Eka Sofia Agustina
FKIP Universitas Lampung

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Tindak Tutur Memerintah dalam Bahasa Lampung Orang Tua kepada Anak dan Implikasinya Marisa Marisa; Iqbal Hilal; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 4 Sep (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.329 KB)

Abstract

The aim of this research was to describe commanding expressions in Lampungnese from parents to children and its implication as an Indonesian lesson sources in Senior High School. This research used descriptive qualitative method. The result showed that commanding expressions from parents to children were in the form of direct and indirect commands. Furthermore, there was language politeness with politeness principle using generositymaxims, wisdom, sympathy, appreciation, and conciliation. In indirect commands, there were interrogative, reporting, and commanding modes. This research's result could be implicated to the Indonesian lessons in Senior High School especially languange politeness in conversation.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur memerintah dalam bahasa Lampung dari orang tua kepada anak dan implikasinya pada pembelajaran bahasa di SMA. Sehubungan dengan itu, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa tindak tutur memerintah orag tua kepada anak berbentuk langsung dan tidak langsung. Selain itu, terdapat kesantunan berbahasa dengan prinsip sopan santun menggunakan maksim kedermawanan, kebijaksanaan, simpati, penghargaan, dan permufakatan. Dalam tuturan memerintah tidak langsung, terdapat modus tanya, berita dan perintah. Hasil penelitian dapat diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA khususnya kesantunan berbahasa dalam pertuturan.Kata kunci: implikasi, kesantunan berbahasa, dan tindak tutur memerintah.
Alih Kode dan Campur Kode di Pasar Tradisional Kedondong dan Implikasinya Muhammad Suhendra; Siti Samhati; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.251 KB)

Abstract

The problems discussed in this study are code switching and code mixing in the Kedondong traditional market. This study aims to describe the shape and factors leading to code switching and code mixing in the Kedondong traditional market and its implications for learning Indonesian in high schools. The method used in this study is qualitative descriptive. The data source in this study was the conversation of the traders at Kedondong traditional market. Data collection techniques used in this study are field notes and audio recordings. The results of the research showed that was a form of internal code switching caused by speakers and opponents. the mixed code form in the Kedondong traditional market consists of words, phrases, and clauses caused by the background of speakers' attitudes, language, code limitations, and speakers.Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah alih kode dan campur kode di pasar tradisional Kedondong. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab alih kode dan campur kode di pasar tradisional Kedondong dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ialah percakapan para pedagang di pasar tradisional Kedondong. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan lapangan dan rekaman audio. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan terdapat bentuk alih kode internal yang disebabkan oleh faktor penutur dan lawan tutur. bentuk campur kode  di pasar tradisional Kedondong terdapat bentuk kata, frasa,dan klausa yang disebabkan oleh latar belakang sikap penutur, kebahasaan, keterbatasan kode, dan pembicara.Kata kunci : alih kode, campur kode, implikasi
Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2018/2019 Dyah Ayu Dwikasari; Eka Sofia Agustina; Iing Sunarti
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.888 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the planning, implementation, and assessment learning in writing exposition text of the tenth gradestudents  at Class Senior High School 1 Pringsewu . This method was qualitative descriptive. The data source research is learning of writing exposition text with respect to planning, implementation (activities  of teacher and students), and assessment learning. The data accumulation techniques consist of observation, dokumentation, and recording. The result showed that teacher has done three steps of  learning which were planning, implementation, and assessment. In assessment step, teacher did knowledge and skill assessment, but didn’t do affective assessment because affective assessment was religion teacher. Knowledge assessment in learning of writing exposition text  done by using writing and speaking test. While, skill assessment teacher was using perfomance test.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dalam menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah pembelajaran menulis teks eksposisi meliputi perencanaan, pelaksanaan (aktivitas guru dan siswa), dan penilaian pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas observasi, dokumentasi, dan rekaman. Hasil penelitian menunjukkan guru telah melaksanakan tiga tahapan dalam pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Pada tahap penilaian, guru melaksanakan penilaian pengetahuan dan keterampilan, tetapi tidak melakukan penilaian sikap karena penilaian sikap dilakukan oleh guru Agama. Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi Kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu dilakukan guru menggunakan tes tulis dan lisan. Sedangkan penilaian keterampilan dilakukan guru menggunakan tes kinerja.Kata kunci: pembelajaran, menulis eksposisi, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Fakta Cerita Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata dan Rancangan Pembelajarannya Metha Puspita; Munaris Munaris; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 1 Jan (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.247 KB)

