Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

MODEL CORAK BERPIKIR ANALITIS PADA MAHASISWA BERDASARKAN KESESUAIAN GAYA BELAJAR MAHASISWA DENGAN GAYA MENGAJAR DOSEN DAN METODE MENGAJAR DOSEN Ratna Jatnika; Hari Setyowibowo; Fitri Ariyanti Abidin; Yanti Rubiyanti
Sosiohumaniora Vol 10, No 3 (2008): SOSIIOHUMANIORA, NOPEMBER 2008
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v10i3.5404

Abstract

Penelitian ini merupakan studi kausal secara cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi corak berpikir analitis mahasiswa. Corak berpikir analitis adalah strategi kognitif yang aktif dan sistematik untuk memeriksa, menilai dan memahami peristiwa/kejadian, memecahkan masalah, dan membuat keputusan berdasarkan alasan dan bukti yang valid. Secara konseptual, corak berpikir analitis dipengaruhi oleh kesesuaian gaya belajar mahasiswa dengan gaya mengajar dosen, dan dimoderasi oleh metode mengajar dosen. Penelitian dilakukan terhadap 947 mahasiswa di Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung, yang terdiri dari 367 lakilaki dan 580 perempuan, dengan rentang usia antara 17 sampai 25 tahun. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa corak berpikir analitis dipengaruhi oleh kesesuaian gaya belajar mahasiswa dan gaya mengajar dosen ( inferencedoing= 0.077,  deduction-doing= 0.080,  deduction-thinking= -0.098), dan dimoderasi oleh metode mengajar dosen ( inference-doing*method=-0.307,  inference-feeling*method=0.184,  recognition of assumption-doing*method=- 0.171,  interpretation-watching*method= -0.068). Berdasarkan hasil penelitian ini, dosen tidak harus selalu menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaya belajar mahasiswanya. Dosen juga seyogyanya perlu menerapkan metode mengajar baik yang berpusat pada mahasiswa (student-centered) maupun yang berpusat pada dosen (teacher-centered) secara hati-hati agar dapat membentuk corak berpikir analitis mahasiswa yang optimal. Kata-kata kunci: corak berpikir analitis, gaya belajar mahasiswa, gaya mengajar dosen, metode mengajar dosen.
PELATIHAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN ORIENTASI MASA DEPAN REMAJA JATINANGOR Yanti Rubiyanti; Langgersari Elsari Novianti; Dika Supyandi
Sosiohumaniora Vol 14, No 1 (2012): SOSIOHUMANIORA, MARET 2012
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v14i1.5474

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk melihat peran pelatihan motivasi berprestasi dalam memperjelas orientasi masa depan remaja di Jatinangor. Orientasi masa depan adalah gambaran individu tentang dirinya dalam konteks masa depan, yang akan membantu individu mengarahkan dirinya untuk mencapai sejumlah perubahan yang sistematis, guna meraih apa yang diinginkannya (Nurmi, 1989). Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimental Posttest Design untuk melihat peran pelatihan. Alat ukur yang digunakan adalah catatan observasi, kuesioner evaluasi pelatihan, dan kuesioner orientasi masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi masa depan (OMD) remaja di Jatinangor tergolong tinggi, artinya remaja di Jatinangor sudah memiliki OMD yang jelas. Kontribusi yang paling besar dalam OMD remaja ini adalah aspek motivasi. Aspek perencanaan dan evaluasi masih tergolong sedang. Ini menunjukkan bahwa remaja masih membutuhkan arahan untuk mendapatkan strategi dan cara-cara di dalam merencanakan masa depannya. Pelatihan motivasi berprestasi yang dilakukan membantu remaja merencanakan dan menetapkan tujuan dan membuat strategi untuk merealisasikan perencanaan. Setelah pelatihan, remaja mengungkapkan bahwa dirinya lebih termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengetahui strategi untuk meneruskan pendidikan, mendapatkan pengetahuan mengenai jurusan yang diminati, dan pekerjaan yang dapat ditekuni di masa yang akan datang. Kata Kunci : orientasi masa depan, remaja, training
Psychometrical of Future Orientation Education Domain Measurement : a Reliability of Future Orientation Questionner Yanti Rubiyanti; Hendriati Agustiani; Ahmad Gimmy Prathama Siswadi; Ratna Jatnika
Sociometry Journal of Social Science, Art and Humanity Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sociometry.v1i2.1341

