This Author published in this journals
All Journal Rekayasa Sipil
As'ad Munawir
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Cerucuk dan Anyaman Bambu pada Daya Dukung Tanah Lempung Lunak Suroso Suroso; As'ad Munawir; Herlien Indrawahyuni
Rekayasa Sipil Vol 4, No 3 (2010)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.764 KB)

Abstract

Tanah lempung lunak adalah jenis tanah yang memiliki daya dukung batas yang rendah dan daya mampat yang tinggi. Oleh sebab itu agar dapat digunakan sebagai pondasi bangunan diperlukan adanya usaha perkuatan dengan tujuan meningkatkan daya dukung tanah salah satunya dengan menggunakan cerucuk dan anyaman bambu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan cerucuk dan anyaman bambu terhadap daya dukung tanah lempung lunak. Metode yang digunakan adalah uji model pondasi di laboratorium dengan dibebani di atas tanah lempung yang diperkuat cerucuk dan anyaman bambu dan diukur penurunannya sampai mengalami keruntuhan. Dari hasil pengukuran dan analisis menunjukkan bahwa variasi diameter, panjang, spasi, jumlah cerucuk dan luas anyaman dapat meningkatkan daya dukung lempung lunak sampai tujuh kali daya dukung tanpa perkuatan. 
Alternatif Perkuatan Tanah Pasir Menggunakan Lapis Anyaman Bambu dengan Variasi Jarak dan Jumlah Lapis As'ad Munawir; Widodo Suyadi; Tintus Noviyanto
Rekayasa Sipil Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.041 KB)

Abstract

Berbagai metode perbaikan tanah telah banyak dikembangkan. Salah satunya dengan metode perkuatan tanah sebagai alternatif pemecahan masalah terhadap penurunan dan daya dukung tanah yang rendah. Penelitian ini tentang alternatif perkuatan tanah pasir (medium sand) menggunakan lapis anyaman bambu. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan alternatif perkuatan tanah yang baik, murah dan tersedia di pasaran. Penelitian ini dilakukan dengan uji pembebanan di laboratorium. Parameter yang diteliti adalah pengaruh variasi jarak dan jumlah lapis anyaman bambu sebagai lapis perkuatan.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan jarak lapis dari 3,5 cm ke 5 cm pada pemakaian 2 lapis anyaman bambu memberikan peningkatan daya dukung yang paling efektif. Untuk variasi jumlah lapis anyaman bambu, peningkatan daya dukung paling efektif terjadi pada penambahan jumlah lapis dari 2 lapis ke 3 lapis dengan jarak lapis 3,5 cm.Dari keseluruhan uji pembebanan dapat diketahui bahwa seiring bertambahnya jarak dan jumlah lapis anyaman bambu, maka daya dukung tanah akan terus meningkat. Penambahan jarak dan jumlah lapis anyaman bambu akan memberikan pola peningkatan yang cenderung linear. Oleh karena itu pada penelitian ini belum didapatkan suatu nilai optimum dari penambahan jarak dan jumlah lapis. 
Pengaruh Pembebanan Eksentris pada Pondasi Persegi Panjang Terhadap Daya Dukung dan Penurunan Tanah Pasir dengan Perkuatan Geotekstil As'ad Munawir; Widodo Suyadi; Heny Saraswati
Rekayasa Sipil Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.936 KB)

Abstract

Pada penelitian ini digunakan pondasi persegi panjang ukuran 10x15 cm2 yang diletakkan di atas media tanah pasir sebagai subgrade di dalam box uji yang terbuat dari baja berukuran 110x150x100 cm3. Pembebanan eksentris terletak 0,5 cm; 1 cm dan 1,5 cm masing-masing pada arah sumbu x dan y. Variasi luasan geotekstil yang digunakan berukuran 40x60 cm2; 45x67,5 cm2 dan 50x75 cm2. Pelat pondasi diletakkan di atas tanah pasir yang telah dipadatkan, diberi beban dengan dongkrak hidrolik dan setiap penurunan tertentu beban di baca pada proving ring bersamaan dengan pembacaan penurunan pada dial gauge (strain control). Karena nilai daya dukung juga dipengaruhi oleh karakteristik tanah dasar yang digunakan, maka perlu dilakukan penelitian pendahuluan berupa uji karakteristik material yang meliputi analisa saring, berat jenis, berat isi dengan pra penelitian, uji sand cone dan kadar air serta direct shear.Pengujian tahap pertama untuk mengetahui karakteristik material subgrade menunjukkan bahwa tanah pasir yang digunakan termasuk jenis pasir yang bergradasi buruk, pasir dari pecahan kerikil dengan sedikit butiran halus. Kepadatannya relatif menengah yang dapat dilihat dari berat isinya yang bekisar antara 1,5 -1,6 kg/cm3 dan besar sudut gesernya yang berkisar antara 32o-35o. Pengujian tahap kedua adalah uji pembebanan.Hasil uji pembebanan menunjukkan bahwa eksentrisitas beban mempengaruhi daya dukung dan penurunan pada tanah pasir yang diberi perkuatan maupun tanpa perkuatan geotekstil. Hal ini dapat dilihat dari nilai daya dukung yang semakin menurun dengan bertambahnya eksentrisitas beban dan dari nilai Re (faktor reduksi daya dukung) yaitu besarnya rasio perbandingan antara daya dukung batas akibat beban eksentris (q’) terhadap daya dukung batas akibat beban sentris (q) yang berkisar antara 0-1. Begitu juga terhadap penurunannya, dengan adanya eksentrisitas beban akan menimbulkan distorsi angular akibat adanya perbedaan penurunan di kedua sisi pondasi. Semakin jauh eksentrisitas beban maka semakin besar distorsi angularnya, dan semakin luas geotekstil yang digunakan maka semakin berkurang distorsi angularnya. 
Perbaikan Tanah Ekspansif Dengan Penambahan Serbuk Gypsum Dan Abu Sekam Padi Untuk Mengurangi Kerusakan Stuktur Perkerasan Febra Ndaru W.; Eko Andi S.; Yulvi Zaika; As'ad Munawir; Arief Rachmansyah
Rekayasa Sipil Vol 9, No 3 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.809 KB)

