Indyah Martiningrum
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI PENERAPAN POLA BIOPHILIC DESIGN PADA INTERIOR RUMAH INDEKOS DI KOTA SURABAYA vivi Rahmatika Widyadinata; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola apa saja yang mampu diterapkan dalam interior bangunan dengan fungsi rumah indekos. Penerapan pola biophilic design pada rumah indekos mampu memberi dampak positif bagi psikologis maupun kesehatan manusia dan menciptakan healing environment. Namun untuk menerapkan biophilic design harus memperhatikan batasan dan fungsi bangunan terutama pada bangunan dengan fungsi rumah indekos. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan melakukan analisis terhadap penerapan 14 pola design biophilic pada ruang komunal, ruang kamar tidur, ruang kamar mandi, area parkir, dan area dapur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan pola dapat diterapkan dalam bangunan dengan fungsi rumah indekos, namun pada beberapa ruang, diperlukan penyesuaian pola dengan penerapan terbatas dengan memperhatikan fungsi ruang dan juga tingkatan privasi ruang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penerapan pola paling tinggi terdapat pada ruang dengan tingkat privasi yang rendah seperti ruang komunal dan juga area parkir, sebaliknya penerapan pola paling sedikit ditemukan pada ruang dengan privasi yang tinggi, seperti ruang kamar tidur dan kamar mandi.
Pragmatik Bentang Alam Pedesaan (Studi Kasus Dusun Bendosari, Kec. Pujon, Kab. Malang) Chairil Budiarto Amiuza; Yusfan A. Yusran; Lisa Dwi W.; Indyah Martiningrum
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.868 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2012.010.02.4

Abstract

Conditions and the potential for rural environments Bendosari, Pujon district, Malang, there seems to be a tendency lack balance Landscape Aesthetics and harmony of its. One effort to maintain balance and harmony preservation of the landscape, through the study of the rural landscape in the area. The method that used was a qualitative research method, through surveys and interviews to obtain visual and physical configurations and interrelationships landscape with functions in order for the village community. The interrelation of visual and physical organization of the natural environment and the rural built environments, arranged closely related to the physical, visual and physical follow natural visual dominated except in the village center. Functions for the visual and physical configurations that exist are the majority of the rural population, it is still natural and traditional, but most of the villagers are artificially centered and modern.Keywords: Pragmatics, Syntax, Landscapes aesthetic, Bendosari village
Studi Golden Section Pada Fasade Bangunan Di Kawasan Kayutangan, Malang Wulan Astrini; Indyah Martiningrum; Muhammad Satya Adhitama
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.576 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2015.013.01.7

