Erawan Kurniadi
Universitas PGRI Madiun

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika)

Tahap Awal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Lukmanul Khakim; Tantri Mayasari; Erawan Kurniadi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.161 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk 1) Mengembangkan media Pembelajaran Fisika berupa mobile learning berbasis android. 2) Mengetahui respon dari responden terhadap media pembelajaran Fisika mobile learning berbasis android. 3) Meningkatkan motivasi belajar melalui media pembelajaran Fisika berupa mobile learning berbasis android. Penelitian ini menggunakan metode 4-d models. Penelitian ini menggunakan penilaian dari 3 ahli media yang terdiri 1 Dosen Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Madiun. 1 dosen ahli media Universitas PGRI Madiun dan 1 ahli media di bidang Teknologi dan Informasi di Universitas PGRI sebagai ahli kelayakan media pembelajaran, responden kelas kecil sebanyak 10 Mahasiswa semester 8 pendidikan fisika Universitas PGRI Madiun sebagai responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Media pembelajaran mobile learning berbasis android dapat memenuhi standar kelayakan sebagai media pembelajaran oleh penilaian ahli media dengan persentase kelayakan sebesar 92,22% sehingga masuk dalam kategori sangat layak. 2) Media pembelajaran mobile learning berbasis android mendapatkan respon yang baik dari responden dengan persentase sebesar 84,7% sehingga masuk dalam kategori sangat baik.
Analisis gaya belajar siswa sekolah menengah pertama negeri 5 Kota Madiun Gedeon Anggra Jatikusumo; Tantri Mayasari; Erawan Kurniadi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.451 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa SMP di Madiun khususnya di SMPN 5 Kota Madiun. Gaya belajar yang dimaksud meliputi 3 gaya belajar, yaitu: Visual, Kinestetik, dan Auditori. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, angket, dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah analisis diskriptif. Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas VIII B SMPN 5 Madiun berjumlah 30 siswa. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Sebanyak 37% siswa memiliki kecenderungan gaya belajar Visual, 40% siswa memiliki kecenderungan gaya belajar Auditori, dan 23% siswa memiliki kecenderungan gaya belajar Kinestetik. Sedikitnya siswa dengan gaya belajar Kinestetik dipenganruhi oleh kebiasaan metode belajar yang diterapkap oleh guru. Siswa sangat jarang diajak untuk melakukan praktikum sehingga kamampuan belajar secara Kinestetik tidak terasah, sebaliknya siswa lebih sering diajar dengan cara ceramah atau melihat tampilan gambar dan video menyebabkan kemampuan belajar secara Visual dan Auditori terasah dengan baik serta siswa akan menjadi terbiasa belajar menggunakan kedua cara tersebut. 
Profil kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya ditinjau dari gaya belajar di SMPN 2 Wungu Siska Candra Lukita; Purwandari Purwandari; Erawan Kurniadi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.783 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya ditinjau dari gaya belajar di SMP Negeri 2 Wungu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wungu. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang siswa yang diambil dari kelas VIII G dan VIII H, yaitu 2 siswa dengan gaya belajar visual, 2 siswa dengan gaya belajar auditori, dan 2 orang siswa dengan gaya belajar kinestetik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket untuk mengetahui gaya belajar masing-masing individu, teknik tes untuk kemampuan menyelesaikan soal essay, teknik wawancara untuk mengetahui sejauh mana pemahaman 6 subjek yang memenuhi kriteria tersebut dalam menyelesaikan soal essay materi cahaya. Hasil penelitian ini adalah (1) Subyek visual yang belajar dengan cara melihat cenderung mengalami kesulitan dalam hal memahami soal dan menghitung. (2) Subyek auditori yang belajar dengan cara mendengar cenderung mengalami kesulitan dalam hal menghitung. (3) Subyek kinestetik yang belajar dengan cara bekerja, menyentuh dan praktek, cenderung mengalami kesulitan dalam hal menyusun strategi penyelesaian soal dan lebih banyak mengalami kesulitan dalam hal menghitung.
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Presentasi Dan Diskusi Pada Materi Jfet, Mosfet, Dan Tiristor Erawan Kurniadi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.061 KB)

Abstract

Pemahaman materi tentang Bipolar Junction Transistor (BJT) pada mata kuliah Elektronika I merupakan dasar untuk mempelajari materi JuntionField Effect Transistor (JFET), Metal-Oxide Semiconductor FET (MOSFET), dan Tiristor pada mata kuliah Elektronika II. Secara umum ketiga jenis transistor tersebut memiliki aplikasi yang hampir sama namun memiliki cara/prinsip kerja yang berbeda. Untuk mempelajari perbedaan hingga aplikasi dari transistor-transistor dan tiristor  tersebut diperlukan kemampuan berpikir yang cukup kritis. Dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui presentasi dan diskusi. Pengukuran terhadap kemampuan berpikir kritis dilakukan melalui pengamatan/observasi saat pembelajaran, dan tes pemahaman materi. Hasil observasi menunjukkan saat presentasi dan diskusi mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan indikator menganalisis pertanyaan dan memfokuskan pertanyaan.Hasil tes pemahaman materi menunjukkan mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan indikator menentukan solusi dari permasalahan dalam soal dan menuliskan jawaban atau solusi dari permasalahan dalam soal(25 dari 29 mahasiswa/ 86,21%), dan indikator menentukan kesimpulan dari solusi permasalahan yang telah diperoleh dan menentukan alternatif-alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah(22 dari 29 mahasiswa/75,86%).
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dan numbered head toghether (NHT) terhadap hasil belajar siswa SMP Syaiful Fachrurazi; Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.097 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) dan numbered head toghether (NHT) terhadap hasil belajar siswa smp. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII  SMPN Puhpelem Wonogiri sedangkan sampel dalam penelitian ini yang digunakan adalah kelas VIII B yang berjumlah 24 siswa terbagi menjadi 10 laki-laki dan 14 perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen Teknik pengumpulan data degan tes tulis. Instrumen yang digunakan adalah tes yang sebelumnya sudah diuji instrumen meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas yaitu pada saat pratindakan 67,41 meningkat menjadi 81,03. Selain itu dari data observasi diperoleh sebelum diberikan tindakan siswa terlihat kurang aktif  dalam kegiatan pembelajaran. Kegitan pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Setelah diberikan tindakan siswa terlihat aktif baik pada saat kegiatan tanya jawab maupun pada saat kegiatan kelompok.