I Made Sri Undy Mahardika
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan: Karakteristik Anak SD Pertimbangan Penting Dalam Memberikan Kegiatan Cabang Olahraga Tinju I Made Sriundy Mahardika,
Pendidikan Dasar Vol 6, No 2 (2005)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian literature ini mengkaji secara teoritis kelayakan cabang olahraga tinju bagi anak SD ditinjau dari karakteristik fisik, sosial-emosional dan mentalnya. Literatur utama yang di kaji: Evaluasi Program Diploma-II Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Sriundy,Thesis: 1998) ditambah literature iterature pendukung. Kesimpulan dari penelitian ini: 1) Karakteristik fisik, sosialemosional dan mental anak SD, mendukung kegiatan latihan Tinju,. 2) Olahraga Tinju dapat dijadikan alternatif kegiatan Penjas di SD terutama bagi anak lelaki, dengan memperhatikan kategori-kategori kelas anak SD.This literary study theoretically reviewed the feasibility of boxing sport for students of elementary schools observed from their physical, socio-emotional and mental characteristics. The main literature reviewed was an evaluation on D2 PGSD of Physical and Health Education Program (Sriundy, thesis:1998) and other supporting literatures. The findings were 1) the students’ physical, socio-emotional and mental characteristics supported the activities of boxing training; 2) boxing sport could be perceived as an alternative activity of Physical Education in Elementary Schools especially for boys regarding the class categories of elementary school students.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) S-1 Penkepor Upaya Mempertegas Jati Diri Lulusan I Made Sri Undy Mahardika,
Kepelatihan Olahraga Vol 4, No 1 (2009)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian literature ini mengkaji tentang model Program PPL bagi mahasiswa S-1 Penkepor sesuai dengan kompetensi yang didesain dalam kurikulum. Literatur utama yang dikaji: Buku Pedoman Unesa Tahun 2004, 2005, 2006,  2007, ditambah literatur pendukung terutama Kepmendiknas  Nomor 045/U/2002 tentang  Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi dan  Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa rancangan dan pelaksanaan PPL Prodi S-1 Penkepor perlu dilakukan secara khusus mengingat tugas pokok dan fungsinya di sekolah. Kegiatan PPL mahasiswa harus merupakan implementasi dari: 1) kompetensi utama sebagai pelatih berbagai Cabor di sekolah, yang diperuntukkan bagi peserta didik yang teridentifikasi berbakat di cabang olahraga  tertentu. Peserta didik ini dilatih dengan baik untuk menjadi atlet berprestasi yang akan membawa nama baik sekolah diajang pertandingan antar sekolah, Popsi, Popda, Kejurnas dan kejuaraan lainnya, 2) Sedangkan pelaksanaan kompetensi pendukungnya sebagai guru Penjaskes dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran Penjasorkes untuk semua peserta didik, dan pelaksanaan ekstra kurikuler untuk anak-anak yang berminat di Cabor tertentu.
Evaluasi pendidikan: tingkat partisipasi mahasiswa pendidikan di fakultas ilmu keolahragaan dalam matakuliah evaluasi pendidikan I Made Sriundy Mahardika,
Kepelatihan Olahraga Vol 6, No 1 (2011)
Publisher : Kepelatihan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Partisipasi adalah salah satu komponen evaluasi hasil belajar yang diberlakukan di Unesa, dimana kemponen ini terdiri dari dua sub-komponen yaitu kehadiran dan partisipasi. Partisipasi terdiri dari frekwensi bertanya dan berargumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan bertanya dan berargumentasi mahasiswa S-1 Penkepor (538 orang) dan Penjaskesrek (512 orang) dalam matakuliah evaluasi pengajaran. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan tiga siklus. Data dikumpulkan melalui check list  berupa frekwensi bertanya dan atau berargumentasi. