Raden Febrianto Christi
3Laboratorium Produksi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Korelasi Efisiensi Reproduksi dan Produksi Susu Sapi Perah Friesian Holstein di BPPIBTSP Bunikasih Harry Pariswara; Nena Hilmia; Raden Febrianto Christi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 22, No 2 (2021): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Performa reproduksi dapat mempengaruhi produktivitas ternak. Performa reproduksi yang efisien diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sapi perah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara efisiensi reproduksi dengan produksi susu sapi perah Friesian Holstein di BPPIBTSP Bunikasih. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara efisiensi reproduksi meliputi parameter kawin pertama setelah beranak, jumlah kawin yang menghasilkan kebuntingan, periode kawin, masa kosong, dan jarak melahirkan dengan produksi susu pada laktasi ke-2 berturut-turut 0,07; 0,63; 0,31; 0,29; 0,25 dan pada laktasi ke3 bertutut-turut 0,49; 0,28; 0,51; 0,63; 0,59. Keterkaitan antara status reproduksi dan produksi susu dipengaruhi oleh status fisiologis hormonal dan metabolisme. Hormon yang berperan dalam produksi susu mempunyai hubungan yang berlawanan dengan hormon reproduksi, kemudian sapi perah laktasi yang memiliki produksi susu tinggi berpotensi untuk mengalami keterlambatan birahi karena membutuhkan energi yang sangat banyak dalam proses pembentukan susu, serta adanya hormon prolaktin yang menekan produksi hormon gonadotropin. Nilai korelasi bervarisi serta memiliki kecenderungan berkorelasi ke arah positif, hal ini menjelaskan bahwa ketika produksi susu tinggi akan memiliki efisiensi reproduksi yang rendah.