Abstract

The purpose of this research was to describe facts of the story in the Padang Bulan novel by Andrea Hirata and learning design in Senior High School. It was a descriptive qualitative research. The results of this research showed that there were twenty six characters in the Padang Bulan novel by Andrea Hirata. The characters divided into ten classification. Those were main characters, sight characters, protagonist characters, antagonist, simple characters, round characters, static characters, shadow characters, typical characters and neutral characters. The researcher found that the plot stages were started from introduction stage to conclusion stage and the setting was dovided into three parts including place, time, and social culture. A lesson plan for graders of Senior High School in second semester was made based on this study with basic competence 3.9 which were analyze content and language of a novel.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan fakta cerita dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata, serta rancangan pembelajarannya di SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan terdapat dua puluh enam tokoh di dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata. Kedua puluh enam tokoh tersebut diklasifikasikan ke dalam sepuluh jenis tokoh diantaranya, tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh sederhana, tokoh bulat, tokoh statis, tokoh berkembang, tokoh tipikal, dan tokoh netral. Pada tahapan alur dimulai dari tahap penyituasian, pemunculan konflik, peningkatan konflik, klimaks, sampai dengan tahap penyelesaian. Pada data berikutnya yang ditemukan adalah unsur latar. Peneliti menemukan latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Rancangan pembelajaran berdasarkan hasil penelitian, berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai bahan pembelajaran untuk siswa SMA kelas XII semester genap dengan KD (Kompetensi Dasar) 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel.Kata kunci: fakta cerita, novel, rancangan.
Variasi Bahasa dalam Whatsapp Mahasiswa kepada Dosen dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Resta Niriza; Iing Sunarti; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.839 KB)

Abstract

The purpose of this research is to describe language variations in WA students to lecturers of Indonesian Language and Literature education and their implications to learning Indonesian Language in high school. The method used in this research is descriptive method by using qualitative approach. The results of the research show that there are variations of language used by students to lecturers, language variations in terms of speakers (1) dialects, for example "assalamualaikum", Sosiolek, for example "is today the father of the past". Language variations in terms of usage (2) Journalistic variety, for example "confirmation, there are, sir and that". Language variations in terms of formality (3) Casual Variety, for example "ama, no, ask and uda". Familiar variety, for example "have you returned home". Language variations in terms of formality (4) variations in written language, for example "I want guidance and I want to submit a draft".Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan variasi bahasa dalam WA mahasiswa kepada dosen program studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi bahasa yang digunakan oleh mahasiswa kepada dosen,  Variasi bahasa dari segi penutur (1) Dialek, misalnya “assalamualaikum”, Sosiolek, misalnya “apakah hari ini bapak kekampus”. Variasi bahasa dari segi pemakaian (2) Ragam Jurnalistik, misalnya “konfirmasi, ada, pak dan bahwa”. Variasi bahasa dari segi keformalan (3) Ragam Santai, misalnya “ama, gak,minta dan uda”. Ragam akrab, misalnya “apakah ibu sudah pulang”. Variasi bahasa dari segi keformalan (4) variasi bahasa tulis, misalnya “saya ingin bimbingan dan saya ingin menyerahkan draft”.Kata kunci: variasi bahasa, whatsapp, implikasi
Tindak Tutur Menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Eka Listianingsih; Farida Ariyani; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 1 Apr (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarnnya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.238 KB)

Abstract

The problem in this reseach is how speech acts of refusal in Hitam Putih Talk Show and its implications for learning Bahasa Indonesia in high school. The purpose of this research is to describe the speech acts of refusal in Hitam Putih Talk Show  and to imply the speech acts of refusal in the subject of Bahasa Indonesia in high school. This study uses a qualitative approach and descriptive method. The results of the research showed that there was a direct speech act of refusal not performative and seven types of indirect speech acts of refusal. The direct speech act of refusal not performative strategy is a strategy with the emergence of the most dominant strategy. The results can be implied in learning Bahasa Indonesia in tenth grade of high school in KD 4.3 Developing content (problems, arguments, knowledge, and recommendations) exposition text orally and / in written.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dan implikasinya  terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Hitam Putih dan mengimplikasikan tindak tutur menolak pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tindak tutur menolak langsung tidak performatif dan tujuh jenis tindak tutur menolak tidak langsung. Strategi tindak tutur menolak langsung tidak performatif merupakan satrategi dengan kemunculan strategi paling dominan. Hasil penelitian dapat diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X pada KD 4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan / tulis.Kata kunci: tindak tutur menolak, gelar wicara dan pembelajaran.
Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 4 Metro Timur Tahun Pelajaran 2017/2018 Dina Maryana; Eka Sofia Agustina; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 2 Apr (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.613 KB)

Abstract

This study aims to describe the ability of Indonesian language grade V students in even semester SD Negeri 4 Metro Timur in the academic year 2017/2018. The scope of the study includes four language skills, namely listening, speaking, reading and writing. The method used in the study is descriptive qualitative. The sample in the study is the fifth grade students of C SD Negeri 4 Metro Timur in the academic year of 2017/2018 totaling 30 students. Data collection techniques are carried out by observation, documentation and assignment.The results of this study indicate that the ability to speak Indonesian (listening, speaking, reading, and writing) that has been done by fifth grade students in the even semester of SD Negeri 4 Metro Timur in the academic year 2017/2018 gets the category (Good) with an average value of 74.25.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan berbahasa Indonesia siswa kelas V semester genap SD Negeri 4 Metro Timur tahun pelajaran 2017/2018. Ruang lingkup penelitian meliputi empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian yaitu siswa kelas V C SD Negeri 4 Metro Timur tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan pemberian tugas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa Indonesia (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) yang telah dilakukan oleh siswa kelas V semester genap SD Negeri 4 Metro Timur tahun pelajaran 2017/2018 mendapat kategori (Baik) dengan nilai rata-rata 74,25.Kata kunci: kemampuan, keterampilan berbahasa, metode deskriptif kualitatif.
Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri 1 Margamulya Lampung Selatan Dwi Kurniawan; Eka Sofia Agustina; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.271 KB)

