p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KOMUNIKA
Anafatun Walidah
Universitas Islam Negeri Syariff Hidayatullah Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komunikasi Budaya Dalam Teater Dulmuluk Perspektif Dramaturgi Erving Goffman Dede Mercy Rolando; Anafatun Walidah
KOMUNIKA Vol 4, No 1 (2021): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.347 KB) | DOI: 10.24042/komunika.v4i1.7920

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi budaya yang terdapat dalam pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Dramaturgi. Paradigma konstruktivis pun peneliti gunakan untuk melihat realitas dan makna yang berbeda. Subjek penelitian berjumlah 3 (informan) dan objek penelitian nya ialah tayangan pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Palembang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara,observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa teater Dulmuluk merupakan kesenian tradisional pertama yang lahir dan berkembang di Palembang. Serta menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2013 sesuai dengan konvensi UNESCO tahun 2003. Keberadaan teater Dulmuluk masih bertahan hingga saat ini patut diapresiasi sebagai upaya revitalisasi dalam mempertahankan kebudayaan asli. Terdapat 2 lakon yang masih bertahan dan digemari dari syair Abdulmuluk yaitu lakon Abidinsyah dan Zubaidah Siti. Kedua lakon tersebut dalam pertunjukannya menjadi sebuah komunikasi budaya. Kedua lakon dalam pertunjukan teater Dulmuluk tersebut erat kaitannya dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Adanya pesan moral di dalam nya menjadi nilai tambah sebagai edukasi dan hiburan. Sebagaimana saling bertegur sapa, saling mengingatkan dalam hal kebaikan, senantiasa meminta maaf, mengucapkan terimakasih, berbakti kepada suami dan orangtua semua tersampaikan lewat pertunjukan teater Dulmuluk.
Komunikasi Budaya Dalam Teater Dulmuluk Perspektif Dramaturgi Erving Goffman Dede Mercy Rolando; Anafatun Walidah
KOMUNIKA Vol 4, No 1 (2021): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/komunika.v4i1.7920

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi budaya yang terdapat dalam pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Dramaturgi. Paradigma konstruktivis pun peneliti gunakan untuk melihat realitas dan makna yang berbeda. Subjek penelitian berjumlah 3 (informan) dan objek penelitian nya ialah tayangan pertunjukan teater Dulmuluk di TVRI Palembang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara,observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa teater Dulmuluk merupakan kesenian tradisional pertama yang lahir dan berkembang di Palembang. Serta menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2013 sesuai dengan konvensi UNESCO tahun 2003. Keberadaan teater Dulmuluk masih bertahan hingga saat ini patut diapresiasi sebagai upaya revitalisasi dalam mempertahankan kebudayaan asli. Terdapat 2 lakon yang masih bertahan dan digemari dari syair Abdulmuluk yaitu lakon Abidinsyah dan Zubaidah Siti. Kedua lakon tersebut dalam pertunjukannya menjadi sebuah komunikasi budaya. Kedua lakon dalam pertunjukan teater Dulmuluk tersebut erat kaitannya dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Adanya pesan moral di dalam nya menjadi nilai tambah sebagai edukasi dan hiburan. Sebagaimana saling bertegur sapa, saling mengingatkan dalam hal kebaikan, senantiasa meminta maaf, mengucapkan terimakasih, berbakti kepada suami dan orangtua semua tersampaikan lewat pertunjukan teater Dulmuluk.