Novrita Idayanti
Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (PPET)-LIPI Jl. Sangkuriang Komplek LIPI Gd. 20 Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Fabrikasi Magnet MnZn Ferit dan Barium Ferit dari Limbah Pengelasan Septiani, Ardita; Idayanti, Novrita
Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.015 KB) | DOI: 10.14203/jet.v15.14-17

Abstract

Pembuatan magnet lunak MnZn ferit dan magnet keras barium ferit telah dilakukan menggunakan bahan baku utama limbah pengelasan. Limbah pengelasan yang digunakan merupakan limbah dengan komposisi utama Fe dan O dengan Al dan Bi sebagai pengotor. Magnet dipabrikasi menggunakan metode metalurgi serbuk, yang diawali dengan penggilingan selama 6 jam untuk mendapatkan serbuk, dilanjutkan dengan pemanggangan pada 560 °C selama 1 jam untuk mendapatkan fasa hematit. Karakterisasi XRD (x-ray diffraction) menggunakan analisa Rietveld menunjukkan hematit 73,4% berat telah terbentuk setelah pemanggangan dengan fasa magnetik sebesar 26,6% berat. Serbuk setelah pemanggangan digunakan sebagai bahan baku magnet ferit dengan ditambahkan senyawa penyusun kation dan aditif. Perhitungan stoikiometri bahan baku yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada rumus kimia Mn0,8Zn0,2Fe2O4 dan BaFe12O19. Melalui karakterisasi menggunakan Permagraph, pembuatan magnet menggunakan limbah pengelasan didapatkan sifat magnetik untuk MnZn ferit adalah induksi remanen 0,83 kG dengan koersifitas 0,084 kOe dan untuk barium ferit memiliki induksi remanen 1,22 kG dengan koersifitas 2,996 kOe.
Ketidakpastian Pengukuran pada Karakteristik Material Magnet Permanen dengan Alat Ukur Permagraph Kristiantoro, Tony; Idayanti, Novrita; Sudrajat, Nanang; Septiani, Ardita; Mulyadi, Dadang; -, Dedi
Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi Vol 16, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.698 KB) | DOI: 10.14203/jet.v16.1-6

Abstract

Telah dilakukan perhitungan nilai ketidakpastian pengukuran pada karakteristik material magnet permanen menggunakan alat ukur Permagraph Magnet Physik Germany. Karakteristik magnet yang diukur adalah induksi remanen, Br (kG), gaya koersifitas induksi, HcB (kOe), gaya koersifitas polarisasi, HcJ (kOe), kuat medan remanen kiri, Hknee (kOe), produk energi maksimum, BHmax (MGOe), kuat medan produk energi maksimum, Ha (kOe), magnetik fluks, Ba (kG), kuat medan maksimum, Hmax (kOe). Sebelum menentukan nilai ketidakpastian dengan permagraph terlebih dahulu ditentukan nilai ketidakpastian dengan alat penunjang, yaitu jangka sorong dan neraca analitik. Selanjutnya akan didapat nilai ketidakpastian gabungan. Metoda ketidakpastian yang digunakan adalah dengan cara statistik dan berlaku hanya untuk serangkaian observasi. Penentuan nilai ketidakpastian dilakukan dengan cara melakukan pengukuran yang berulang sebanyak sepuluh kali terhadap sample yang sama. Metoda ini mengacu kepada ISO GUM dengan menggunakan evaluasi tipe A. Nilai ketidakpastian yang didapat untuk pengukuran dengan jangka sorong adalah ±0,0329 cm, neraca analitik ±0,0528 gr, dan untuk karakteristik magnet Br ±0,0648 kG, HcB ±0,0632 kOe, HcJ ±0,0628 kOe, Hknee ±0,0643 kOe, BHmax ±0,0631 MGOe, Ha ±0,1213 kOe, Ba ±0,0664 kG,Hmax ±0,0627 kOe. 
Aplikasi Magnet Berpengikat (Bonded) NdFeB untuk S-band Circulator pada Rentang Frekuensi 2,00-4,00 GHz Kristiantoro, Tony; Idayanti, Novrita
Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.021 KB) | DOI: 10.14203/jet.v14.51-55

