Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Front Antagonism Towards Social and Political Integration Perspectives on the Social Science of Prophetic Musafir Pababbari
Jurnal Adabiyah: Humanities and Islamic Studies Vol 20 No 1 (2020): Humanities
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v17i120i1a2

Abstract

This research is talking about conflict antagonism which is a social phenomenon that often confuses sociologists. It is not an interesting problem, but because of the same phenomenon discussed, but the results are always the opposite. Especially in seeing the nature of conflicts that occur in society. Conflict is usually dysfunctional in society but at the same time becomes structural. This study uses the conflict method proposed by Lewis Coser to discuss societies that have a pattern of social integration of processes that address structural conflicts so that dynamic societies seek a form of balance. The results showed that the conflict that occurred to achieve the intended purpose was social support. Social legitimacy formed by press groups will produce horizontal conflicts and vice versa if it is legally agreed by consensus then it will become an integration tool. So far, many ideas have been resolved in conflict resolution for integration purposes. This research is reviewed from the perspective of prophetic social science, one of the important ideas of Kuntowijoyo. For him, social science should not be complacent in trying to explain or understand reality, but social science must also carry the task of transformation towards ideals that are idealized by society. Three basic values as the basis of prophetic social science, namely: humanization, liberation, and transcendence.يتحدث هذا البحث عن عداوة الصراع وهي ظاهرة اجتماعية غالبًا ما تربك علماء الاجتماع. ليس بسبب مشكلة مثيرة للاهتمام، ولكن بسبب نفس الظاهرة التي نوقشت، لكن النتائج دائمًا ما تكون عكس ذلك. خاصة في رؤية طبيعة الصراعات التي تحدث في المجتمع .عادة ما يكون الصراع غير فعال في المجتمع ولكن في نفس الوقت يصبح هيكلية .تستخدم هذه الدراسة طريقة الصراع التي اقترحها لويس كوسر لمناقشة المجتمعات التي لديها نمط من التكامل الاجتماعي للعمليات التي تعالج الصراعات الهيكلية، بحيث تسعى المجتمعات الديناميكية إلى شكل من أشكال التوازن .أظهرت النتائج أن الصراع الذي حدث لتحقيق الغرض المقصود كان الدعم الاجتماعي .ستؤدي الشرعية الاجتماعية التي تشكلها المجموعات الصحفية إلى صراع أفقي والعكس صحيح إذا تمت الموافقة عليها قانونًا بتوافق الآراء، فسوف تصبح أداة تكام . حتى الآن، تم حل العديد من الأفكار في حل النزاعات لأغراض التكامل. تتم مراجعة هذا البحث من منظور العلوم الاجتماعية النبوية، وهي واحدة من أفكار Kuntowijoyo الهامة .بالنسبة له، لا ينبغي أن يكون العلم الاجتماعي مقتصرا في محاولة تفسير الواقع أو فهمه، ولكن يجب أن يحمل العلم الاجتماعي أيضًا مهمة التحول نحو المثل العليا التي يعتبرها المجتمع مثالية. هناك ثلاث قيم أساسية كأساس لعلم الاجتماع النبوي، وهي الإنسانية والتحرير والتعالي.Penelitian ini berbicara tentang antagonisme konflik yang merupakan fenomena sosial yang sering membingungkan sosiolog. Bukan karena masalah yang menarik, tetapi karena fenomena yang sama yang dibahas, tetapi hasilnya selalu berlawanan. Terutama dalam melihat sifat-sifat konflik yang terjadi di masyarakat. Konflik biasanya disfungsional dalam masyarakat tetapi pada saat yang sama menjadi struktural. Penelitian ini menggunakan metode konflik yang diusulkan oleh Lewis Coser untuk membahas masyarakat yang memiliki pola integrasi sosial dari proses yang mengatasi konflik struktural, sehingga masyarakat yang dinamis mencari bentuk keseimbangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik yang terjadi untuk mencapai tujuan yang dimaksud adalah dukungan sosial. Legitimasi sosial yang dibentuk oleh kelompok pers akan menghasilkan konflik horizontal dan sebaliknya jika disetujui secara sah melalui konsensus maka itu akan menjadi alat integrasi. Sejauh ini, banyak ide telah diselesaikan dalam resolusi konflik untuk tujuan integrasi. Penelitian ini diulas dari perspektif Ilmu sosial profetik, salah satu ide penting dari Kuntowijoyo. Baginya, ilmu sosial tidak boleh berpuas diri dalam mencoba menjelaskan atau memahami realitas, tetapi ilmu sosial juga harus membawa tugas transformasi menuju cita-cita yang diidealkan oleh masyarakat. Tiga nilai dasar sebagai dasar ilmu sosial profetik, yaitu: humanisasi, pembebasan, dan transendensi. 
FUNGSIONALISASI BUDAYA LOKAL SEBAGAI ALTERNATIF SARANA DAKWAH DI ERA DIGITAL Nirwan Wahyudi AR; Musafir Pababbari; Nila Sastrawati; Muliadi
SHOUTIKA Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Shoutika
Publisher : Rumah Jurnal STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jkpi.v3i1.554

Abstract

Artikel ini bertujuan menjabarkan relasi agama dan budaya lokal yang termanifestasi pada konsep dakwah kultural beserta fungsionalisasinya di era digital secara deskriptif kualitatif. Digitalisasi dengan segala dinamikanya telah mengubah lanskap dakwah secara drastis. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memperluas lapangan dakwah yang memungkinkan pesan-pesan agama mencapai jangkauan yang ekstensif dan variatif. Fungsionalisasi budaya sebagai sarana dakwah dalam konteks ini menjadi semakin relevan dan penting. Fungsionalisasi budaya mengacu pada strategi penggunaan elemen budaya lokal sebagai alat menyampaikan pesan-pesan agama. Juru dakwah diharapkan mampu memberi interpretasi terhadap pesan-pesan dakwah yang tersirat dalam suatu tradisi agar benar-benar dapat berfungsi sebagai dakwah kultural. Hasil interpretasi kearifan lokal tersebut dapat disiarkan dengan mendayagunakan teknologi digital. Platform seperti media sosial, situs web, dan aplikasi seluler, memberikan akses yang mudah dan cepat untuk menyebarkan pesan keagamaan kepada seantero warganet di ruang digital.