Sri Haryati
Aktivis Kepemudaan Provinsi Jawa Tengah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Pemuda Dalam Mengelola Kawasan Ekowisata Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Masyarakat Desa (Studi tentang Pemuda Pengelola Desa Wisata Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah) Sri Haryati; Armaidy Armawi; Muhammad Supraja
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 22, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.75 KB) | DOI: 10.22146/jkn.11986

Abstract

ABSTRACTThe influence of globalization had an impact on the youth of today. Social values that became a figure of youth had been eroded by modernization. Reality same was true in a Kandri Tourism Village was located in the Village Kandri, Gunungpati subdistrict, Semarang. Youth who numbered about 900 only 16 youths who participated managing ecotourism. The purpose of research were to determined the role of youth in the management of ecotourism, and examined the implications of the management of ecotourism to the rural communities resilienceThis research was qualitative descriptive exposure. The research approach used in the study was a problem that occurs in the community. The collecting of data used observation, interview and documentation.The results showed that youths’ manager had role in the management of ecotourism in the tourist village Kandri with the indicator most prominently the way to the natural area. The shapes of youth’s role in this program activities Kandri educational tour namely Farming Tour, Outbound Tour, Goa Kreo Tour,  and River Tubing’s Tour. The role of youth in the management of the society, especially the youth in the area of ecotourism had not run optimally.This had implications for the management of the ecotourism area to the  rural communities resilience, but it had not run optimally. The impact had positive and negative impacts. The positive impact on the rural communities resilience was the ability to renewed and maintained ecotourism, strengthening of social capital and the rule of law within the citizens, as well as the independencecitizens. The negative impact was the declining ability of youth RW III in selecting the socio-cultural values and social institutions. Therefore, the role of youth Kandri should be increased to preserved the environment so that the sustainability of ecotourism was maintainedABSTRAKPengaruh arus globalisasi telah memberikan dampak terhadap pemuda masa kini. Nilai-nilai sosial yang menjadi sosok pemuda telah tergerus dengan adanya modernisasi. Realita yang sama juga terjadi di sebuah Desa Wisata Kandri yang berada di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Pemuda yang berjumlah sekitar 900-an hanya 16 pemuda yang ikut serta mengelola kawasan ekowisata. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peran pemuda dalam pengelolaan kawasan ekowisata, dan mengkaji implikasi pengelolaan kawasan ekowisata terhadap ketahanan masyarakat desa.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu studi pada suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, pemuda pengelola berperan dalam mengelola kawasan ekowisata di Desa Wisata Kandri hanya pada indikator ekowisata yaitu perjalanan menuju kawasan alamiah. Bentuk peran tersebut berupa program kegiatan wisata edukasi yang meliputi Wisata Nyawah, Wisata Outbond, Wisata Goa Kreo, dan Wisata River Tubing. Peran pemuda pada pengelolaan masyarakat secara keseluruhan terutama pemuda di kawasan ekowisata belum berjalan secara maksimal. Pengelolaan kawasan ekowisata ini berimplikasi terhadap ketahanan masyarakat desa, akan tetapi belum mampu berjalan secara maksimal. Pengaruh yang dihasilkan berupa pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif pada ketahanan masyarakat desa yaitu penguatan modal sosial dan ketaatan hukum dalam diri warga, kemampuan memperbaharui dan memelihara kawasan ekowisata, serta kemandirian warga. Pengaruh negatif yang ditimbulkan yaitu menurunnya kemampuan pemuda RW III dalam memilih nilai-nilai sosial budaya dan kelembagaan sosial. Oleh karenanya, peran pemuda pengelola harus ditingkatkan untuk menjaga kelestarian lingkungan sehingga keberlangsungan ekowisata tetap terjaga.