Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pendugaan Nilai Pemuliaan Produksi Susu Sapi Fries Holland Berdasarkan Catatan Bulanan Tunggal dan Kumulatif di Taurus Dairy Farm (Estimated Breeding Value of Milk Yield Based on Monthly and Cummulative Monthly Record Fries Holland at Taurus Dairy Farm) Nena Hilmia
Jurnal Ilmu Ternak Vol 5, No 2 (2005)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v5i2.2294

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai heritabilitas produksi susu berdasarkan catatan bulanan tunggal dan kumulatif serta mengestimasi catatan bulanan tunggal dan kumulatif keberapa yang terbaik digunakan untuk menduga nilai pemuliaan. Data produksi  susu yang digunakan adalah periode laktasi satu, dua dan tiga sapi Fries Holland  yang beranak di Taurus Dairy Farm pada  tahun 1989- 2002.   Catatan produksi bulanan total yang digunakan sebanyak 10.123;    Parameter genetik diestimasi dengan analisis REML dan nilai pemuliaan dengan PEST program BLUP.  Hasil penelitian ini menunjukkan heritabilitas produksi susu berdasarkan produksi bulanan tunggal pada pertengahan periode laktasi lebih tinggi dibandingkan awal dan akhir periode laktasi.   Nilai heritabilitas produksi susu berdasarkan produksi bulanan kumulatif meningkat seiring dengan semakin lamanya periode laktasi.  Pendugaan nilai pemuliaan berdasarkan catatan bulanan tunggal yang terbaik pada laktasi satu adalah bulan ke-4 dan ke-5, untuk laktasi dua dan tiga pada bulan ke-5.  Ketepatan pendugaan nilai pemuliaan berdasarkan produksi bulanan kumulatif semakin meningkat seiring dengan semakin lamanya periode laktasi.Kata kunci : Nilai pemuliaan, Pencatatan bulanan dan kumulatif, Parameter genetik
Pengaruh Waktu Inkubasi Pada Proses Sexing Sperma Berbasis Glutathione Terhadap Motilitas dan Membran Plasma Utuh Chilled Semen Domba Lokal Annisaa Yusrina; Nurcholidah Solihati; Nena Hilmia
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 1 (2018): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v18i1.17307

Abstract

The aim of this study was to examine the effect of incubation time on sexing process based on glutathione to the motility and Intact Plasma Membrane (IPM) of chilled ram semen. The separation of X and Y sperm conducted by using BSA method. This research was experimental research using completely randomized design (CRD) with three treatment namely, 45 minutes (T1), 60 minutes (T2) and 75 minutes (T3). Data were analyzed using Anova followed by Duncan's multiple range test. Material used in this research was the fresh semen from ram with sperm motility ≥ 70% and 5 mM of glutathione. The result of this research showed that the highest percentage of motility in upper and bottom fraction belong to T1 (69,7% dan 68,8%), followed by T2 (66,4% dan 64,5%) and T3 (57,9% dan 57,6%).  In addition, the result of this research that the highest percentage of IPM in upper and bottom fraction belong to T1(75% dan 71,3%), followed by T2 (69,9% dan 68,4%) and  T3 (66,9% dan 65,5%). It can be concluded that the incubation time of 45 minute is the optimum time on sexing process based on glutathione so that the motility and IPM of chilled ram semen can be maintained. 
Hubungan Keragaman Gen Leptin dengan Kualitas Fisik Daging Sapi Lokal Di Ciamis (Relationship between Leptin Gene Diversity with Physical Quality of Local Beef In Ciamis) Nena Hilmia; R.R Noor; C. Sumantri; R. Priyanto; Gurnadi E
Jurnal Ilmu Ternak Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v15i2.9528

