Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Serbuk Gelatin Terhadap Sifat Mekanik Dan Biodegradabilitas Plastik Campuran Polietilen Tereftalat Bekas Dan Pati Sagu Resalina -; Sri Mulyadi Dt. Basa; Yuli Yetri
Jurnal Fisika Unand Vol 2, No 1: Januari 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2303.454 KB) | DOI: 10.25077/jfu.2.1.%p.2013

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan serbuk gelatin terhadap sifat mekanik dan biodegradabilitas plastik campuran polietilen tereftalat bekas dan pati sagu. Pada penelitian ini dibuat sampel dengan 4 macam variasi penambahan serbuk gelatin yaitu 0 g, 5 g, 10 g dan 15 g. Sampel tersebut dikubur selama 10 hari, 20 hari, 30 hari dan 40 hari. Kemudian dilakukan pengujian sifat mekanik (kuat lentur dan kuat tarik) dan biodegradabilitas dari sampel. Hasil menunjukkan bahwa serbuk gelatin kurang mempengaruhi kekuatan lentur sampel, nilai kuat lentur tertinggi dimiliki sampel tanpa penambahan serbuk gelatin. Nilai kuat tarik tertinggi dimiliki sampel dengan penambahan serbuk gelatin sebanyak 5 g, yaitu sebesar 505,411 N/mm2. Sampel yang paling cepat terdegradasi adalah sampel dengan penambahan serbuk gelatin sebanyak 15 g.
PENGENDALIAN LAJU KOROSI BAJA ST-37 DALAM MEDIUM ASAM KLORIDA DAN NATRIUM KLORIDA MENGGUNAKAN INHIBITOR EKSTRAK DAUN TEH (CAMELIA SINENSIS) Desi Mitra Sari; Sri Handani; Yuli Yetri
Jurnal Fisika Unand Vol 2, No 3: Juli 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.787 KB) | DOI: 10.25077/jfu.2.3.%p.2013

Abstract

Penelitian tentang pengendalian laju korosi baja St-37 dalam medium asam klorida dan natrium klorida menggunakan inhibitor ekstrak daun teh (Camelia sinensis) telah dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode potensiodinamik untuk melihat nilai arus korosi, dan metode kehilangan berat untk melihat nilai laju korosi. Medium korosif yang digunakan adalah HCl 3 % dan NaCl 3 %.  Baja direndam di dalam medium korosif dengan penambahan dan tanpa penambahan inhibitor. