Donny Harisuseno
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISA SPASIAL LIMPASAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN MODEL HIDROLOGI DI WILAYAH PERKOTAAN Donny Harisuseno; Mohammad Bisri; Adipadang Yudono; Fabrina Dwi Purnamasari
Journal of Environmental Engineering and Sustainable Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.142 KB) | DOI: 10.21776/ub.jeest.2014.001.01.8

Abstract

Permasalahan genangan akibat hujan dengan intensitas tinggi menjadi masalah utama khususnya di kawasan perkotaan dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Terjadinya alih fungsi lahan dari kawasan resapan menjadi kawasan kedap air menjadi penyebab utama  meningkatnya limpasan permukaan yang mendorong terjadinya banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sebaran limpasan permukaan secara spasial dengan variasi tahun penggunaan lahan dan menganalisa fungsionalitas jaringan drainase dalam mengurangi genangan yang terjadi.Penelitian ini mengambil lokasi di Sub DAS Brantas, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Analisa sebaran limpasan permukaan dilakukan dengan menggunakan model KINEROS yang diintegrasikan dengan perangkat lunak ArcView GIS 3.3. Masukan dari model KINEROS adalah peta tata guna lahan, peta jenis tanah, peta topografi, dan data hujan. Nilai debit limpasan permukaan yang dihasilkan model KINEROS (Qh) selanjutnya ditambahkan debit air buangan (Qk) untuk mendapatkan debit rencana (Qr). Berikutnya dilakukan analisa fungsionalitas jaringan drainase di lokasi penelitian dalam mengurangi limpasan.Hasil studi menunjukkan limpasan yang terjadi meningkat seiring dengan semakin meningkatnya luasan kawasan kedap air. Tinggi limpasan permukaan tertinggi dihasilkan tahun 2010 setinggi 142,76mm yang terjadi di Kelurahan Penanggungan. Besar limpasan yang tereduksi oleh saluran drainase yaitu sebesar 51,637  m3/dtk. Hasil evaluasi kemampuan saluran drainase menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa saluran yang tidak mampu menampung debit limpasan permukaan sehingga menimbulkan genangan.