Abstract

To go to life in the future, Seginer (2009) illustrates in the question "how should we get out of here?" And "where do we go to get what we want?" Seginer develops the conceptual framework of future orientation as to where we want And how we should go there, also related to the purpose and fear of reaching the place and how the route to achieve it. Their construction of the concept of future orientation are the result from interacting interactions between individual needs and individual interpretations of socio-economic reality values ​​as well as the development of opportunities afforded through their social cultural setting. (Seginer, 2008)
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Psikologis Pada Anak Dan Remaja Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Virtual Konseling Nursiswati Nursiswati; Santi Rukminita Anggraeni; Yanti Rubiyanti; Deasy Silvya Sari; Siti Ulfah Rifa’atul Fitri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6493

Abstract

ABSTRAK Virtual konseling merupakan salah satu upaya guna meningkatkan kesejahteraan psikologis selama masa pandemi Covid-19, khususnya bagi anak dan remaja sebagai sasaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertema Who Am I. Kegiatan virtual konseling ini ditujukan mengenalkan teknik pengenalan diri, wellbeing therapy dan untuk mengetahui apakah kegiatan virtual konseling dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar anak dan remaja untuk memelihara kesejahteraan psikososial yang dimilikinya. Metode kegiatan ini adalah konseling secara virtual melalui platform zoom dengan memberikan materi, latihan, dan permainan yang disusun untuk menjadi katalis peningkatan kesejahteraan psikologis. Konsep teoretis yang mendasari kegiatan ini adalah kesejahteraan psikologis, self-concept, self-image, life-skill, dan juga privasi. Kegiatan ini memperlihatkan bahwa virtual konseling yang ditata materinya guna meningkatkan kesejahteraan psikologis mampu menjadi sarana edukasi awal bagi anak dan remaja untuk mengenali diri mereka sendiri. Latihan mandiri secara berkelanjutan perlu dilakukan para peserta agar pengetahuan yang didapat dari kegiatan dapat diolah menjadi keterampilan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan psikologis yang telah dimiliki. Salah satunya adalah dengan melakukan dan mendalami aspek keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: kesejahteraan psikologis, anak, remaja, pandemi Covid-19, virtual konseling  ABSTRACT Virtual counseling is one of the efforts to improve psychological well-being during the Covid-19 pandemic, especially for children and adolescents as targets in community service activities with the theme of Who Am I. This virtual counseling activity aims to introduce self-awareness techniques, deliver well-being therapy, and determine whether virtual counseling can improve children and adolescents' basic knowledge and skills in maintaining their psychosocial well-being. The method of this activity is virtual counseling through the zoom platform by providing materials, exercises, and games that are designed to be a catalyst for increasing psychological well-being. This activity's theoretical concepts are psychological well-being, self-concept, self-image, life skills, and privacy. This activity showed that virtual counseling delivery using organized materials to improve psychological well-being could be a means of initial education for children and adolescents to identify themselves. Continuous independent training needs to be carried out by the participants so that the knowledge gained from the activities can be processed into individual skills to maintain and improve the psychological well-being that they already have, for example, by doing and exercising religious aspects in everyday life. Keywords: Psychological Well-being, Children, Adolescent, Covid-19 Pandemic, Virtual Counseling
SOSIALISASI SUMBER AIR BERSIH DAN PEMANFAATAN-NYA SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH DAN SANITASINYA DI WILAYAH GUNUNG HARUMAN CIMAUNG KAB. BANDUNG Asep Harja; Kusnahadi Susanto; Yanti Rubiyanti; Wahju Gunawan
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i2.38641