Abstract

The study of the golden section in the building facade in Kayutangan, Malang has a specific purpose, namely (1). Evaluate the proportion of building facade in Kayutangan, Malang based on the theory of the golden section and (2). Produce design recommendations of building facade at Kayutangan, Malang which proportionate and in accordance with the golden section. Data collection method using observations of the building facade on both sides of the corridor with a distance meter instrument, then the composition is described as a two-dimensional digitally. Furthermore, the data were analyzed using the golden section proportion, followed by making a digital simulation, especially for building facade that is not in accordance with the proportion of the golden section. The results of this study indicate that the building facade in Kayutangan, Malang has a proportion of 10% of the width and height of the building according to the golden section and 90% are not in accordance with the golden section. The results of this study are expected to be recommendations for structuring the design and aesthetic improvement of the city, particularly in Kayutangan, Malang and can be a reference for those who want to do similar studies in other regions.Keywords: golden section, building facade
Identifikasi Karakteristik Sistem Spasial dan Sirkulasi Pasar Modern Bintaro Melalui Analisis Tipologi Fatin Nafisah; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik sistem spasial dan sirkulasi pada pasar modern di kawasan Bintaro melalui analisis tipologi. Saat ini, fasilitas modern menjadi tuntutan dan konsekuensi perkembangan gaya hidup masyarakat. Pasar modern mempertahankan esensi pasar tradisional namun mewadahinya dengan bangunan permanen sehingga terjamin kebersihan dan ketertibannya. Kebutuhan masyarakat atau konsumen ditransformasikan dalam kebutuhan fungsional. Konsep perubahan fungsi mewujudkan tipologi dalam bentuk lain, adanya kebutuhan dan tuntutan fungsi tambahan menghasilkan bentuk dan wujud baru bangunan (Santoso, 2013).  Saat penekanan aspek fungsi ini dikaji secara arsitektur, tentunya menjelaskan mengenai ruang yang saling dihubungkan oleh sirkulasi. Metode deskriptif kualitatif digunakan dengan observasi untuk mengidentifikasi karakter sistem spasial dan sirkulasi. Temuan fenomena yang terjadi dikelompokkan berdasarkan kategori dan sub kategori. Aspek spasial dirumuskan pada poin zonasi, jenis, organisasi, hubungan ruang, bentuk massa, hubungan arsitektur- struktur, letak kolom, dan bentuk atap. Sedangkan pada aspek sirkulasi, objek studi tersusun dari pencapaian, pintu masuk, konfigurasi, hubungan jalur- ruang, dan bentuk sirkulasinya.
Spatial Configuration Of The Lesehan Restaurant in Garut Based on Visitors' Perception Arfiadjie Rayina; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Restaurant as one of the commercial buildings that can meet the primary needs of society. In tourist areas, restaurants are not only a place to eat but also a place to rest and recreation. Garut as one of the districts which is a tourist destination in West Java has a fairly high development of restaurants. The restaurant that will be focused on in this research is a restaurant with a cross-legged concept which usually has a large area. So that restaurants with this concept have a variety of layouts. Visitors as parties who are the key to the success of a restaurant have their own perceptions of the restaurant, they are interested in. This study aims to determine visitor perceptions of the spatial configuration of restaurants with the Lesehan concept in Garut. The quantitative method is used through a public perception approach where respondents are asked to assess seven variables related to micro-spatial configuration (zoning, circulation, spatial pattern, arrangement and configuration of furniture, supporting facilities such as toilets; prayer rooms; and parking). The results showed a positive score for all assessments, where zoning had the highest score and toilet support facilities had the lowest score. Furthermore, the results can be used as a reference for restaurant managers in building a restaurant with a cross-legged concept.
Penilaian Kualitas Visual Desain Gerbang Perumahan: (Objek Studi Gerbang Perumahan di Wilayah Lippo Cikarang) Margaretha Rosa Febryana; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan merupakan salah satu jenis tempat tinggal yang sampai saat ini masih menjadi pilihan paling banyak bagi warga masyarakat dalam memilih jenis tempat tinggal. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan perumahan tidak lepas dari tipe dan desain rumah, fasilitas perumahan, dan pertumbuhan penduduk. Aksesibilitas perumahan yang merupakan fasilitas perumahan dan desain yang merepresentasikan rumah menjadi faktor yang kemudian dikerucutkan menjadi gerbang perumahan. Pertumbuhan penduduk khususnya yang terjadi pada wilayah Jabodetabek menjadi salah satu alasan banyaknya perumahan yang berlokasi di wilayah Lippo Cikarang yang juga merupakan kawasan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian masyarakat terhadap kualitas visual desain gerbang perumahan di wilayah Lippo Cikarang. Metode kuantitatif digunakan dengan pendekatan preferensi masyarakat umum yang diuji dengan penyebaran kuesioner pada warga kecamatan Cikarang Selatan. Responden diminta untuk menilai enam variabel yang berkaitan dengan kualitas visual gerbang perumahan yang terdiri dari: gaya arsitektur, elemen vertikal, elemen horizontal, material bangunan, komposisi warna, dan proporsi. Hasil penelitian ditemukan bahwa seluruh variabel pada gerbang perumahan yang menjadi objek penelitian bernilai positif. Kata kunci: Desain gerbang, Gerbang perumahan, Kualitas visual, Penilaian masyarakat
DESAIN ART AND CULINARY CENTER SEBAGAI PENGEMBANGAN WISATA DI KAWASAN ALUN-ALUN KOTA BATU Alanadia Putri Renardi; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kota Batu sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang menjadi tujuan populer bagi wisatawan sehingga memiliki peluang tinggi untuk pengembangan destinasi wisata. Alun-Alun Kota Batu, merupakan salah satu tempat wisata yang populer dikunjungi. Hadirnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar alun-alun menciptakan industri kuliner baru yang mendukung pertumbuhan pariwisata di Kota Batu. Untuk pengembangan destinasi wisata, penting untuk memiliki ruang yang fleksibel dan memberikan manfaat sosial, budaya, dan lingkungan. Untuk itu, Art Space sebagai ruang kreatif publik diperlukan untuk meningkatkan kegiatan seni dan memberikan hiburan edukatif bagi masyarakat. Perancangan ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman wisata yang positif melalui desain Art and Culinary Center sebagai pengembangan wisata di Kawasan Alun-Alun Kota Batu. Metode yang digunakan dalam mendesain yakni pendekatan pragmatisme diawali dengan mendiagnosis permasalahan pada desain dari aspek desain pengembangan destinasi pariwisata dan elemen desain ruang publik dengan fungsi kuliner dan pusat seni, kemudian mempertimbangkan tindakan alternatif bentuk yang kemudian dievaluasi. Pada perancangan Art and Culinary Center dengan pendekatan pragmatisme dilakukan dengan mengaitkan kriteria desain need, context, and form. Sehingga desain ini nantinya diharapkan menjadi destinasi wisata dengan aktivitas seni dan kuliner, daya tarik visual secara tiga dimensional yang dapat mencerminkan citra Kota Batu. Kata kunci: Pengembangan Wisata, Art and Culinary Center, Pragmatisme ABSTRACT Batu City as one of the cities in East Java, has become a popular destination for tourists so it has a high opportunity for the development of superior tourist destinations. Batu City Square is one of the popular tourist attractions visited. The presence of Street Vendors (PKL) around the square creates a new culinary industry that supports the growth of tourism in Batu City. For the development of tourist destinations, it is important to have a space that is flexible and provides social, cultural, and environmental benefits. For this reason, Art Space as a public creative space is needed to increase art activities and provide educational entertainment for the community. This design aims to present a positive tourism experience through the design of the Art and Culinary Center as a Tourism Development in the Batu City Square Area. The method used in design activities, namely the pragmatism approach, begins with diagnosing problems in the design from the design aspects of tourism destination development and public space design elements with culinary functions and art centers, then considering alternative forms of action which are then evaluated. In designing the Art and Culinary Center with a pragmatism approach, it is carried out by linking the design criteria of need, context, and form. So that this design is expected to become a tourist destination with art and culinary activities, and three-dimensional visual appeal that can reflect the image of Batu City. Keywords: Tourism Development, Art and Culinary Center, Pragmatism