Abstract

Leptin  terlibat  dalam  berbagai  proses  fisiologispembentukan  lemak.  Keragaman  gen Leptin  karena  adanya  SNP  Arg25Cys  pada  exon  2,  mempunyai  hubungan  dengan  deposisi lemak, yang dapat mempengaruhi  kualitas daging. Penelitian  ini bertujuan  untuk mengetahui keragaman gen leptin  dan hubungannya dengan kualitas fisik daging sapi lokal di Ciamis Jawa Barat.  Penelitian  ini  menggunakan  14  sampel  daging  bagian  udamaru  yang  diperoleh  dari peternakan  rakyat.Sampel  DNA diisolasi  dari daging.  Amplifikasi  DNA menggunakan  PCR, dan   penentuan   genotipe   dianalisis   dari   hasil   sequencing   produk   PCR.   Hasil   penelitian menunjukkan Gen Leptin pada sapi lokal Ciamis bersifat polimorfik, terdapat tiga alel, yaitu C, T (memiliki mutasi Arg25Cys) dan H (memiliki mutasi Arg25His) serta terdapat tiga genotipe CC,  CT  dan  CH.  Perbedaan  genotipe  gen  Leptin  tidak  berpengaruh  terhadap  kualitas  fisik daging sapi lokal di Ciamis.Kata kunci: Kualitas daging, Leptin
Korelasi Fenotipik dan Genetik Produksi Susu dengan Sifat Reproduksi Pada Sapi Fries Holland Nena Hilmia
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui korelasi fenotipik dan genetic produksi susu dengan sifat-sifat reproduksi sebagai dasar untuk seleksi yang efektif terhadap kedua sifat tersebut pada sapi Fries Holland.   Penelitian ini menggunakan catatan produksi laktasi pertama dan catatan reproduksi  dari tahun 1989 sampai 2002.  Parameter genetic  dihitung menggunakan   Animal Model dengan Restricted Maximum Likelihood (REML) dengan program paket yang digunakan adalah VCE 4.2. Selanjutnya korelasi fenotifik dihitung menggunakan program SAS. 6.12.   Hasil penelitian ini menunjukkan  korelasi fenotipik yang rendah antara produksi susu dengan selang beranak , angka kawin per kebuntingan, dan masa kosong, masing-masing sebesar 0,060, 0,066 dan 0,075, sedangkan  korelasi genetiknya tinggi  masing masing sebesar 0,479 ; 0,563 dan 0,609. Seleksi yang efektif untuk  sapi Frisian Holland  perlu  mempertimbangkan sifat reproduksiKata kunci : Korelasi, fenotipik, genetic, produksi dan reproduksi
Analisis Hubungan Keragaman Gen SCD1 (Stearoyl CoA Desaturase) dengan Komposisi Asam lemak Daging Sapi Lokal di Ciamis Nena Hilmia; R.R Noor; C Sumantri; R Priyanto; Gurnadi E
Jurnal Ilmu Ternak Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.734 KB) | DOI: 10.24198/jit.v16i2.11573