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dimulai dengan kegiatan sosialisasi hasil penelitian hidrogeofisika kepada masyarakat di Cimulek Desa Warjabakti. Kegiatan ini adalah awal dari kegiatan yang dilanjutkan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara Hybrid yang dimulai semenjak tanggal 07 Januari 2022 sampai dengan 07 Februari 2022. Kegiatan ini melibatkan 20 orang mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan dan fakultas. Tim melaksanakan penyuluhan ke beberapa rumah warga berdasarkan permasalahan yang didapat dari hasil wawancara. Capaian akhir dari penyuluhan ini adalah warga memahami pentingnya sanitasi dan dampak dari buruknya sanitasi MCK pada kesehatan sehingga masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan. Setelah melakukan kegiatan selama berada di Desa Warjabakti, ditemukan beberapa rekomendasi untuk berbagai pihak yang terlibat dalam permasalahan di Desa Warjabakti. Implementasi pengaturan secara terintegrasi untuk pemanfaatan sumber air akan dilakasanakan dengan melakukan kerja sama dengan pihak pemerintahan mulai para ketua RTdi lingkunngan RW 11, Kadus, Kepala Desa Warjabakti dan dari pihak Mercy Corporation Indonesia. Semua kegiatan pembuatan jaringan distribusi dari sumber mata air ke rumah warga ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai dengan September 2022.
Sosialisasi Pemanfaatan Sumberdaya Air di Daerah Agrokompleks Desa Warjabakti, Kab. Bandung Kusna Susanto; Asep Harja; Yanti Rubiyanti; Wahyu Gunawan; Husneni Mukhtar
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i2.39520

Abstract

Daerah resapan air merupakan daerah masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh air sehingga membentuk suatu aliran air tanah yang mengalir ke daerah yang lebih rendah. Air yang sudah disimpan oleh gunung nantinya akan merembes keluar ke permukaan tanah yang nantinya menjadi sumber mata air bagi warga sekitar gunung. Gunung Haruman memiliki lebih dari 30 mata air yang berperan penting terhadap kehidupan sehari-hari maupun kebutuhan dalam pertanian. Mempromosikan potensi alam dari Gunung Haruman merupakan salah satu tujuan dari kegiatan KKN ini. Promosi tersebut dilakukan melalui pembuatan film dokumenter mengenai Gunung Haruman, potensi sumber daya alamnya, komoditas utama, dan beserta masyarakatnya. Desa Warjabakti yang terletak di kaki Gunung Haruman, Pegunungan Malabar menyimpan banyak potensi alam yang dapat dimanfaatkan. Potensi alam tersebut menghasilkan berbagai hasil alam yang dijadikan komoditas utama Desa Warjabakti, seperti kopi dan bawang daun. Desa Warjabakti memiliki sumber air berkualitas serta hasil alam yang cukup melimpah sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai kawasan agrowisata. Akan tetapi, terdapat beberapa kendala yang menghambat warga desa tersebut untuk menikmati hasil potensi alamnya secara maksimal. Masalah yang terjadi berupa harga jual komoditas yang murah, tergerusnya kepemilikan lahan warga Desa Warjabakti, dan infrastruktur yang kurang memadai. Oleh karena itu, diperlukan publikasi potensi dan kondisi Desa Warjabakti ke khalayak umum agar permasalahan dapat terselesaikan dan potensi alam dapat dinikmati secara maksimal. Selain itu, kontribusi dari berbagai pihak juga diperlukan untuk mewujudkan desa berbasis agrowisata. 
Eksplorasi dan Edukasi pentingnya Orientasi Masa Depan Remaja di Kaki Gunung Haruman, Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Yanti Rubiyanti; Hendriati Agustiani; Ratna Jatnika
SINAR SANG SURYA Vol 7, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v7i1.2539

