstract

Jawa Barat menjadi sentra komoditas cabai di Indonesia dengan urutan kedua penghasil cabai terbanyak Indonesia tahun 2020 sebanyak 14,32% dari produksi cabai nasional , tepat dibawah Jawa timur dengan produksi 28,28% dari produksi cabai nasional. Kemitraan adalah bentuk kerjasama yang bermanfaat bagi pihak yang telah bersepakat, biasanya kemitraan dibentuk dan dilakukan antara pihak yang telah bersepakat dan telah diikat oleh suatu perjanjian, SOP ataupun kontrak. Tujuan penelitian ini adalah apakah ada dampak kemitraan closed loop terhadap pendapatan petani cabai kemitraan dengan petani non mitra di Kabupaten Garut dan Sukabumi? Analisis data yang dilakukan meliputi metode analisis data kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif pada analisis keragaan usahatani. metode analisis kuantitatif menggunakan analisis pendapatan usahatani, analisis perbandingan penerimaan dan biaya (R/C Ratio)dan analisis uji beda untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani komoditas cabai petani mitra dan non mitra di Kabupaten Garut dan Sukabumi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keuntungan usahatani cabai petani closed loop lebih menguntungkan (Rp 89 889 654/ha/musim dengan R/C=2.06). Walaupun produktivitas dan kualitas cabai yang dihasilkan oleh petani closed loop (8.691 ton/ha) relatif sama dengan petani non closed loop (8.491 ton/ha) namun terlihat bahwa harga yang diterima petani closed loop lebih tinggi (Rp 15 457/kg) dibandingkan dengan harga yang diterima oleh petani non closed loop (Rp 11 998/kg).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENJUALAN HASIL PANEN LADA PUTIH (STUDI KASUS : PETANI LADA PUTIH DI DESA BUKIT LAYANG KECAMATAN BAKAM KABUPATEN BANGKA) Sabilla Utami Dewi; Rahmat Yanuar
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2389

Abstract

Lada (Pipper nigrum L.) merupakan tanaman tahunan yang tumbuh memanjat. Sifat tanaman lada yang tahunan menyebabkan terjadinya over supply. Adanya over supply pada hasil panen lada sedangkan demand tetap mengakibatkan harga lada putih turun. Sehingga respon petani lada putih adalah dengan melakukan tunda jual terhadap hasil panennya, namun ada juga yang melakukan langsung jual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penjualan petani lada putih berdasarkan karakteristik petani, usahatani dan penjualannya dan faktor yang memengaruhi keputusan petani terhadap penjualan hasil panen lada putih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani yang melakukan langsung jual adalah memiliki usia yang lebih muda dengan lama pengalaman cukup berpengalaman dan konsumsi pangan yang tinggi. Sedangkan berdasarkan karakteristik usahatani, petani yang memiliki produksi sedikit, memiliki penerimaan non lada putih kecil dan luas penguasaan lahan kecil cenderung melakukan langsung jual. Selain itu, petani yang memiliki karakteristik penjualan dekat dengan tempat penjualan cenderung melakukan langsung jual. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, faktor yang signifikan memengaruhi keputusan petani terhadap penjualan hasil panen lada putih adalah harga, konsumsi dan jarak ke tempat penjualan.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BENIH HORTIKULTURA DI PERUSAHAAN LOKAL (Studi Kasus di CV Nusa Heulang, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat) Salsabilla Tiara Rahmani; Rahmat Yanuar
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3076