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian adalah: (1) Tingkat kehadiran mahasiswa S-1 Penkepor pada siklus I sebesar 78%, meningkat pada siklus II menjadi 80%, dan meningkat pada siklus III menjadi  82%, sedangkan mahasiswa S-1 Penjaskesrek pada siklus I sebesar 87%, pada siklus II menurun menjadi 85%, dan pada siklus III meningkat menjadi 92%. Secara keseluruhan tingkat kehadiran mahasiswa pendidikan FIK Unesa sebesar 84%. (2) persentase interaksi di kelas oleh mahasiswa S-1 Penkepor pada siklus I sebesar 43%, menurun pada siklus II menjadi 41%, dan meningkat pada siklus III menjadi 64%, sedangkan pada mahasiswa S-1 Penjaskesrek pada tahap I hanya 31%, meningkat pada tahap II menjadi 63%, dan meningkat pada siklus III menjadi 72%. Secara keseluruhan persentase mahasiswa pendidikan yang berinteraksi di dalam kelas sebesar 52%, sisanya selama satu semester hanya datang, duduk, dengar, tulis, pulang (D3TP). (3) Analisis korelasi antara tingkat kehadiran mahasiswa dengan nilai matakuliah Evaluasi Pengajaran sebesar 0,65, sedangkan korelasi antara interaksi mahasiswa di kelas sebesar 0,83. Kesimpulan penelitian ini adalah tindakan yang dirancang dan dilaksanakan pada setiap siklus memberi dampak pada peningkatan partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan dan juga meningkatkan frekwensi interaksi mahasiswa. Tetapi hasil ini belum memuaskan karena 48% mahasiswa masih masuk kategori aliran D3TP.
EVALUASI SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA I Made Sriundy Mahardika,
Ordik Vol 7, No 3 (2009)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IPK mahasiswa Unesa (IKIP Surabaya) ditengarai rendah dimana reratanya hanya  2,56 dan ini berdampak pada menurunkan daya saing lulusan. Tahun 1999 dilakukan revisi terhadap sistem penilaian dengan harapan IPK lulusan menjadi lebih baik. Apakah tujuan tersebut tercapai? Dampak apa yang timbul akibat revisi tersebut?. Evaluasi terhadap sistem evaluasi hasil belajar di Unesa menghasilkan kesimpulan: (1) Komposisi komponen-komponen penilaian hasil belajar mahasiswa yang diterapkan di Unesa sudah tepat dengan catatan perlu dilakukan pendeskripsian yang lebih jelas pada sub-komponen partisipasi. Jika sulit dilakukan penilaian terhadap kualitas atau bobot pertanyaan maka sebaiknya komponen partisipasi dihitung hanya dari kehadiran (60%) dan frekwensi interaksi (40%) saja, (2) Upaya peningkatan IPK dengan mengubah KKM 56% nilai C justru menurunkan kualitas lulusanntuk meningkatkan kualitas lulusan maka rentangan konversi nilai perlu direvisi ke tingkat yang lebih tinggi. Menurut sistem yang berlaku sekarang  mahasiswa yang tingkat ketuntasannya  . Karena semua prodi di Unesa sudah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi, maka KKM perlu diubah menjadi 75% untuk nilai C, (3) kegiatan evaluasi sebaiknya dilengkapi juga dengan selalu mengukur tingkat efektivitas perkuliahan, jangan-jangan IPK rendah lebih disebabkan karena perkuliahan yang tidak efektif, (4) Penghitungan Nilai IPK perlu ditinjau kembali, dengan mempertimbangkan waktu tempuh sebagai fungsi pembagi, karena banyak IPK tinggi dicapai mahasiswa ternyata dicapai dengan mengulang matakuliah beberapa kali, (5) Khusus untuk matakuliah yang terdiri dari teori dan praktek perlu melakukan adaptasi.
KURIKULUM S-1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA 2007 MENYONGSONG DIBERLAKUKANNYA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN I Made Sriundy Mahardika,
Ordik Vol 8, No 1 (2010)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah kurikulum harus mampu mengantisipasi perkembangan lapangan kerja yang akan menjadi habitat lulusan perguruan tinggi. Kurikulum Prodi S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga Tahun 2007 merupakan perencanaan pengajaran yang didesain untuk menghadapi tantangan-tantangan pengajaran Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan di tahun 2011. Kompetensi utama lulusan adalah memiliki kecakapan sebagai pelatih berbagai cabang olahraga. Perubahan yang paling signifikan terjadi pada kompetensi kedua dan kompetensi tambahan, Lulusan yang harus memiliki kompetensi kedua sebagai Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dilengkapi dengan matakuliah modifikasi olahraga, kegiatan ekstra kurikuler dan luar sekolah. Sedangkan kompetensi tambahan mengalami perubahan pada beberapa matakuliah yaitu, informasi keolahragaan
Model Evaluasi Mata Pelajaran Penjasorkes Dalam Upaya Pengembangan Fisik Dan Karakter Siswa I Made Sriundy Mahardika
Jurnal Evaluasi dan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STKIP Al Islam Tunas Bangsa dan HEPI Korda Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52647/jep.v2i1.11

