Kamarullah Kamarullah
FTK UIN Ar-Raniry

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Model Kooperatif Tipe Stad Dengan Penggunaan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Luas Daerah Trapesium Di Kelas V Min Merduati Banda Aceh Nida Jarmita; Puguh Sutiono; Kamarullah Kamarullah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i1.156

Abstract

Minimnya penggunaan alat peraga serta kurang inovatifnya guru dalam membuat alat bantu dan menggunakan model dalam pembelajaran matematika, menyebabkan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran menjadi berkurang. Selain itu, aktivitas dan kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran juga masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan penggunaan alat peraga dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas. Adapun penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan hasil belajar, dan meningkatkan respon siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, tes hasil belajar, dan angket. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif (persentase). Dari hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat semakin efektif, ketuntasan belajar meningkat dari 60% menjadi 90%, dan respon siswa menyatakan sangat menyenangkan atau positif.
PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH KITA Kamarullah Kamarullah
Al-Khawarizmi Vol 1, No 1 (2017): Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jppm.v1i1.1729

Abstract

Mathematics is constantly evolving in accordance with the human need for technology. Therefore, mathematics is a subject that is taught at each level of education, according to the needs of all levels of education. In Indonesia, mathematics is one of the major subjects in primary up to secondary school. It aims to provide learners the ability of higher order thinking skills (HOTS). In order to measure the achievement of the objectives of mathematics learning, the government annually conducts the national examination for mathematics courses. It causes mathematics became one of subjects that is feared by most students and consequently make some teachers and students changed mathematics course “learning objectives” from reaching HOTS to just passing the national examinations. So, many unreliable quick ways emerge to solve the math problems. Some of the ways sometimes led to misconceptions in mathematics, which would obstruct the ability of the students’ HOTS. This article aims to show some of the misconceptions that are often encountered in solving mathematics problems. By recognizing the misconceptions, teachers are expected to avoid them and optimally anticipate the achievement of the “true” objectives of learning mathematics.
ANALISIS KESALAHAN GURU MATEMATIKA MADRASAH IBTIDAIYAH ACEH BESAR TERHADAP GEOMETRI Kamarullah Kamarullah
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Al Qalasadi Vol 3 No 1 (2019): JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA AL QALASADI
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qalasadi.v3i1.902

Abstract

Sebagai guru matematika madrasah ibtidaiyah (MI), maka pengetahuan tentang objek geometri MI merupakan pengetahuan wajib untuk dikuasai. Apabila pengetahuan tentang objek tersebut keliru, maka kemungkinan besar apa yang akan diajarkan kepada anak didik juga akan keliru, jika kekeliruan tersebut tidak disadari, akan berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan profil penguasaan guru matematika MI Aceh Besar, menganalisis kesalahann guru, menentukan penyebab guru melakukan kesalahan dalam geometri di MI. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Tes penguasaan dilakukan terhadap 40 guru; penentuan jenis dan penyebab kesalahan dilakukan melalui wawancara terhadap 3 guru. Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Untuk skor kategori penguasaan materi ajar geometri di MI skor rata-rata yaitu 13,75 (38,19%). Untuk kategori penguasaan objek geometri di MI skor rata-rata 9,49 (27,11%). Jenis kesalahan meliputi kesalahan konsep, prinsip dan operasi. Penyebab kesalahan, tidak memahami konsep sumbu simetri, segiempat, tidak memahami prinsip pencerminan; Tidak menguasai sifat segiempat; Tidak terbiasa mengungkapkan definisi dari sebuah konsep; Belum memahami cara mendefinisikan sebuah konsep; Belum menguasai konsep bangun ruang, Belum memahami konsep sisi, rusuk, dan titik sudut bangun ruang; Belum menguasai prinsip menghitung luas bangun datar; Salah memahami soal atau kealpaan.