Abstract

SCD1 merupakan kandidat gen yang berperan dalam mengkonversi asam lemak jenuhmenjadi  tidak  jenuh,  dan  rasio  keduanya  menentukan  kualitas  daging.  Single  NucleotidePolymorphism (SNP) V293A pada gen SCD1 yang   mengubah asam amino Valina menjadiAlaninaberpengaruh terhadap komposisi asam lemak daging. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keragaman gen SCD1 berdasarkan SNP V293A, dan hubungannya dengan kandungan  asam lemak pada sapi lokal  di Ciamis. Penelitian ini menggunakan 14  sampel daging  dan  DNA  dengan  genotipe  yang  berbeda.  Metode  PCR-RFLPdengan  enzim  Aci1digunakan untuk mendeteksi SNP V293A pada exon 5.   Hubungan keragaman gen SCD1 dengan komposisi asam lemak daging dianalisis dengan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan gen SCD1 pada sapi lokal Ciamis polimorfik, terdapat dua alel, yaitu alel T dan C dengan tiga genotipe,   yaitu TT, CT  dan CC.  SNP V293A pada gen SCD1 tidak  berpengaruh terhadap komposisi asam lemak daging sapi lokal di Ciamis Jawa Barat.Kata kunci : asam lemak daging, PCR-RFLP, Sapi lokal Ciamis, SCD1.
Heritabilitas Sifat-Sifat Reproduksi Sapi Fries Holland (Heritability of Reproduction Traits on Fries Holland) Nena Hilmia
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i2.2251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui nilai heritabilitas sifat-sifat reproduksi sebagai dasar  seleksi pada sapi Fries Holland.   Penelitian ini menggunakan catatan reproduksi  dari tahun 1989 sampai 2002. Analisis keragaan data menggunakan program SAS.12,  heritabilitas  dianalisis menggunakan   Animal Model dengan Restricted Maximum Likelihood (REML) dengan program paket yang digunakan adalah VCE 4.2.   Hasil penelitian ini menunjukkan  Nilai heritabilitas selang beranak, masa kosong, dan angka kawin per kebuntingan masing-masing sebesar 0,016, 0,016, dan 0,018  Heritabilitas sifat reproduksi rendah menunjukkan  variasi genetik aditif yang mempengaruhi fertilitas adalah kecil, lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Seleksi berdasarkan sifat ini tidak efektif.Kata Kunci : Heritabilitas dan reproduksi
IDENTIFIKASI SIFAT KUANTITATIF DOMBA DORPER JANTAN GENERASI PERTAMA YANG DIBERI PAKAN KOMPLIT DI PT. AGRO INVESTAMA Dinah Sholikhah; Nena Hilmia; Rahmat Hidayat
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v3i2.36315

Abstract

Domba Dorper merupakan ternak penghasil daging yang berasal dari wilayah Afrika Selatan. Kemampuan adaptasi Domba Dorper terhadap lingkungan baru dapat dilihat pada perubahan hasil produktivitas maupun performanya. Penelitian dilaksanakan di PT. Agro Investama menggunakan data sekunder pada bulan Agustus 2021 dengan objek penelitian Domba Dorper berumur 4 bulan sebanyak 22 ekor. Penelitian dilakukan untuk mengetahui produktivitas Domba Dorper generasi pertama yang diberi pakan komplit selama pemeliharaan di PT. Agro Investama. Parameter yang diukur yaitu bobot lahir, bobot badan umur 1-4 bulan, dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bobot lahir Domba Dorper di PT. Agro Investama adalah 3,3±0,80 kilogram, dan pada bobot badan umur 1 sampai 4 bulan berturut-turut sebesar 10,52±3,09 kilogram, 14,25±2,87 kilogram, 17,95±4,83 kilogram, dan 21,91±5,20 kilogram.Pertambahan bobot badan selama 1 sampai 4 bulan sebesar 0,241±0,095 kilogram/hari, 0,182±0,043 kilogram/hari, 0,163±0,044 kilogram/hari dan bulan ke-4 sebesar 0,155±0,04 kilogram/hari.
Ultrasound Imaging to Estimate Carcass Quality of Pasundan Cattle based on Body Condition Score Syifa Khairunnisa; Savitri Novelina; Nena Hilmia; Didik N Hadi; Dedi Rahmat; Mokhamad Fakhrul Ulum
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol 26, No 1 (2021): March 2021
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development (ICARD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14334/jitv.v26i1.2584