Abstract

Abstraction Penjasorkes is one of the compulsory subject in primary and secondary school level. The main task is to improve the physical potential, embed/cultivate sportsmanship and the health of students. In fact these goals hasn't measured as learning outcomes of Penjasorkes. The main cause is because these goals are difficult to measure. In that case, we need to redesign the evaluation model of Penjasorkes to make it user-friendly. Penjasorkes evaluation model that involves the measurement of physical prowess and sportsmanship which designed based on Microsoft Excel. The results of testing at school practice by preservice teacher and school tutor teachers states the program very easy to use and very good in describing the physical quality and character of students. Key word: penjasorkes, Evaluation model,Physical potensial, sport values
EVALUASI PEMBELAJARAN PJOK BERBASIS DARING TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV - VI SD NEGERI BETRO, SEDATI - SIDOARJO Danang Ramadhani; I Made Sriundy Mahardika; Nanik Indahwati
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v7i1.1817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang : perencanaan, penataan, implementasi, dan hasil program pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) berbasis daring di SD Negeri Betro, Sedati, Sidoarjo dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Subyek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Kelas, Guru PJOK, dan Siswa kelas IV-IV SD Negeri Betro, Sedati – Sidoarjo. Pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisa deskriptif kuantitatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa : (1) aspek perencanaan program dengan indikator relevansi kurikulum 2013 dan SE Kemendikbud No. 15 Tahun 2020  dengan pembelajaran di sekolah pada  standar  kategori sangat  baik; aspek penataan program dengan indikator latar belakang guru PJOK dan keterlibatan siswa,  serta sarana dan prasarana pada standar  kategori sangat baik; aspek implementasi program dengan indikator persiapan dan pelaksanaan pembelajaran PJOK pada standar kategori sangat baik; dan (4) aspek hasil program indikator motivasi belajar menunjukkan motivasi belajar siswa faktor intrinsik dan ekstrinsik menunjukkan kriteria sangat tinggi dan tingkat pemahaman siswa yang dilihat dari hasil belajar siswa menunjukkan nilai lulus KKM.
TINGKAT MOTIVASI DAN MODEL AKTIVITAS JASMANI SISWA DAN GURU SMAN 2 SUMENEP DI MASA PANDEMI Ismail Marzuki Bhetharem; I Made Sri Undy Mahardika; Abdul Rachman Syam Tuasikal
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v6i2.1455

