Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Trilogi Dakwah Rhoma Irama: Dangdut, Tablig, dan Politik Nirwan Wahyudi AR; Maskur Maskur
Dirasat Islamiah: Jurnal Kajian Keislaman Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : FAI UIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.6136492

Abstract

Musik memiliki potensi menjadi instrumen untuk mengajak pendengarnya berbuat kebaikan sebagaimana musik juga berpotensi menjadi sarana mengajak pendengarnya kepada keburukan. Rhoma Irama sebagai seorang seniman, budayawan, sekaligus tokoh agama, menyadari posisi strategis seni musik tersebut dalam dakwah. Kiprah Rhoma sebagai dai-musikus yang telah berlangsung setengah abad dengan berbagai romantika dan kontroversinya menjadi khazanah tersendiri dalam dunia dakwah. Suatu fakta yang terukir dalam sejarah bahwa Rhoma merupakan salah satu aktor penganjur gerakan dakwah melalui musik, khususnya di era modern. Karya-karya seninya yang melegenda dipelajari secara akademik maupun nonakademik di dalam hingga luar negeri. Namun, masih sulit ditelusuri kepustakaan, terutama literatur ilmiah yang menyiarkan aktivitas dakwah Rhoma sebagai dai-mubalig dan dai-politisi. Padahal sejatinya, dangdut, tablig, dan politik telah menjadi trilogi alias three in one dalam perjuangan dakwahnya. Tulisan ini dimaksudkan untuk menjabarkan dan mengulas trilogi dakwah Rhoma tersebut secara deskriptif melalui penelitian kualitatif interaktif.
DAKWAH MUSLIM DESIGNER COMMUNITY MELALUI DESAIN GRAFIS Nirwan Wahyudi AR
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 23 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v23i1.18828

Abstract

The study was qualitative field research using the sociological and da'wah sciences approaches. The primary data source of the study was 20 (twenty) members of the Muslim Designer Community (MDC), while the secondary data sources were readings or references related to the study topic. Open interview, participant observation, and document review were utilized in collecting the data, which were then analyzed through the phenomenological data analysis technique. MDC graphic da’wah activities, both in the real world and in cyberspace (internet) reflected two major dimensions of da’wah activities, namely the dimensions of treatise delivery (bi Ahsan al-qawl) and of the obedience or the application of truth values (bi Ahsan al-’amal). MDC interpreted the graphic da’wah activities as a form of visual da'wah, a marker of changes in society’s perception of dakwah, a reflection of contemporary da'wah movements, a possible visualizer counterpart, and a driver for the unification of the da’wah visualizers.
URGENSI PERSATUAN UMAT ISLAM: Sebuah Mauizah dari Imperialisme Barat atas Dunia Islam Abad ke-16 Nirwan Wahyudi AR; Hasaruddin; Muhtar; Muh. Tasrief
SHOUTIKA Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Shoutika
Publisher : Rumah Jurnal STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.052 KB) | DOI: 10.46870/jkpi.v2i2.290

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menapaktilasi lahirnya renaisans hingga siasat Eropa dalam upayanya membangun peradaban yang dapat mendominasi negara-negara Islam serta mauizah yang dapat diserap di baliknya dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan. Islam mencapai masa kejayaan pada era Daulah Utsmaniyah di Turki, Safawiyah di Persia, dan Mughal di India, yang merupakan kemajuan umat Islam kedua kalinya pasca melemahnya dinasti Abbasiyah. Namun, lambat laun kejayaan itu semakin menyusut dan umat Islam mengalami kemunduran, terutama di bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan keagamaan. Bersamaan dengan kemunduran dunia Islam, dunia Barat mengalami kemajuan pesat terutama pada abad ke 16 M. serta bangkit dari segala ketertinggalannya. Perang Salib merupakan pintu masuk bagi imperialisme Barat terhadap wilayah kekuasaan Islam hingga negara-negara Islam tersebut meraih kembali kemerdekaan seiring berakhirnya perang dunia kedua. Perpecahan internal umat Islam merupakan salah satu faktor utama yang dimanfaatkan Bangsa Eropa sehingga dapat mendominasi dunia Islam. Walhasil, semangat persatuan dan kebersamaan pula yang dapat menjadi senjata utama dalam meraih kemerdekaannya.
FUNGSIONALISASI BUDAYA LOKAL SEBAGAI ALTERNATIF SARANA DAKWAH DI ERA DIGITAL Nirwan Wahyudi AR; Musafir Pababbari; Nila Sastrawati; Muliadi
SHOUTIKA Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Shoutika
Publisher : Rumah Jurnal STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jkpi.v3i1.554

Abstract

Artikel ini bertujuan menjabarkan relasi agama dan budaya lokal yang termanifestasi pada konsep dakwah kultural beserta fungsionalisasinya di era digital secara deskriptif kualitatif. Digitalisasi dengan segala dinamikanya telah mengubah lanskap dakwah secara drastis. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memperluas lapangan dakwah yang memungkinkan pesan-pesan agama mencapai jangkauan yang ekstensif dan variatif. Fungsionalisasi budaya sebagai sarana dakwah dalam konteks ini menjadi semakin relevan dan penting. Fungsionalisasi budaya mengacu pada strategi penggunaan elemen budaya lokal sebagai alat menyampaikan pesan-pesan agama. Juru dakwah diharapkan mampu memberi interpretasi terhadap pesan-pesan dakwah yang tersirat dalam suatu tradisi agar benar-benar dapat berfungsi sebagai dakwah kultural. Hasil interpretasi kearifan lokal tersebut dapat disiarkan dengan mendayagunakan teknologi digital. Platform seperti media sosial, situs web, dan aplikasi seluler, memberikan akses yang mudah dan cepat untuk menyebarkan pesan keagamaan kepada seantero warganet di ruang digital.