Lediyantje Lintjewas
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Characteristics of Padamarang Magnesite under Calcination and Hydrothermal Treatment Mutia Dewi Yuniati; Feronika Cinthya Mawarni Putri Wawuru; Anggoro Tri Mursito; Iwan Setiawan; Lediyantje Lintjewas
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 29, No 2 (2019)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/risetgeotam2019.v29.1016

Abstract

Magnesite (MgCO3) is the main source for production of magnesium and its compound. In Indonesia, magnesite is quite rare and can be only found in limited amount in Padamarang Island, Southeast Sulawesi Provence. Thus the properties of magnesite and the reactivity degree of the obtained product are of technological importance. The aim of this work was to analyze the characteristics of Padamarang magnesite under calcination and hydrothermal treatment processes. The processes were carried out at various temperatures with range of 150-900°C for 30 minutes. The solids were characterized with respect to their chemical and physical properties by using scanning electron microscopy with energy-dispersive X-ray spectroscopy (SEM-EDX), Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR), and X-ray diffraction (XRD). SEM image indicates that magnesite was formed from thin and flat hexagon sheets. The FTIR and XRD analysis disclose that MgO formed at temperature above 300°C, where as the magnesite sample also lost its mass around 50%. These results demonstrate that Padamarang magnesite decomposes to magnesium oxide and carbon dioxide at high temperature.Magnesit (MgCO3) merupakan sumber utama untuk produksi magnesium dan senyawa-senyawanya. Di Indonesia, magnesit cukup jarang dan hanya dapat ditemukan dalam jumlah yang terbatas di Pulau Padamarang, Propinsi Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu sifat magnesit dan derajat reaktivitas dari produk-produk magnesit penting untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik magnesit Padamarang dengan perlakuan kalsinasi dan hidrothermal.  Proses dilakukan pada temperatur yang bervariasi dari 150-900°C selama 30 menit. Sifat kimia dan fisika dari magnesit dikarakterisasi dengan menggunakan scanning electron microscopy dengan energy-dispersive X-ray spectroscopy (SEM-EDX), Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR), dan X-ray diffraction (XRD). Gambar dari analisis SEM menunjukkan bahwa magnesit terbentuk dari lembaran-lembaran heksagonal yang tipis dan datar. Hasil analisis dengan FTIR dan XRD menunjukkan bahwa MgO terbentuk pada temperatur diatas 300°C, dimana sampel magnesit juga kehilangan massanya sekitar 50% pada suhu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Magnesit Padamarang terdekomposisi menjadi magnesium oksida dan karbon dioksida pada temperatur tinggi.
GEOLOGI DAN PETROKIMIA ENDAPAN ZEOLIT DAERAH BAYAH DAN SUKABUMI Iwan Setiawan; Leny M Estiaty; Dewi Fatimah; Sri Indarto; Lediyantje Lintjewas; Andri Alkausar; Aryo D Handoko; Anita Yuliyanti; Jakah Jakah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 30, No 1 (2020)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/risetgeotam2020.v30.1048

Abstract

Zeolit dijumpai pada batuan piroklastik di daerah Cikembar (Sukabumi) dan Bayah (Banten) dari zona fisiografi pegunungan Bogor dan Bayah. Karakteristik, genesa batuan, dan tipe zeolit di kedua lokasi tersebut belum dijelaskan, terutama kaitannya dengan potensi pengkayaan unsur tanah jarang (UTJ) pada batupasir tufan di daerah Cikembar dan tuf teralterasi di daerah Swakan. Metode yang digunakan pada studi ini terdiri dari pengamatan geologi lapangan, petrografi, difraksi sinar-X (XRD), dan kimia batuan (whole rock) menggunakan XRF dan ICP-MS. Tujuannya adalah untuk mengungkap genesa pembentukkan zeolit dan UTJ di Swakan dan Cikembar. Batupasir tufan dari Cikembar dan tuf dari Swakan menunjukkan kehadiran zeolit bertipe mordenit dan klinoptilolit. Zeolit di daerah Cikembar terdapat sejajar perlapisan, sedangkan di daerah Swakan berasosiasi dengan kumpulan mineral alterasi. Pengendapan zeolit Cikembar dipengaruhi oleh air meteorik yang dicirikan oleh anomali negatif Ce pada pola diagram laba-laba yang di normalisasi terhadap kondrit. Total (∑UTJ) pada batupasir tufan dari Cikembar 82– 94 ppm dan pada tuf Swakan 71–83 ppm. Perbedaan kandungan ∑UTJ tersebut lebih mencerminkan komposisi UTJ pada batuan asal.ABSTRACT – Geology and petrochemistry of zeolite deposits of Bayah and Sukabumi areas. Zeolites are found in pyroclastic rocks in Cikembar (Sukabumi) and Bayah (Banten) from the Bogor and Bayah mountainous physiographic zones. The characteristics, rock genesis, and types of zeolites from these two locations have not been explained, especially in relation to the potential of REEs (Rare Earth Elements) enrichment in Cikembar tuffaceous sandstone and Swakan altered tuff. The method used in this study consists of field geological observations, petrography, X-ray diffraction (XRD), and whole rock geochemistry using XRF and ICP-MS. The aim is to uncover the formation of zeolites and REEs in Swakan and Cikembar. The Cikembar tuffaceous sandstones and the Swakan tuffs show the presence of mordenite and clinoptilolite types of zeolites minerals. The zeolites in Cikembar area are parallel to the bedding plane, while in Swakan area are associated with alteration mineral assemblages. The deposition of Cikembar zeolite was influenced by meteoric water which is characterized by the negative Ce anomalies in chondrite-normalized spider diagram pattern. The total (∑REEs) concentration in Cikembar tuffaceous sandstones are 82–94 ppm and Swakan tuffs are 71–83 ppm. The difference in the ∑REE content more likely reflects the parent’s rock REEs composition.