Abstract

ABSTRAKRemaja adalah aset bangsa. Salah satu kontribusi remaja dalam membangun bangsa adalah melalui pendidikan dan pengembangan potensi.  Kesadaran akan pentingnya pendidikan masih menjadi salah satu masalah yang cukup mengkhawatirkan di Indonesia. Banyak daerah di mana kondisi pendidikan remajanya belum baik, termasuk di provinsi Jawa Barat yang termasuk provinsi dengan jumlah sekolah yang tinggi. Kabupaten Bandung merupakan kabupaten besar yang masyarakatnya belum banyak yang memiliki pendidikan yang tinggi. Salah satu daerah di Kabupaten Bandung, yang tidak terlalu jauh dari kota dengan perjalanan melalu tol, yaitu desa di sekitar kaki gunung Haruman di mana masih memiliki angka kesadaran terhadap pendidikan yang rendah. Hal ini merupakan ancaman bagi bangsa karena remaja merupakan generasi penerus bangsa. Selain kurangnya kesadaran akan pendidikan yang dapat mengimplikasi kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, pengembangan desa yang belum optimal bisa menjadi salah satu hambatan yang terdapat di desa di kaki gunung Haruman, seperti Warjabakti. Oleh sebab itu, untuk mendalami potensi yang dimiliki oleh desa di kaki gunung Haruman ini, khususnya remaja, dilakukanlah sebuah pengamatan dan survey yang bertujuan untuk menganalisis gambaran dan pengembangan potensi berdasarkan konsep orientasi masa depan remaja. Metode dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber. Hasil data dari survey, observasi dan  wawancara diolah menggunakan teknik coding dengan membuat kategori tertentu pada setiap aspek kemudian didiskusikan bersama hingga didapatkan hasil dan kesimpulan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa remaja di Kaki Gunung Haruman, Desa Warjabakti, memiliki berbagai macam potensi. Namun umumnya, orientasi masa depan yang mereka rencanakan hanya sampai pada tahap motivasi.Kata kunci: Potensi, orientasi masa depan, remaja, Gunung HarumanABSTRACTTeenagers are a nation's asset. One of the contributions of youth in building the nation is through education and potential development. Awareness of the importance of education is still one of the most worrying problems in Indonesia. There are many areas where the condition of youth education is not good, including in West Java province which is a province with a high number of schools. Bandung Regency is a large district where not many people have higher education. One of the areas in Bandung Regency, which is not too far from the city by traveling via the toll road, is the village around the foot of Mount Haruman where there is still a low level of awareness of education. This is a threat to the nation because youth are the next generation of the nation. In addition to the lack of awareness of education which can have implications for the welfare and quality of life of the community, village development that is not yet optimal can be one of the obstacles found in villages at the foot of Mount Haruman, such as Warjabakti. Therefore, in order to explore the potential of this village at the foot of Mount Haruman, especially youth, an observation and survey was carried out with the aim of analyzing the description and development of potential based on the concept of youth's future orientation. The method in writing this article is a qualitative method by conducting in-depth interviews with sources. The results of data from surveys, observations and interviews were processed using coding techniques by creating certain categories for each aspect and then discussing them together to obtain results and conclusions. The results of the interviews show that teenagers at the foot of Mount Haruman, Warjabakti Village, have various potentials. But generally, the future orientation they plan only reaches the motivational stage. Keywords: Potential, future orientation, youth, Mount Haruman
Pengaruh Brown Noise Terhadap Kemampuan Working Memory Angginta Zahra; Yanti Rubiyanti; Adinda Putri Nurhaliza; Raifah Natasya Ahfar; Jennifer Callisca Prayoga
Jurnal Diversita Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v9i1.8707