Abstract

Circulator merupakan perangkat elektronik yang memiliki fungsi penting pada suatu sistem pemancar dan penerima gelombang frekuensi radio (RF), di mana magnet permanen dapat berfungsi sebagai pengarah gelombang (waveguide). Penelitian ini bertujuan untuk menggantikan magnet permanen barium ferit (BaFe12O19) yang umumnya digunakan pada circulator dengan magnet permanen berpengikat (bonded) neodymium besi boron (NdFeB). Bahan baku yang digunakan adalah serbuk NdFeB crashed ribbon dengan menggunakan metode pengepresan green-compact yang divariasikan pada tekanan 25, 50, 75, dan 100 kg.cm-2 dan dilanjutkan proses pemanasan pada temperatur 200 C selama 60 menit. Karakterisasi sifat magnet dilakukan dengan Permagraph, diperoleh nilai intrinsik optimum dari sampel 100 kg.cm-2 , induksi remanen (Br) = 5,37 kG, koersifitas (HcJ) = 4,74 kOe, produk energi maksimum (BHmax) = 2,39 MGOe, dan densitas (ρ) = 4,89 gr.cm-3 . Hasil pengukuran kuat medan permukaan (B) dengan Gauss-meter menunjukkan nilai 800 G. Magnet dengan karakteristik optimum diterapkan pada circulator kemudian dikarakterisasi dengan Vector Network Analyzer dan menghasilkan voltage standing wave ratio (VSWR) = 1,354, isolasi = -17,165 dB dan kerugian penyisipan = -0,200 dB pada titik kerja 3,00 GHz, sehingga magnet berpengikat (bonded) NdFeB ini dapat diterapkan pada S-band circulator yang bekerja pada rentang frekuensi 2,00-4,00 GHz.
Magnet Nanokomposit Sebagai Magnet Permanen Masa Depan Idayanti, Novrita; Manaf, Azwar; Dedi, Dedi
Metalurgi Vol 33, No 1 (2018): Metalurgi Vol. 33 No. 1 April 2018
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.876 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v33i1.433

Abstract

Naskah ini dibuat berdasarkan kajian literatur tentang penelitian dan pengembangan material magnet permanen terutama pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti dalam lebih 100 tahun belakangan. Diketahui bahwa, era magnet permanen modern dimulai pada awal abad ke 19 berlangsung kurang lebih 100 tahun. Dalam 100 tahun kebelakang, ternyata fokus penelitian para peneliti adalah pencarian senyawa magnetik yang potensial. Tidak  mengherankan bila dalam periode 100 tahun tersebut berbagai jenis senyawa magnetik berhasil ditemukan. Diawali dengan steel sebagai magnet permanen telah digunakan pada awal abad 19, menyusul kelas-kelas magnetik lainnya seperti alnico, magnet keramik, magnet logam tanah jarang Sm-Co dan terakhir magnet magnet logam tanah jarang Nd-Fe-B dan Sm-Fe-N. Magnet logam tanah jarang Nd-Fe-B ditemukan diujung abad 19 dengan nilai maximum energy product  atau (BH)max sebesar 56 MGOe (448 kJ.m-3) telah berhasil diperoleh. Nilai tersebut adalah nilai tertinggi yang pernah dicapai oleh para peneliti sampai saat ini. Namun, penulis mengamati bahwa sejak awal abad 20, ternyata telah terjadi perubahan pada fokus pengembangan penelitian yaitu saat ini tidak lagi berfokus pada pencarian dan penemuan fasa magnetik baru, akan tetapi lebih kepada merekayasa struktur material magnetik melalui penggabungan fasa magnetik keras yang memiliki konstanta magnetocrystalline tinggi dengan fasa magnetik lunak yang memiliki nilai magnetisasi jenuh yang tinggi dalam sebuah struktur komposit sehingga menjadi magnet nanokomposit.  Magnet nanokomposit adalah magnet permanen dengan sifat kemagnetan yang lebih unggul dibandingkan dengan magnet konvensional. Keunggulan dimaksud adalah pada nilai magnetisasi remanen (Mr) dan nilai produk energi maksimum (BH)max yang tinggi disebabkan terjadinya efek exchange coupled spring antara fasa maknetik keras dan lunak sehingga mensejajarkan arah magnetisasi kedua fasa magnetik dibawah pengaruh interaksi pertukaran. Para peneliti teoritik pun telah menggali potensi magnet permanen nanokomposit dan menetapkan nilai (BH)max sebesar 1 MJ.m-3 sebagai nilai ultimate  yang harus dapat dicapai secara eksperimental. Nilai ultimate tersebut telah membuka tantangan yang besar dan menjadi destinasi baru bagi para peneliti eksperimental. Dalam makalah review ini, disampaikan pengetahuan, penelitian, dan metoda tentang peningkatan sifat kemagnetan material ferit, tanah jarang, dan logam paduan berdasarkan exchan ge interaction mechanism pada saat terjadinya exchange spring magnet antara fasa keras dan fasa lunak.