Abstract

This study aimed to describe the speaking ability of fifth grade students of Elementary School Negeri 1 Margamulya Jati Agung Subdistrict, South Lampung Regency, 2017/2018 Academic Year. The method used is descriptive method. Data collection techniques use test techniques. The data source of this study is a recording of the speaking ability of fifth grade students of Elementary School Negeri 1 Margamulya, South Lampung. The data taken in the form of the results of the ability to speak based on indicators of speaking (fluency, pronunciation, intonation, vocabulary, and understanding) used as a measuring instrument in research. The results show the speaking ability of fifth grade students of Elementary School Negeri 1 Margamulya Jati Agung Subdistrict, South Lampung Regency, 2017/2018 school year overall is classified as Good.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Sumber data penelitian ini adalah rekaman kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Lampung Selatan. Data yang diambil berupa hasil kemampuan berbicara berdasarkan indikator berbicara (kefasihan, lafal, intonasi, kosakata, dan pemahaman) yang digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Hasil menunjukan kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri 1 Margamulya Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 2017/2018 secara keseluruhan tergolong Baik.Kata kunci: kemampuan, berbicara, siswa
Pendayagunaan Konteks Tindak Tutur Guru Bahasa Indonesia pada Pembelajaran Debat Kelas X Ristama Damayanti; Nurlaksana Eko Rusminto; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 4 Sep (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.047 KB)

Abstract

This study aimed to describe the used of context of Indonesian teacher's speech acts on learning debates in first grade of Senior High School YP Unila in the academic year 2017/2018. The method used is descriptive qualitative. Sources of research data are conversations that occur between teachers and students in learning debates in first grade of YP Unila Bandarlampung. Data taken in the form of contexts that are utilized by speakers in their speech acts both directly and indirectly.  Data analysis techniques are means-ends. The results showed that Indonesian language teacher the contextualization for their success in teaching whether direct and indirect speech act. Context that is being utilized by the teacher include the context of the event, the context of the time, the context of the atmosphere, the context of the people around, and the context of the surrounding objects.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendayagunaan konteks dalam tindak tutur guru bahasa Indonesia pada pembelajaran debat di Kelas X SMA Yayasan Pembina Unila Bandarlampung Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah percakapan yang terjadi antara guru dan siswa dalam pembelajaran debat di kelas X SMA YP Unila Bandarlampung. Data yang diambil berupa konteks-konteks yang didayagunakan penutur dalam tindak tuturnya baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis cara-tujuan (means-ends). Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru bahasa Indonesia mendayagunakan konteks untuk menentukan tuturan yang digunakan saat berbicara dengan mitra tutur serta mendukung keberhasilannya dalam pembelajaran baik itu tindak tutur langsung maupun tidak langsung. Konteks yang didayagunakan oleh guru meliputi konteks peristiwa (Kp), konteks waktu (Kw), konteks susasana (Ks), konteks orang sekitar (Kos), dan juga konteks benda sekitar (Kbs).Kata kunci: konteks, guru, dan tindak tutur.
Keefektifan Penggunaan Media Gambar Berantai dalam Pembelajaran Menulis Cerita Fabel Kelas VII Dewi Iqomatul Laili; Iqbal Hilal; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 2 Apr (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.754 KB)

Abstract

The purpose of this research was to know the effectiveness of the used of the media of the chain images compared with the use of single image media on the ability to write text fable story of class VII students of junior high school Al-Kautsar Bandar Lampung in year 2017/2018. The method used in this research was quantitative method. This research is an experimental research with pretest-posttest control group design. Data analysis technique is done by using t-test with 5% significant level. The results of this study showed that the experimental data of the experimental group and the control group obtained p value of 0.0070.05 which means there is a significant difference. The average value of the experimental group increased 6.5 while the increase in the control group was not greater than the experimental group of 3.87. thereby the use of chain drawing media in learning to write text fable stories more effectively used.Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan media gambar berantai dibandingkan dengan penggunaan media gambar tunggal terhadap kemampuan menulis teks cerita fabel siswa kelas VII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung tahun pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan pretest-postest control group design. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan data postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh nilai p sebesar 0.007 0.05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan. Nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan 6.5 sedangkan peningkatan pada kelompok kontrol tidak lebih besar dari kelompok ekperimen yaitu 3.87. dengan demikian penggunaan media gambar berantai dalam pembelajaran menulis teks cerita fabel lebih efektif digunakan.Kata kunci: keefektifan, media gambar berantai, pembelajaran menulis fabel.