Abdul Haris Rosyidi
Universitas Negeri Surabaya

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM)

Profil Argumentasi Siswa dalam Memecahkan Masalah PISA-like Berdasarkan Model Toulmin Putri Pramesti; Abdul Haris Rosyidi
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 3 No. 2 (2020): JRPIPM April 2020 Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v3n2.p92-101

Abstract

Argumentasi merupakan bagian penting dalam memahami matematika karena siswa mengemukakan suatu klaim didasari oleh data dan dukungan teori yang memadai dari suatu masalah. Salah satu satu jenis soal yang melatih kemampuan argumentasi siswa adalah soal model PISA. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan profil argumentasi siswa dalam memecahkan masalah PISA. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan teknik sampling dengan variasi maksimal sehingga diperoleh tiga subjek penelitian yang memiliki jawaban atau klaim berbeda. Data diperoleh melalui tes dan wawancara dan dianalisis menggunakan argumentasi Toulmin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua siswa dengan klaim benar, memiliki data yang lengkap sebagai dasar memutuskan klaim dan menghubungkannya dengan berbagai waran antara lain himpunan atau tabel, lalu mencocokkan data yang ada. Siswa-siswa ini memberi backing terhadap waran menggunakan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan. Sedangkan siswa dengan klaim salah, tidak memiliki data yang cukup akibat salah dalam memahami informasi yang diberikan. Siswa menggunakan waran berupa konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan. Namun, waran tersebut tidak memiliki backing yang mendukung.
Students Combinatorial Thinking Processes in Solving Mathematics Problem Gusti Uripno; Abdul Haris Rosyidi
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 2 No. 2 (2019): JRPIPM April 2019 Volume 2 Nomor 2
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v2n2.p80-92

Abstract

Combinatorial thinking is a way of thinking in solving combinatory problems. Combinatory problems are one of the difficult problems for students to solve. This study aims to analyses students combinatorial thinking processes in solving problems. Given two combinatory problems that consist of problems with multiplication rule and combination. The Problems were given to two 11th grade senior-high school students. The results obtained were that there was a tendency for male Participants to do the two different ways which are direct counting and using diagram. The female participants did the work with one way which is direct counting. On more complex issues, namely about combination, students' thinking models go through stages of set of outcomes. From this research, it is expected that combinatory material learning is emphasized on the discovery of formulas by students themselves inductively, especially deductively. So that in this case the students interpret the combinatory formula more.
Translation Failure from Verbal to Symbolic Representations on Contextual Mathematics Problems: Female vs Male Muhammad Ali Rosyidin; Abdul Haris Rosyidi
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 5 No. 2 (2022): JRPIPM APRIL 2022 VOLUME 5 NOMOR 2
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v5n2.p117-141

Abstract

Representation translation is the ability to change one form of representation to another. This research aims to describe the failure of the translation of verbal to symbolic representations in solving contextual problems in male and female students. The research partisipant were eight students of class VII an Islamic public school at Gresik. The data collection technique is through task-based interviews. The data on the translation of verbal to symbolic representations were analyzed by unpacking the source, preliminary coordinator, constructing the target, and determining equivalence. The results showed that at the stage of unpacking the source, both male and female students experienced the same failure, namely not understanding more complex contextual problems. In the preliminary coordinator stage, male students failed to understand the requested symbolic representation, understand the meaning of mathematical symbols, and determine keywords, while female students only failed due to their mistakes in the previous stage. In the constructing the target stage, male students failed to construct a symbolic representation of the plans made and translate into mathematical symbols, while female students failed to translate verbal words into mathematical symbols and mathematical operations. At the determining equivalence stage, male and female students have not been able to do it.
Konstruksi Konjektur Siswa SMP Topik Perbandingan Keliling dan Luas Persegipanjang Fransisca Nur Zuraidha; Abdul Haris Rosyidi
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 6 No. 1 (2022): JRPIPM SEPTEMBER 2022 VOLUME 6 NOMOR 1
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v6n1.p15-31

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan konstruksi konjektur siswa SMP pada topik perbandingan keliling dan luas persegipanjang. Subjek penelitian adalah 3 siswa SMP Negeri yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini adalah tes konstruksi konjektur dan wawancara, lalu dianalisis menggunakan indikator konstruksi konjektur, yaitu (1) identifikasi dan eksplorasi masalah, (2) merumuskan konjektur, (3) menguji dan menyempurnakan konjektur, dan (4) membuktikan konjektur. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap identifikasi dan eksplorasi masalah, siswa menentukan apa yang ditanyakan pada soal; menentukan informasi yang dibutuhkan untuk menjawab soal; memunculkan contoh-contoh lain; menemukan pola perbandingan keliling dan luas persegipanjang sebelum dan sesudah diperbesar. Pada tahap merumuskan konjektur, satu siswa merumuskan dengan memerhatikan pola sedangkan dua siswa perlu bantuan untuk merumuskannya. Siswa menguji konjektur menggunakan nilai panjang, lebar, dan perbesaran yang lain. Tidak ada siswa yang menyempurnakan konjektur karena merasa sudah benar. Siswa membuktikan konjektur dengan bantuan. Satu siswa berpikir bahwa menguji konjektur sudah sama dengan melakukan pembuktian. Kata Kunci: konstruksi konjektur, perbandingan, persegipanjang.