Abstract

Stabilitas tanah merupakan suatu usaha untuk meningkatkan sifat-sifat dan kekuatan tanah. Salah satu upaya stabilisasi tanah adalah dengan penggunaan zat aditif. Zat aditif yang sering digunakan adalah abu terbang (fly ash), semen, kapur, serbuk gypsum, dan abu sekam padi. Zat aditif merupakan suatu zat yang ditambahkan pada suatu campuran tertentu untuk meningkatkan daya guna suatu bahan. Dan zat aditif yang digunakan pada penelitian kali ini adalah memakai abu sekam padi (rice husk ash), dan serbuk gypsum. Penelitian akan difokuskan pada daya dukung lempung ekspansif Bojonegoro dengan pencampuran serbuk gypsum dan abu sekam padi menggunakan uji swelling dan CBR (California Bearing Ratio). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Nilai CBR Unsoaked tanpa curing yang didapatkan untuk tanah dengan penambahan bahan campuran mengalami kenaikan dibandingkan dengan CBR tanah asli. Peningkatan nilai CBR paling optimum didapatkan pada kondisi penambahan bahan campuran serbuk gypsum dan abu sekam padi kedalam tanah asli sebesar 4% penambahan serbuk gypsum dan 5% abu sekam padi dengan lama waktu curing selama 14 hari yaitu sebesar 21,87%. 
Pengaruh Kadar Air Terhadap Perilaku Modulus Deformasi Tanah Lempung di Kawasan Universitas Brawijaya Malang yang Dipadatkan Secara Standar As'ad Munawir; Herlien Indrawahyuni; Elly Romy Haryani
Rekayasa Sipil Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.784 KB)

Abstract

Metode test yang dipakai untuk mengetahui perilaku tegangan-regangan tanah lempung yang dipadatkan adalah dengan uji Triaxial UU. Dari hasil pengujian diperoleh nilai modulus deformasi dan karakteristik tanah lempung setelah mendapat perlakuan pemadatan. Perlakuan pemadatan pada benda uji menggunakan metode pemadatan standar, benda uji dipadatkan dalam cetakan yang volumenya didesain sesuai dengan volume benda uji Triaxial, berdasarkan rumus energi pemadatan dengan kadar air sebesar 34.44 %, 35.04 %, 35.69 %, 36.25 %, 36.70 %, 37.29 %, dan 37.63 % yang semuanya merupakan kadar air di atas kadar air optimum.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku tegangan deviator-regangan tanah lempung yang dipadatkan dengan jenis pemadatan standar memiliki model matematis non linear (polynomial), demikian pula halnya dengan tanah asli sehingga secara garis besar keduanya memperlihatkan pola yang hampir sama yaitu tidak linier. Kadar air berpengaruh pada besar tegangan runtuh, dimana nilai tegangan runtuh akan menurun jika tanah lempung dipadatkan dengan kadar air lebih tinggi. Tekanan kekang (σ3) juga berpengaruh terhadap nilai tegangan runtuh, jika tanah lempung diuji pada tingkat tekanan kekang semakin tinggi maka tegangan runtuh akan meningkat sebanding dengan naiknya tekanan kekang tersebut walaupun diuji pada kadar air sama. Nilai modulus deformasi tanah lempung yang dipadatkan secara standar mengalami peningkatan nilai modulus deformasi sejalan dengan berkurangnya kadar air, hal ini disebabkan, semakin kecilnya kohesi pada waktu contoh tanah longsor dengan meningkatnya kadar air. Nilai kohesi (c) dari tanah lempung yang dipadatkan dengan jenis pemadatan standar akan mempunyai nilai optimum pada kadar air tertentu di daerah sisi kering optimum hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai kohesi sejalan dengan berkurangnya kadar air. Nilai sudut geser dalam (f) tanah lempung yang dipadatkan dengan jenis pemadatan standar akan semakin meningkat dengan berkurangnya kadar air.