Abstract

The seed industry currently and in the future has a great opportunity in Indonesia, as indicated by the increased productivity of horticultural crops production which goes hand in hand with the increasing public demand for horticultural products. This condition is not supported by the development of local seed producers in Indonesia. Multinational companies with foreign direct investment (FDI) are the main players in this industry. CV Nusa Heulang as a local company with a domestic investment that focuses on the seed research business requires a strategic business development plan to contribute more in fulfilling this demand. the purpose of this research is to analyze the company's internal and external factors so the researcher can formulate several strategic alternatives and set strategic priorities. the methods that the researcher used are the IFE matrix, EFE, IE, SWOT, and QSPM. CV Nusa Heulang is shown by the IFE and EFE matrices as having a strong position to respond to internal and external environmental conditions. The company's position is shown growing and developing by the IE Matrix. The SWOT analysis produces six alternative strategies. The priority strategy generated from the QSP matrix is to penetrate the market so that it can reach the end consumer. INTISARI  Industri benih saat ini dan pada masa yang akan mendatang memiliki peluang yang besar di Indonesia, ditunjukkan dengan meningkatnya produktivitas produksi tanaman hortikultura yang berjalan seiring meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk hortikultura. Kondisi tersebut tidak diimbangi dengan perkembangan produsen benih lokal di Indonesia. Perusahaan multinasional dengan Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi pemain inti dalam industri ini. CV Nusa Heulang sebagai perusahaan lokal dengan Penanaman Modal Dalam Negeri yang fokus dalam bisnis riset benih memerlukan rancangan strategi pengembangan usaha agar mampu berkontribusi lebih banyak dalam memenuhi permintaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan sehingga dapat merumuskan beberapa alternatif strategi dan menetapkan prioritas strategi. Metode yang digunakan yaitu matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM. Matriks IFE dan EFE menunjukan bahwa CV Nusa Heulang memiliki posisi yang kuat untuk merespon kondisi lingkungan internal dan eksternal. Matriks IE menunjukan posisi perusahaan yaitu tumbuh dan membangun. Analisis SWOT menghasilkan enam alternatif strategi. Strategi prioritas yang dihasilkan dari matriks QSP adalah melakukan penetrasi pasar lalu mengembangkan model bisnis menjadi business to consumer.
Strategi Pengembangan Pasar Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Indonesia Anisa Dwi Utami; Lukman M Baga; Rahmat Yanuar; Tita Nur Syamsiah; Busaid; Yekti Mahanani
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 4 No 4 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.4.4.427-433

Abstract

Seiring dengan perubahan perilaku masyarakat di era digital persaingan di industri keuangan semakin meningkat sehingga menyebabkan industri BPRS mengalami “middle-child syndrome”. Hal ini membutuhkan strategi pengembangan pasar BPRS yang tidak hanya mengandalkan pasar yang selama ini dilayani. Di satu sisi, BPRS dihadapkan beberapa permasalahan fundamental di dalam internal industri khususnya terkait permodalan, SDM dan kesiapan infrastruktur informasi teknologi serta kejelasan model bisnis. Perkembangan digitalisasi menuntut BPRS untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak baik di dalam internal industri maupun lembaga keuangan lain, pemerintah dan berbagai lembaga di masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, berkembangnya berbagai komunitas di masyarakat baik di sektor UMKM maupun non-UMKM dapat menjadi peluang pengembangan pasar BPRS.
Rekomendasi Model Bisnis Bank Perekonomian Rakyat Syariah Melalui Pendekatan Blue Ocean Strategy Anisa Dwi Utami; Lukman M Baga; Rahmat Yanuar; Tita Nur Syamsiah; Busaid; Yekti Mahanani
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 1 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.1.487-496

Abstract

Perubahan lingkungan bisnis yang terjadi, menuntut BPRS untuk dapat menyesuaikan strategi dan model bisnisnya. Potensi yang dimiliki oleh BPRS baik dari sisi internal dan dan eksternal serta dengan adanya peluang pasar UMKM yang begitu besar menuntut BPRS untuk dapat menyesuaikan kembali model bisnis yang akan dijalankan. Pendekatan Business Model Canvas (BMC) yang dikombinasikan dengan Blue Ocean Strategy (BOS) dalam model bisnis BPRS diharapkan dapat menciptakan inovasi nilai yang fokus pada pasar-pasar spesifik dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan BPRS untuk menjangkau pasar yang lebih dalam.