Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fenomena Cyber Religion sebagai Ekspresi Keberagamaan di Internet pada Komunitas Shift (Cyber Religion Phenomenon as a Religious Expression on the Internet in the Shift Community) Hariya Toni; Dede Mercy Rolando; Yasril Yazid; Robby Aditya Putra
Jurnal Dakwah Risalah Vol 32, No 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jdr.v32i1.11626

Abstract

This article aims to determine the form of Shift's religious expression and the factor of the Shift community's interest in the context of cyberreligion. The research method is qualitative with the type of phenomenological research. There are 5 research subjects (subscribers) and the research object of the YouTube channel Shift. The interactive model analysis technique of Miles & Huberman from the results of data collection that the authors get. The results showed that the phenomenon of cyberreligion has touched various circles and was used by Ust. Hanan Attaki by establishing a Shift which targets the younger generation in the form of online religion. The use of YouTube as a means of spreading Shift's da'wah is categorized into the File-Sharing category. The study, which is nicely packaged by Ust. Hanan Attaki, has made it loved by the younger generation as an alternative in their religious information.
Komunikasi Budaya Dalam Teater Dulmuluk Perspektif Dramaturgi Erving Goffman Dede Mercy Rolando; Anafatun Walidah
KOMUNIKA Vol 4, No 1 (2021): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.347 KB) | DOI: 10.24042/komunika.v4i1.7920

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi budaya yang terdapat dalam pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Dramaturgi. Paradigma konstruktivis pun peneliti gunakan untuk melihat realitas dan makna yang berbeda. Subjek penelitian berjumlah 3 (informan) dan objek penelitian nya ialah tayangan pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Palembang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara,observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa teater Dulmuluk merupakan kesenian tradisional pertama yang lahir dan berkembang di Palembang. Serta menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2013 sesuai dengan konvensi UNESCO tahun 2003. Keberadaan teater Dulmuluk masih bertahan hingga saat ini patut diapresiasi sebagai upaya revitalisasi dalam mempertahankan kebudayaan asli. Terdapat 2 lakon yang masih bertahan dan digemari dari syair Abdulmuluk yaitu lakon Abidinsyah dan Zubaidah Siti. Kedua lakon tersebut dalam pertunjukannya menjadi sebuah komunikasi budaya. Kedua lakon dalam pertunjukan teater Dulmuluk tersebut erat kaitannya dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Adanya pesan moral di dalam nya menjadi nilai tambah sebagai edukasi dan hiburan. Sebagaimana saling bertegur sapa, saling mengingatkan dalam hal kebaikan, senantiasa meminta maaf, mengucapkan terimakasih, berbakti kepada suami dan orangtua semua tersampaikan lewat pertunjukan teater Dulmuluk.
Komunikasi Budaya Dalam Teater Dulmuluk Perspektif Dramaturgi Erving Goffman Dede Mercy Rolando; Anafatun Walidah
KOMUNIKA Vol 4, No 1 (2021): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/komunika.v4i1.7920

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi budaya yang terdapat dalam pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Dramaturgi. Paradigma konstruktivis pun peneliti gunakan untuk melihat realitas dan makna yang berbeda. Subjek penelitian berjumlah 3 (informan) dan objek penelitian nya ialah tayangan pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Palembang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara,observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa teater Dulmuluk merupakan kesenian tradisional pertama yang lahir dan berkembang di Palembang. Serta menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2013 sesuai dengan konvensi UNESCO tahun 2003. Keberadaan teater Dulmuluk masih bertahan hingga saat ini patut diapresiasi sebagai upaya revitalisasi dalam mempertahankan kebudayaan asli. Terdapat 2 lakon yang masih bertahan dan digemari dari syair Abdulmuluk yaitu lakon Abidinsyah dan Zubaidah Siti. Kedua lakon tersebut dalam pertunjukannya menjadi sebuah komunikasi budaya. Kedua lakon dalam pertunjukan teater Dulmuluk tersebut erat kaitannya dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Adanya pesan moral di dalam nya menjadi nilai tambah sebagai edukasi dan hiburan. Sebagaimana saling bertegur sapa, saling mengingatkan dalam hal kebaikan, senantiasa meminta maaf, mengucapkan terimakasih, berbakti kepada suami dan orangtua semua tersampaikan lewat pertunjukan teater Dulmuluk.