Asep Harja
Universitas Padjadjaran

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL SISTEM PANAS BUMI LAPANGAN KARAHA - TALAGA BODAS BERDASARKAN INVERSI 2D DATA MAGNETOTELLURIK Ilham Arisbaya; Aldinofrizal Aldinofrizal; Yayat Sudrajat; Eddy Zulkarnaini Gaffar; Asep Harja
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 28, No 2 (2018)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1591.417 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2018.v28.989

Abstract

Daerah Karaha-Talaga Bodas, yang terletak di kawasan Utara Gunung Galunggung, Tasikmalaya diduga memiliki prospek panas bumi, dengan adanya manifestasi permukaan berupa fumarol dan mata air panas. Metode Magnetotelurik (MT) diaplikasikan untuk mengidentifikasi struktur resistivitas bawah permukaan yang terkait dengan sistem panas bumi. Pengolahan data MT dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu transformasi Fourier, seleksi crosspower, analisis rotasi, analisis kontak vertikal dan inversi dengan hasil akhir berupa model sebaran 2D. Hasil pengolahan data menunjukan adanya lapisan konduktif dengan nilai resistivitas 1-10 Ohm.m, yang diduga berperan sebagai lapisan penudung. Zona reservoir berupa daerah dengan nilai resistivitas 10-100 Ohm.m. Nilai resistivitas yang lebih besar dari 100 Ohm.m berkorelasi dengan batuan beku yang biasa dianggap sebagai sumber panas. Interpretasi hasil pengolahan data MT diintegrasikan dengan informasi geologi untuk mendapatkan gambaran sistem Panas Bumi Karaha-Talaga Bodas.The area of Karaha-Talaga Bodas, at the north of Mount Galunggung, Tasikmalaya, was expected to have a geothermal prospect due to several surface manifestations of fumaroles and hot springs. The Magnetotelluric method (MT) was then applied in this area to identify the subsurface resistivity structure related to the geothermal system. The MT data processing included Fourier transform, crossover selection, rotation analysis, vertical contact analysis, and inversion, with the result of a 2D resistivity model. The resistivity model indicated the existence of a conductive layer with the resistivity value of 1-10 Ohm.m, which could be a caprock. The reservoir zone is the area with the resistivity value of 10-100 Ohm.m. The resistivity value greater than 100 Ohm.m correlates with the basement, that acted as the heat source. Interpretation of the MT model was then integrated with the geological information to get an overview of the Karaha-Talaga Bodas geothermal system.
SOSIALISASI SUMBER AIR BERSIH DAN PEMANFAATAN-NYA SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH DAN SANITASINYA DI WILAYAH GUNUNG HARUMAN CIMAUNG KAB. BANDUNG Asep Harja; Kusnahadi Susanto; Yanti Rubiyanti; Wahju Gunawan
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i2.38641

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dimulai dengan kegiatan sosialisasi hasil penelitian hidrogeofisika kepada masyarakat di Cimulek Desa Warjabakti. Kegiatan ini adalah awal dari kegiatan yang dilanjutkan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara Hybrid yang dimulai semenjak tanggal 07 Januari 2022 sampai dengan 07 Februari 2022. Kegiatan ini melibatkan 20 orang mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan dan fakultas. Tim melaksanakan penyuluhan ke beberapa rumah warga berdasarkan permasalahan yang didapat dari hasil wawancara. Capaian akhir dari penyuluhan ini adalah warga memahami pentingnya sanitasi dan dampak dari buruknya sanitasi MCK pada kesehatan sehingga masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan. Setelah melakukan kegiatan selama berada di Desa Warjabakti, ditemukan beberapa rekomendasi untuk berbagai pihak yang terlibat dalam permasalahan di Desa Warjabakti. Implementasi pengaturan secara terintegrasi untuk pemanfaatan sumber air akan dilakasanakan dengan melakukan kerja sama dengan pihak pemerintahan mulai para ketua RTdi lingkunngan RW 11, Kadus, Kepala Desa Warjabakti dan dari pihak Mercy Corporation Indonesia. Semua kegiatan pembuatan jaringan distribusi dari sumber mata air ke rumah warga ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai dengan September 2022.
Sosialisasi Pemanfaatan Sumberdaya Air di Daerah Agrokompleks Desa Warjabakti, Kab. Bandung Kusna Susanto; Asep Harja; Yanti Rubiyanti; Wahyu Gunawan; Husneni Mukhtar
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i2.39520

Abstract

Daerah resapan air merupakan daerah masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh air sehingga membentuk suatu aliran air tanah yang mengalir ke daerah yang lebih rendah. Air yang sudah disimpan oleh gunung nantinya akan merembes keluar ke permukaan tanah yang nantinya menjadi sumber mata air bagi warga sekitar gunung. Gunung Haruman memiliki lebih dari 30 mata air yang berperan penting terhadap kehidupan sehari-hari maupun kebutuhan dalam pertanian. Mempromosikan potensi alam dari Gunung Haruman merupakan salah satu tujuan dari kegiatan KKN ini. Promosi tersebut dilakukan melalui pembuatan film dokumenter mengenai Gunung Haruman, potensi sumber daya alamnya, komoditas utama, dan beserta masyarakatnya. Desa Warjabakti yang terletak di kaki Gunung Haruman, Pegunungan Malabar menyimpan banyak potensi alam yang dapat dimanfaatkan. Potensi alam tersebut menghasilkan berbagai hasil alam yang dijadikan komoditas utama Desa Warjabakti, seperti kopi dan bawang daun. Desa Warjabakti memiliki sumber air berkualitas serta hasil alam yang cukup melimpah sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai kawasan agrowisata. Akan tetapi, terdapat beberapa kendala yang menghambat warga desa tersebut untuk menikmati hasil potensi alamnya secara maksimal. Masalah yang terjadi berupa harga jual komoditas yang murah, tergerusnya kepemilikan lahan warga Desa Warjabakti, dan infrastruktur yang kurang memadai. Oleh karena itu, diperlukan publikasi potensi dan kondisi Desa Warjabakti ke khalayak umum agar permasalahan dapat terselesaikan dan potensi alam dapat dinikmati secara maksimal. Selain itu, kontribusi dari berbagai pihak juga diperlukan untuk mewujudkan desa berbasis agrowisata.