Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK MORFOLOGI BUKIT HUNDULOBOHU BERDASARKAN DATA LITOLOGI DAN SHUTTLE RADAR TOPOGRAPHY MISSION (SRTM) Sri Rahayu Ayuba; Risman Jaya
Akademika Vol 7, No 1 (2018): April
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.698 KB) | DOI: 10.31314/akademika.v7i1.98

Abstract

Research on the morphology of a form of land can be done by field survey method and utilization of data to do modeling of land. Based on this, the morphological characteristics of Bukit Hundulobohu are interesting to be investigated by using lithology and SRTM data. In collecting and analyzing field data and SRTM obtained that Bukit Hundulobohu rocks are composed of tuff sandstone, limestone and loose material. The high difference of research area is 2 - 5 meter with slope of 2 - 7%. The research relief classes are included in flat or nearly flat relief classes and corrugated relief classes / slopes of slopes. Characteristics of research areas that are somewhat skewed causing movement of soil in this area tend to be low but including erosion prone. The dangers of erosion are greater with the discovery of litative tuffs and obsolete limestone in the study area. Tuf pasiran and limestone is also a rock that is not resistant Penelitian terhadap morfologi suatu bentuklahan dapat dilakukan dengan metode survei lapangan dan pemanfaatan data-data untuk melakukan pemodelan bentuklahan. Berdasarkan hal ini maka karakteristik morfologi Bukit Hundulobohu menarik untuk diteliti dengan menggunakan data litologi dan data SRTM. Pada pengumpulan dan analisis data lapangan dan SRTM diperoleh bahwa batuan Bukit Hundulobohu tersusun atas batuan tuf pasiran, batugamping dan material lepas. Beda tinggi daerah penelitian adalah 2 – 5 meter dengan kemiringan lereng 2 – 7 %. Kelas relief daerah penelitian termasuk dalam kelas relief datar atau hampir datar dan kelas relief bergelombang/lereng landai. Karakteristik daerah penelitian yang agak miring menyebabkan gerakan tanah pada daerah ini cenderung rendah namun termasuk rawan erosi. Bahaya erosi semakin besar dengan ditemukannya litologi tuf pasiran dan batugamping yang sudah lapuk pada daerah penelitian. Tuf pasiran dan batugamping juga merupakan batuan yang tidak resisten.
PENERAPAN POLA TANAM GARIS KONTUR PADA LAHAN PERTANIAN BERBUKIT DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESUBURAN TANAH DAN MENGENDALIKAN BESARAN EROSI sri rahayu Ayuba; Risman Jaya; Ivan Taslim; Intan Noviantari Manyoe
JURNAL ABDIMAS DOSMA (JAD) Vol. 1 No. 1 (2022): Januari
Publisher : IKATAN ALUMNI DOSEN MAGANG KEMENRISTEKDIKTI TAHUN ANGKATAN 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.808 KB)

Abstract

Desa Ipilo didominasi oleh topografi perbukitan yang sebagian besar dijadikan lahan bertani jagung oleh masyarakat sehingga kejadian erosi yang berimbas pada penurunan kesuburan tanah menjadi ancaman yang serius terhadap keberlangsungan aktivitas pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat akan kondisi lahan serta memperkenalkan cara tanam yang lebih berkelanjutan yakni pola tanam mengikuti garis kontur. Melalui metode sosialisasi dan praktek olah tanah langsung pada lahan, kegiatan ini dapat mengembalikan kesuburan tanah dan memperkecil besaran erosi yang terjadi. Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa masyarakat mampu membuat titik-titik tanam sesuai garis kontur dengan konsep agroforestry serta mampu menerapkannya. Melalui kelompok tani yang dilatih langsung, diharapkan seluruh lahan bertani didaerah perbukitan Desa Ipilo mampu menekan kebutuhan pupuk kimia sehingga produktifitas dapat terus meningkatkan keuntungan Para petani.