Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE EFFECT OF SELF-REGULATED LEARNING ON STUDENTS’ PROBLEM-SOLVING ABILITIES Sri Rahayuningsih; Muhammad Hasbi; Mulyati Mulyati; Muhammad Nurhusain
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.087 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3538

Abstract

Abstract The present study aimed to 1) investigate the effect of self-regulated learning on students’ mathematical problem-solving ability; 2) describe the cognitive processes carried out by students with low and high self-regulation and high problem-solving ability. This study employed an explanatory mixed-method design. Nineteen students at a private high school, in Makassar, Indonesia, were selected, in order to complete the questionnaire, mathematical problem-solving ability test. Of the 19 students, two were selected as research subjects representing problem-solving ability. The quantitative data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics, while the qualitative data analysis had to go through the following stages including, reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that 1) self-regulated learning had no effect on students’ mathematical ability; 2) the cognitive processes carried out by students with high self-regulation and high problem-solving ability included high literacy ability, high metacognitive awareness, being proactive yet inflexible; 3) the cognitive processes carried out by students with low self-regulation and high problem-solving ability included low literacy ability but showing more flexible attitudes. From this study, it can be concluded that problem-solving ability is not influenced by self-regulated learning, but by other factors such as the environment, cognitive ability and cognitive preparedness. Keywords: Problem-solving ability; self-regulated learning. Abstract Penelitian ini bertujuan untuk 1) menginvestigasi pengaruh self-regulated learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa; 2) mendeskripsikan proses kognitif yang dilakukan siswa dengan self-regulation rendah dan tinggi dan kemampuan pemecahan masalah tinggi. Penelitian ini menggunakan explanatory mixed-method design. Sembilan belas siswa sekolah menengah swasta, di Makassar, Indonesia, dipilih untuk mengisi angket tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Dari 19 siswa tersebut, dipilih dua orang sebagai subjek penelitian yang mewakili kemampuan pemecahan masalah. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial, sedangkan analisis data kualitatif melalui tahapan yaitu, reduksi data, menampilkan data, penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) self-regulated learning tidak berpengaruh terhadap kemampuan matematika siswa; 2) proses kognitif yang dilakukan siswa dengan self-regulated learning tinggi dan kemampuan pemecahan masalah tinggi meliputi kemampuan literasi tinggi, kesadaran metakognitif tinggi, proaktif namun tidak fleksibel; 3) Proses kognitif yang dilakukan siswa dengan self-regulated learning rendah dan kemampuan pemecahan masalah tinggi meliputi kemampuan literasi rendah tetapi menunjukkan sikap lebih fleksibel. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah tidak dipengaruhi oleh self-regulated learning, melainkan oleh faktor lain seperti lingkungan, kemampuan kognitif, dan kesiapan kognitif. Keywords: Kemampuan pemecahan masalah, self-regulated learning. 
Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Mengunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok Mulyati Mulyati
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.246 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk membandingkan hasil belajar pokok bahasan kubus dan balok, siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatiif tipe NHT dengan TSTS. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Bajiminasa yang berjumlah 61 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI.A berjumlah 31 siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan siswa kelas XI.B yang berjumlah 30 siswa yang diajar dengan model pembelajaran tipe TSTS. Data dikumpul melalui pemberian tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Pengolahan datanya menggunakan statistic deskriptif dan statistic inferensial. Hasil analisis data penelitian diperoleh bahwa hasil belajar matematika yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT berada pada kategori tinggi dengan rata-rata sebesar 67,58 dan standar deviasi 16,244. Sedangkan hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS berada pada kategori sedang dengan rata-rata 59,20 dan standar deviasi 12,12. Sedangkan hasil analisis statistic inferensial diperoleh t hitung > t table yang berarti ada perbedaan hasil belajar mtematika pada pokok bahasan kubus dan balok siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbeda dengan hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS.
PENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MELALUI PEMBERIAN SOAL HOTSSISWA KELAS IX SMK TECHNO TERAPAN MAKASSAR fatimah s Sirate; Mulyati Mulyati
Global Journal Basic Education Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Sains Global Institut, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.379 KB) | DOI: 10.35458/gjp.v1i1.594

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa kelas IX SMK TECHNO TERAPAN MAKASSAR setelah diberi soal HOTS (High Order Thinking Skill). Adapun jenis dan subjek penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMK TECHNO TERAPAN MAKASSAR sebanyak 16 siswa. Pada siklus I skor rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa yang dilihat dari hasil belajarnya yaitu 67,63 dengan standar deviasi 10,67, skor tertinggi 87 dan skor terendah 51 dari skor ideal 100. Jumlah siswa yang tuntas adalah 6 orang (37,5%) dari 16 siswa, Selanjutnya pada siklus II rata- rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dilihat dari hasil belajarnya yaitu 75,75, dengan standar deviasi 8,941, skor tertinggi 92 dan skor terendah 62 dari skor ideal 100. Jumlah siswa yang tuntas adalah 14 orang (87,5%) dari 16 siswa. Dengan demikian setelah diberi soal HOTS dengan penerapan pendekatan saintifik dapat Meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar dalam kelas tidak hanya berpusat pada guru tetapi juga berpusat pada siswa.
Efektivitas Model Pembelajaran Berpikir Induktif Mahasiswa Melalui Bantuan Media Google Classroom dalam Pembelajaran Matematika Ekonomi Nely Salu Padang; Mulyati Mulyati
EQUALS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2022): Equals: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/equals.v5i2.1521

Abstract

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambatan Bulan merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang telah menggunakan google classroom sebagai media pembelajaran di masa pandemi covid-19. Untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada mata kuliah matematika ekonomi, diperlukan suatu metode tertentu agar pembelajaran lebih hidup, salah satunya adalah model pembelajaran berpikir induktif. Dalam kegiatan induktif ini di bawah bimbingan dan arahan dosen melalui google classroom, mahasiswa aktif belajar matematika secara individu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran berpikir induktif berbantuan Google Classroom pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambatan Bulan ditinjau dari 3 aspek yaitu aktivitas siswa, hasil belajar siswa, dan tanggapan siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah One Shot Case Study. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa, lembar tes hasil belajar, dan lembar angket respons siswa. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa (1) aktivitas siswa selama pembelajaran berpikir induktif berbantuan google classroom aktif ditunjukkan oleh 85,15% siswa melakukan aktivitas seperti yang diinginkan peneliti; (2) ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditunjukkan oleh 86,96% siswa memenuhi standar; dan (3) respons siswa yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berpikir induktif berbantuan Google Classroom dalam pembelajaran matematika ekonomi dikatakan efektif.