Abstract

Suara atau kebisingan dapat berdampak negatif atau positif. Suara dapat membuat individu terkekang dan terganggu dari aspek kognitif. Tetapi jika dikelola dengan baik, suara dapat meningkatkan kinerja memori. Suara dengan intensitas yang dapat dikontrol oleh individu memiliki efek pada pengasahan memori verbal, proses selektivitas, task performance, speech, dan atensi. Tujuan penelitian ini menguji pengaruh brown noise terhadap kemampuan working memory. Pendekatan eksperimental digunakan dengan pengelompokkan subjek, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Brown-Peterson Technique digunakan sebagai alat ukur untuk kedua kelompok. Kelompok eksperimen diberi stimulus brown noise. Sedangkan, kelompok kontrol tidak diberi stimulus brown noise. Hasil penelitian, menyimpulkan bahwa brown noise tidak memiliki pengaruh terhadap kemampuan working memory. Bertolak belakang dengan berbagai teori dan penelitian sebelumnya. Tidak terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal tersebut dapat didasarkan dengan faktor-faktor tertentu, yaitu: keraguan mengenai apakah partisipan telah mengikuti keseluruhan instruksi, terdapat perbedaan volume brown noise yang diputar oleh peneliti saat proses ambil data, kesulitan tingkat soal tes, adanya pergantian instruktor dan moderator yang memandu jalannya diskusi. Akan tetapi, di balik kekurangan dan keterbatasan, terdapat temuan yang menekankan bahwa tidak terdapat pengaruh brown noise terhadap kemampuan working memory. Hal ini pantas menjadi celah untuk penelitian selanjutnya.
Hubungan antara Perceived Social Support dengan Loneliness pada Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19 I Putu Diva Adiartha Nandana; Ratna Jatnika; Yanti Rubiyanti
Journal of Psychological Science and Profession Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jpsp.v7i2.45496

Abstract

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak tahun 2020 menyebabkan pemerintah menerapkan kebijakan social distancing. Social distancing ini berpengaruh terhadap perubahan sistem pembelajaran mahasiswa menjadi perkuliahan jarak jauh. Penelitian terdahulu menunjukkan adanya peningkatan loneliness pada mahasiswa selama pandemi Covid-19 berlangsung. Loneliness dapat berdampak negatif terhadap mahasiswa sehingga diperlukan suatu variabel yang berkorelasi terhadap penurunan tingkat loneliness pada mahasiswa, yaitu perceived social support. Penelitian terdahulu juga menjadi bukti yang menunjukan adanya hubungan antara perceived social support dengan loneliness. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perceived social support dengan loneliness pada mahasiswa Universitas Padjadjaran di masa pandemi Covid-19. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif noneksperimental dengan jenis penelitian correlational study. Proses pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober—November 2022 dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 290 mahasiswa Universitas Padjadjaran angkatan 2019— 2021 yang sedang melaksanakan perkuliahan jarak jauh atau hybrid. Penelitian ini menggunakan stratified random sampling dengan cluster satu tahap sebagai teknik sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara perceived social support dengan tingkat loneliness pada mahasiswa Universitas Padjadjaran angkatan 2019—2021 (r = -0.597). Hal ini dikarenakan keberadaan perceived social support dapat membuat mahasiswa merasa puas dengan hubungan sosial yang dijalaninya sehingga mahasiswa tidak merasakan loneliness.
The Role Of Career Decision-Making Self-Efficacy And Perceived Positive Parenting Towards Future Orientation In Boarding School Adolescents In Bandung Yanti Rubiyanti; Hendriati Agustiani; Ahmad Gimmy Prathama Siswadi; Ratna Jatnika
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 3 No 2 (2023): IJHESS OCTOBER 2023
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55227/ijhess.v3i2.701

Abstract

During adolescence, individuals begin to form an identity and plan for their future, including choosing a career that suits their interests and abilities. The purpose of this study was to determine the extent to which the role of career decision making, selfefficacy, and perceived positive parenting affects future orientation in boarding school adolescents in Bandung. This study uses the Cross Sectional Regression method. Data were collected through questionnaires distributed to boarding school adolescents in Bandung who were respondents in this study. The collected data will be analyzed using regression analysis techniques. The results showed that Career Decision Making, Selfefficacy, and Perceived Positive Parenting play a role in future orientation in boarding school adolescents in Bandung. The ability of adolescents to make the right career decisions and in accordance with their interests, values, and abilities will affect their future direction and goals. Adolescents with high levels of selfefficacy tend to have strong confidence in facing challenges and achieving their future goals. In addition, positive parenting, such as emotional support, open communication, and encouragement to achieve goals, can influence adolescents' attitudes and behaviors towards future orientation.