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket yang dibagikan secara on-line melalui google form dengan jumlah sampel sebanyak 288 siswa SMAN 2 Sumenep yang terdiri dari siswa kelas X, XI dan XII. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PJOK dan model aktivitas jasmani siswa dan guru SMAN 2 Sumenep di masa pandemi. Data hasil penelitian yang diperoleh bahwa tingkat motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PJOK dimasa pandemi berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 143 (49,7%) siswa, sedangkan pada model aktivitas jasmani siswa dan guru SMAN 2 Sumenep dimasa pandemi dilakukan dengan melalui Applikasi gratis seperti google classroom, YouTube, Vidio Zoom, WhatsApp serta Telegram. Namun opsi jawaban paling banyak bahwa selama pandemi aktivitas jasmani sering dilakukan dengan mengerjakan latihan soal melalui google classroom yaitu dengan jumlah responden 150 (52,1%).
Pride Learning Model in Order to Improve the Physical Fitness of Indonesian Naval Academy Cadets Suryono Suryono; I Made Sriundy Mahardika; Abdul Rachman Tuasikal
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 3, No 1 (2020): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, Februa
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v3i1.784

Abstract

Physical fitness lesson that consists of freestyle swimming material, road and field, physical fitness test are one of the practical subjects, becoming one of the aspects that determine the graduation of cadets in the Indonesian naval academy. In order to improve cadets physical fitness, researchers develop a pride learning model using the following stages; (P) understanding concepts, (R) Reflection, (I) Implementation, (D) Drill, and (E) Evaluation. The purpose of this study is to analyze (1) the product of the pride learning model to improve physical fitness, (2) the effectiveness of the pride learning model to improve freestyle swimming abilities, (3) the effectiveness of the pride learning model to improve physical fitness test abilities, (5 ) the difference in effectiveness of the pride learning model compared to old learning. Research type used is research and development, by developing a product and quantitative compared to the documents of the results of the pre-test and post-test groups that are not treated by the learning model. The design and analysis of this study uses Anova. The data collection process uses a T-test for the 50 meter freestyle swimming test, road and field 3000 meters and physical fitness test during the pre test and post test. The results of the study based on the T-test shows that the calculated value between the pre-test and post-test of the group that is not given treatment and that was given treatment with the pride learning model were, (1) the untreated group 76,89 freestyle, 77, 05 road and field and 162.11 physical fitness tests, (2) groups treated with 80.84 freestyle swimming, 82.74 road and field and 269, 47 physical fitness test. Based on the above analysis, it can be concluded that the pride learning model the results of the development of relevant researchers are used in physical fitness learning because there are more differences in results in the treated group than the untreated group. In addition, it can improve the ability of free style swimming, road and field and physical fitness test seen from the results of the T-test.
Improvement of Physical, Honesty, Discipline and Cooperation in Class IV Elementary School Students through Circuit Training Learning Model Dean Novianti; I Made Sriundy Mahardika; Abdul Rachman Tuasikal
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 3, No 1 (2020): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, Februa
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v3i1.785

Abstract

Physical education program for sport and health allocates four lesson hour of which each hour consists of 35 minutes in one week. It requires an innovative and efficient learning model in order to improve physical fitness, honesty, discipline, and cooperation. The researcher developes a circuit training learning model in the from circuit games which is a modified form of circuit training. The study aim to examine the effectiveness of the circuit training learning model in improving physical fitness, honesty, discipline, and cooperation in students of Elementary School Sidoarjo. The type of research used is quantitative and qualitative by using research and development method, and data analysis using ANOVA. The data collection process is carried out by pre-test and post-test and then the results of the research data are analyzed using SPSS series 2.0. The results of the study shows (1) the sig value of 0,011 smaller than the 0,05 ( p< 0,05 ), meaning that there is the difference in the results of the TKJ I test on groups of students who are not treated compared to the group of students who are given the learning model. (2) the average group of students who are not given the treatment (control group) is 12,50 while for the group of students         given treatment (experimental group) is 15,15, meaning that there is an increase in test results againts the experimental group at 45%, (4) there is an increase in the observations of the discipline attitude from the control group compared to the experimental group at 35 %, (5) there is an increase in the observations of the discipline attitudes of the control group compared to the experimental group at 55%. Based on the above analysis it can be cocluded that the circuit training learning model can improve physical fitness and cultivate honesty, discipline and cooperattion in students of Elementary School.