Abstract

This research aimed to estimate carcass quality of Pasundan cattle using ultrasound imaging based on Body Condition Score (BCS). Total 31 head of female cattle with age ranging from 4 to 7 years from Regional Technical Implementation Unit of the Center for Artificial Insemination and Artificial Insemination for Beef Cattle Development at Ciamis West Java, Indonesia with BCS ranging from 1.0-4.0. The marbling score, intramuscular fat (IMF), backfat thickness (LP), and thickness musculus of m. longissimus dorsi (LD), m. psoas major (PM), m. psoas minor (PMN), m. gluteus medius (GM) and m. biceps femoris (BF) were scanned using ultrasound on 3 different locations, i.e. on 12th-13th ribs (thorax), lumbar 4th - 5th (lumbar), and between tuber coxae and tuber ischii (gluteal) with 5 MHz frequency of convex transducer. The results showed that BCS increased when LP, marbling score and IMF from m. LD, m. PM, m. PMN, and m. GM was rising. Pasundan cattle showed marbling scores ranging from score 1 to 5 and percentage IMF ranging from 2.62% to 4.82%. Body Condition Score affected carcass quality of Pasundan cattle on parameters such as musculus thickness, marbling score, and intramuscular fat (IMF) from ultrasound imaging of m. LD, m. PM. m. PMN, m. GM, and m. BF.
Korelasi Efisiensi Reproduksi dan Produksi Susu Sapi Perah Friesian Holstein di BPPIBTSP Bunikasih Harry Pariswara; Nena Hilmia; Raden Febrianto Christi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 22, No 2 (2021): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Performa reproduksi dapat mempengaruhi produktivitas ternak. Performa reproduksi yang efisien diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sapi perah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara efisiensi reproduksi dengan produksi susu sapi perah Friesian Holstein di BPPIBTSP Bunikasih. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara efisiensi reproduksi meliputi parameter kawin pertama setelah beranak, jumlah kawin yang menghasilkan kebuntingan, periode kawin, masa kosong, dan jarak melahirkan dengan produksi susu pada laktasi ke-2 berturut-turut 0,07; 0,63; 0,31; 0,29; 0,25 dan pada laktasi ke3 bertutut-turut 0,49; 0,28; 0,51; 0,63; 0,59. Keterkaitan antara status reproduksi dan produksi susu dipengaruhi oleh status fisiologis hormonal dan metabolisme. Hormon yang berperan dalam produksi susu mempunyai hubungan yang berlawanan dengan hormon reproduksi, kemudian sapi perah laktasi yang memiliki produksi susu tinggi berpotensi untuk mengalami keterlambatan birahi karena membutuhkan energi yang sangat banyak dalam proses pembentukan susu, serta adanya hormon prolaktin yang menekan produksi hormon gonadotropin. Nilai korelasi bervarisi serta memiliki kecenderungan berkorelasi ke arah positif, hal ini menjelaskan bahwa ketika produksi susu tinggi akan memiliki efisiensi reproduksi yang rendah.
Produksi Embrio In Vivo di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang dan Tren Perkembangan Embrio Transfer Global Irma Irma; Siti Darodjah; Nena Hilmia; Oloan Parlindungan; Ani Rosmayanti; Sri Wahyuni Siswanti; Septaria Jodiansyah; Darlian Fachruddin; Laelatul Choiriyah; Sikin Sikin; Weni Kurniati; Cece Sumantri
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v7i1.2338

Abstract

The development of the global genetic market has change in strategy, large-scale genetic companies, and artificial insemination has driven the industrialization of embryo market. As a result, the demand for embryo production is increasing. The purpose of this report is to briefly explain the current situation of the in vivo embryo production at the Livestock Embryo Centre (LEC), and review the development trends of global embryo transfer. In vivo embryo production data comes from secondary data for 2014-2020 from the LEC, while world transfer embryo development data comes from embryo transfer association. The average of ova (oocyte and embryo) ranged from 7-10 ova/flushing (averages 8 ova) with transferable embryos ranging from 3-5 embryos/flushing (average 4 embryo). Percentage of transferable embryo ranged from 36%-54% (averages 48%). Estimated numbers of ova and transferable embryos per flush in the world were 10.5 and 6.4 in 2019, respectively. In general, the average production of in vivo embryos and transferable embryos at LEC increases every year. Trend of world embryo production increases while in vivo embryo decreased accompanied by an increase in in vitro embryo production.