Padang Hamid
Fakultas Peternakan Dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kondisi Performa dan Status Fisiologis Kambing Kacang dengan Pemberian Pakan Tepung Daun Jarak (Jatropha gossypifolia) Fermentasi Harmoko Harmoko; Padang Padang
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 21, No 3 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.21.3.183-191.2019

Abstract

Pemanfaatan Limbah Alpukat sebagai Imbuhan dalam Pakan terhadap Produktivitas, Kondisi Fisiologis, dan Karkas Kambing Kacang Sagaf Sagaf; Padang Padang; A. Naser
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.24.2.206-214.2022

Abstract

Feeding Frequency to Increase in Body Weight and Blood Chemical Levels of Local Goat: Frekuensi Pemberian Pakan terhadap Pertambahan Bobot Badan dan Kadar Kimia Darah Kambing Kacang Padang Hamid; Zainal Zainal; Nirwana Nirwana; Mustafa Mustafa
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 21 No. 1 (2020): April
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.53 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v21i1.2020.47-53

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pertambahan bobot badan konsumsi bahan kering, efisiensi penggunaan bahan kering, kadar glukosa darah dan kadar urea darah kambing kacang yang diberi pakan dengan frekuensi berbeda. Organisme uji sebanyak 15 ekor kambing lokal betina berumur ±10 bulan dengan bobot badan 14–20 kg. Penelitian bersifat eksperimen menggunakan RAL dengan tiga perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah : P1 = Pemberian pakan 1,5% konsentrat dan 1,5% hijauan bahan kering diberikan satu kali pada pukul 07.00 WITA berdasarkan bobot badan; P2 = Pemberian pakan 0,75% konsentrat dan 0,75% hijauan bahan keringdiberikan pada pukul 07.00 WITA, pukul 13.00 WITA diberikan kembali 0,75% konsentrat dan 0,75% hijauan bahan kering berdasarkan bobot badan; P3 = Pemberian pakan 0,5% konsentrat dan 0,5% hijauan bahan kering diberikan pada pukul 07.00 WITA, dan pada pukul 13.00 WITAdiberikan 0,5% konsentrat dan 0,5% dan pukul 19.00 WITA diberikan 0,5% konsentrat dan 0,5% pada hijauan bahan kering berdasarkan bobot badan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pakan tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi bahan kering dan kadar urea darah, namun pemberian pakan sebanyak 2 kali nyata meningkatkan pertambahan bobotbadan, efisiensi penggunaan ransum dan kadar glukosa darah kambing kacang.
Interval Pemberian Konsentrat dengan Hijauan Terhadap Performa Produksi dan Kondisi Fisiologis Kambing Padang Padang; Harmoko Harmoko; Sri Wulan Cakrawati; Sirajuddin Abdullah
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 29 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v29i2.1363

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kandang Percobaan milik CV. Prima BREED Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung dari tanggal 02 Desember 2018 sampai dengan tanggal 03 Maret 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interval pemberian konsentrat dengan hijauan terhadap performa produksi dan kondisi fisiologis kambing Kacang. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 16 ekor kambing Kacang betina umur ± 12 bulan dengan kisaran bobot badan antara 11,32 sampai dengan 17,64 kg. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Adapun perlakuan yang dicobakan yaitu P1 = Hijauan diberikan setelah konsentrat habis terkonsumsi; P2 = Hijauan diberikan 1 jam setelah konsentrat habis terkonsumsi; P3 = Hijauan diberikan 2 jam setelah konsentrat habis terkonsumsi; dan P4 = Hijauan diberikan 3 jam setelah konsentrat habis terkonsumsi. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interval pemberian konsentrat dengan hijauan tidak berdampak negatif, namun terjadi penurunan pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering, efisiensi penggunaan ransum, suhu tubuh, frekuensi respirasi, frekuensi pulsus, jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, jumlah glukosa darah dan jumlah urea darah pada ternak kambing Kacang yang diberi hijauan dengan interval 3 jam setelah konsentrat habis terkonsumsi.
Pemanfaatan Daun Kelapa Sawit dengan Level Berbeda Terhadap Produktivitas dan Kondisi Fisiologis Ternak Kambing Sirajuddin Abdullah; Padang Padang; Suhartini Babay
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 29 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v29i2.1364

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kandang Percobaan milik CV. Prima BREED Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung dari tangga18 Februari 2017 sampai dengan tanggal 06 Mei 20017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan konsumsi bahan kering, efisiensi penggunaan ransum, status faal (suhu tubuh, frekuensi respirasi, frekuensi pulsus), nilai hematologis, (jumlah sel darah putih, jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit), kimia darah (jumlah glukosa darah dan jumlah urea darah) kambing Kacang yang diberi tepung daun kelapa sawit. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 ekor kambing Kacang betina umur ± 10 bulan dengan kisaran bobot badan antara 8,52 sampai dengan 17,35 kg. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri atas 5 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Adapun perlakuan yang cobakan yaitu P1 = Tepung daun kelapa sawit 0,0% dari susunan konsentrat; P2 = Tepung daun kelapa sawit 5,0% dari susunan konsentrat; P3 = Tepung daun kelapa sawit 10,0% dari susunan konsentrat; P4 = Tepung daun kelapa sawit 15,0% dari susunan konsentrat dan P5 = Tepung daun kelapa sawit 20,0% dari susunan konsentrat. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian tepung daun kelapa sawit sampai 20% ke dalam konsentrat tidak berdampak negatif terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering, efisiensi penggunaan ransum, suhu tubuh, frekuensi respirasi, frekuensi pulsus, jumlah sel darah putih, jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, jumlah glukosa darah dan jumlah urea darah kambing Kacang.
Perbandingan Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang Betina yang Terpapar dan Tidak Terpapar Matahari Sagaf Sagaf; Mustakim AW. Latasiki; Padang Padang
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan pertambahan bobot badan kambing kacang betina yang terpapar dan tidak terpapar matahari. Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang CV. Prima BREED Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2021. Materi yang digunakan yaitu ternak kambing kacang betina 10–12 bulan sebanyak 9 ekor. Penelitian ini menggunakan analisis statistik Uji-t. Perlakuan yang dicobakan yaitu terpapar matahari selama 2 jam (jam 11.00 sampai jam 13.00 WITA, P1)) dan tidak terpapar matahari (P2). Kandang yang digunakan terdiri atas dua kandang utama yaitu kandang beratap terpal yang bisa dibuka tutup dan kandang beratap seng yang terpasang secara paten. Panicum sarmentosum Roxb diberikan secara ad-libitum pada ternak percobaan sebagai sumber pakan hijauan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering pakan dan efisiensi penggunaan pakan.