Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS SISTEM KENDALI HYBRID SLIDING MODE CONTROL (SMC)-FUZZY PADA INVERTED PENDULUM ahmad faizal
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 14, No 2 (2017): JUNI 2017
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v14i2.3876

Abstract

Sistem pendulum terbalik (inverted pendulum) adalah sistem yang mensimulasikan sebuah mekanisme kendali untuk mengatur permasalahan kestabilan, Pendulum terbalik merupakan salah satu plant yang dinamis dan nonlinier. Inverted Pendulum memiliki sifat karakter yang sangat tidak stabil sehingga untuk dapat mengendalikannya, diperlukan teknik kendali yang tidak mudah dibandingkan dengan teknik kendali pada sistem yang linier dan stabil seperti pengendali sliding mode control smc. Keunggulan utama dari SMC adalah memiliki sifat yang kokoh terhadap variasi parameter, external disturbance, dan memiliki respon yang cepat dalam mencapai kestabilan. Tetapi, dalam pengendali SMC memiliki kekurangan yaitu terjadinya chattering yang terjadi pada pengendali sliding mode. Oleh karena itu dibutuhkan satu pengendali yang dapat mengatasi chattering pada pengendali SMC yaitu, logika fuzzy dikategorikan dalam kontrol cerdas (inteligent control). Unit logika fuzzy memiliki kemampuan menyelesaiakan masalah perilaku sistem yang kompeks, yang tidak dimiliki oleh kontroler konvensional. Pada penelitian ini, SMC sebagai pengendali dan fuzzy untuk menghilangkan efek chattering. Dari hasil pengujian, pengendali hybrid SMC-fuzzy mampu menghilangkan efek chattering pada pengendali SMC dengan konstanta waktu 0,3812 detik, Rise Time 1,1224 detik, Settling Time 1.906 detik, Delay Time 0,947  detik, Error Steady State (Ess) -0,2188 rad, dan Overshoot 0%. Kata kunci : chattering, inverted pendulum, pengendali SMC, pengendali logika fuzzy, pengendali SMC-fuzzy 
Pengendalian Posisi Sistem Magnetic Levitation Ball Menggunakan MRAC-PID Dian Mursyitah; Ahmad Faizal; Parmo Parmo
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2018: SNTIKI 10
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.016 KB)

Abstract

Magnetic Levitation Ball memiliki prinsip kerja melayangkan bola baja dengan memanfaatkan medan elektromagnetik. Magnetic Levitation Ball merupakan sistem non linear yang sulit dikendalikan terutama saat diberi gangguan. Metode kendali Model Reference Adaptive Controller (MRAC) dipilih sebagai solusi karena kemampuannya yang baik dalam mengatasi gangguan. Prinsip kerjanya adalah mampu membuat respon keluaran sistem, mengikuti respon keluaran model referensi yang telah dirancang sebaik mungkin. Namun terdapat kelemahan pada respon waktu dan tidak mampu meredam osilasi, sehingga ditambahkan pengendali PID untuk mengatasi kelemahan MRAC tersebut. Hasil respon MRAC-PID tanpa gangguan memberikan respon yang bagus dengan, rise time pada 0.0196 detik, error = 0.0155, overshoot = 0.09 %. MRAC-PID juga memperlihatkan respon yang bagus saat diberi gangguan sinyal kendali dan sinyal masukan, dengan overshoot = 0.5 % dan error IAE = 0.01555
Desain Pengendali Hybrid Fuzzy-SSMC Untuk Pengendalian Level Pada Coupled Tank Dian Mursyitah; Ahmad Faizal; Ewi Ismaredah
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2019: SNTIKI 11
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.644 KB)

