Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : AKSIOMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN KARTU MAKE A MATCH BERBASIS KARAKTER ANTI KORUPSI Nika Fetria Trisnawati; Sundari Sundari
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.56 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i1.3395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk penelitian berupa kartu Make a Match berbasis karakter anti korupsi yang Valid, Praktis, dan Efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D (research & development) dengan menggunakan model Thiagarajan yang dikenal dengan 4D (define, design, develop, and disseminate), yang kemudian diadaptasi menjadi 3 prosedur pengembangan (define, design, and develop ). Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan kartu make a match yang terintegrasi nilai-nilai karakter anti korupsi, sehingga penanaman karakter anti korupsi diintegrasikan melalui sikap dengan penerapan langkah-langkah pembelajaran make a match, dan melalui pengetahuan dengan nilai-nilai karakter anti korupsi yang diintegrasikan pada kartu make a match yang diuji cobakan pada 28 mahasiswa yang mengontrak mata kuliah analisis kompleks. Rancangan uji coba perangkat pembelajaran menggunakan one group pre test-post test. Hasil penelitian ini yaitu 1) Kartu make a match berbasis karakter anti korupsi dinyatakan valid berdasarkan hasil validasi oleh 3 orang ahli; 2) penggunaan Kartu make a match berbasis karakter anti korupsi dinyatakan praktis berdasarkan hasil analisis angket respon dari dosen yang telah menerapkan; dan 3) kartu make a match berbasis karakter anti korupsi efektif digunakan dalam mengintegrasikan karakter anti korupsi yang dilihat dari hasil analisis observasi pelaksanaan pembelajaran dan N-Gain angket karakter anti korupsi. Kata kunci: Karakter anti korupsi  kartu; make a match; media pembelajaran; pengembangan. Abstract This study aims to produce a research product in the form of a Make a Match card based on anti-corruption characters that is valid, practical, and effective. This research is a research and development research using the Thiagarajan model known as 4D (define, design, develop, and disseminate), which is then adapted into 3 development procedures (define, design, and develop). In this study a make a match card is developed which is integrated with the values of anti-corruption characters, so that the inculcation of anti-corruption characters is integrated through attitude with the application of make a match learning steps, and through knowledge with the values of anti-corruption characters integrated into the make a match card which was tested on 28 students who contracted complex analysis courses. The trial design of the learning device used one group pre-test-post test. The results of this study were 1) the make a match card based on the anti-corruption character was declared valid based on the results of validation by 3 experts; 2) the use of the make a match card based on the anti-corruption character is stated to be practical based on the results of the response questionnaire analysis from the lecturers who have implemented it; and 3) the anti-corruption character-based make a match card is effectively used in integrating the anti-corruption character as seen from the results of the observation analysis of the implementation of learning and the N-Gain anti-corruption character questionnaire.Keywords: Card Anti-Corruption Character; Make a Match; Learning Media; Development
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MENGGUNAKAN INSTRUMEN HOTS BERBASIS TWO TIER DIAGNOSTIC TEST Sundari Sundari; Muhammad Syahrul Kahar; Evitari Galu Erwinda
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.497 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i4.4260

Abstract

Kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa cenderung rendah, sehingga berdampak pada kemampuan dalam menerjemahkan substansi pembelajaran yang diberikan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa menggunakan instrumen soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) berbasis Two Tier Diagnostic Test. Adapun Pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Teknik pengumpulan data meliputi instrumen tes. Tahapan analisis data mencakup analisis skor tes, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini pada uji normalitas memperoleh taraf signifikansi 0,086 sehingga dinyatakan berdistribusi normal dan uji homogenitas dengan taraf signifikansi 0,566 sehingga data dinyatakan homogen. Selanjutnya pada uji regresi linier sederhana diperoleh nilai thitung -1,054 dengan taraf signifikansi 0,303>0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat di jelaskan bahwa penggunaan instrumen HOTS belum mampu mendorong mahasiswa untuk menelaah informasi yang didapatkan, hal ini terlihat pada rata-rata hasil uji anova menjelaskan bahwa tingkat intrepretasi mahasiswa masih rendah dalam menerjemahkan soal yang diberikan. Oleh karena itu, diperlukan adanya integrasikan pembelajaran yang berkelanjutan.  AbstractStudents' high-level thinking skills tend to be low, thus impacting the ability to translate the substance of learning provided. The purpose of this study was to find out the high-level thinking skills of students using higher order thinking skills (HOTS) based on the Two Tier Diagnostic Test. The approach taken using a quantitative approach with data collection techniques includes test instruments. The data analysis stages include test score analysis, normality test, homogeneity test, and hypothesis test. The results obtained in this study on the normality test obtained a significance level of 0.086 so that it is declared normal distribution and test homogeneity with a significance level of 0.566 so that the data is declared homogeneous. Furthermore, in the simple linear regression test obtained a value of -1.054 with a significance level of 0.303>0.05. Based on these results, it can be explained that the use of HOTS instruments has not been able to encourage students to review the information obtained, this is seen in the average results of the anova test explaining that the level of student interpretation is still low in translating the given problem. Therefore, there is a need for continuous integration of learning.