Abstract

This study proposes level control in coupled tank systems. The behavior of level in coupled tank system does not reach the set point, when it is simulated in an open loop. The proposed controller is fuzzy logic. Fuzzy logic selected, because it does not require complicated mathematical calculations in terms of design when compared with other controllers. However, the outputs from fuzzy controllers with 3x3 rules base still lack in the response time. Furthermore, the SSMC controller was added to overcome these deficiencies. The addition of SSMC is expected to improve the lack of Fuzzy controllers. Based on the results of tests that have been carried out, it is proved that the combination of fuzzy and SSMC produces a fast output response and a minimum error with fast transient response. In tank 1, time constant is 0.36 seconds, rise time of 2.29 seconds, steady time of 5.66 seconds, delay time of 0.36 seconds. In tank 2, time constant is 0.66 seconds, the rise time is 1.52 seconds, the steady time is 5.66 seconds, the delay time is 0.36 seconds. The error are small, which are in tank 1 is -0.003 m3 and in tank 2 is -0.001 m3. The result is  hybrid fuzzy-SSMC controller that designed has worked well in improving system performance and being able to achieve the desired goals.
Analisa Performansi Pengendali Hybrid Sliding Mode (DSM) dan Sliding Mode dengan Permukaan Luncur PID Pada Proses CSTR Dian Mursyitah; ahmad Faizal; Ewi Ismaredah
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2019: SNTIKI 11
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.885 KB)

Abstract

This study proposes a comparative analysis of controls for controlling levels and concentrations in the CSTR process. The controller designed to analyze its performance is sliding mode. Comparison of controller performance analysis is shown by differences in sliding surfaces. The design starts with designing the dynamic sliding surface and the PID on the sliding mode controller. Then, the two controllers are combined. Analysis is done by comparing the performance of the three controllers in controlling the level and concentration of the CSTR system. The simulation results show hybrid controllers are able to reach the set point faster than the other two controllers, this is proved by the value of ts = 0.016 s for the level and ts = 0.072 s for concentration. However, sliding mode controller with PID sliding surface is a controller that is able to reduce the largest steady state error compared to the other two controllers, with the value E_ss = 0.
Pengendalian Posisi Sistem Magnetic Levitation Ball Menggunakan Pengendali Optimal Metode Linear Quadratic Regulator (LQR) Dian Mursyitah; Ahmad Faizal; Jumiyatun Jumiyatun; Sri Basriati
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2018: SNTIKI 10
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.225 KB)

Abstract

Teknologi kereta super cepat kini telah berkembang menggunakan tenaga magnet. Prinsip kerjanya adalah mengendalikan posisi kereta, sehingga mampu melayang di atas rel dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Prinsip dasar nya dapat ditemukan pada sistem magnetic levitation ball. Pelayangan bertujuan untuk mempertahankan posisi pada jarak tertentu dan tetap mempertahankan kestabilan walaupun terdapat gangguan. Pengendali optimal metode Linear Quadratic Regulator (LQR) dipilih sebagai metode untuk mendapatkan performansi yang optimal, karena  kemampuan LQR dalam mengoptimalkan kinerja sistem dalam hal kecepatan dan kestabilan. Hasil perancangan, simulasi dan analisa hasil menunjukkan perfomansi sistem mencapai optimal walaupun terdapat gangguan dengan error minimum berdasarkan kriteria Integral of Absolute Error (IAE), dengan nilai  IAE = 0.0002449.
ANALISIS PERFORMANSI PENGENDALI PADA KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE HARRIOT DENGAN PENGENDALI HYBRID SMC DAN PID Ahmad Faizal; Harman Harman
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.481 KB)

Abstract

Motor Induksi adalah motor yang banyak ditemui di industri karena memiliki perawatan yang relatif murah dan kekokohan pada mekaniknya namun pada motor Induksi memiliki kekurangan yaitu pengaturan kecepatan yang susah maka dibutuhkan suatu pengendali yang kokoh, salah satunya adalah pengendali SMC. Pengendali SMC adalah pengendali yang terkenal dengan kekokohannya dalam mengatasi gangguan, namun pengendali SMC memiliki kelemahan diantaranyachattering. Pada aplikasinya nilai chattering pada pengendali SMC mampu memicu terjadinya error steady state dan overshoot, salah satu pengendali yang mampu mengatasi error steady state dan overshoot adalah pengendali PID. Berdasarkan hasil simulasi dengan pengendali hybrid SMC dan PID pengaturan kecepatan motor Induksi 3 Fasa terbukti pengendali PID mampu mengatasi kelemahan SMC dengan nilai overshoot  pada beban minimal 0%, beban nominal 0,01% dan beban maksimal 0,01% tanpa error steady state, serta memiliki waktu transien lebih cepat  dan kokoh dengan nilai τ pada beban minimal 0,5727s, nominal 0,5725s dan maksimal 0,5735s.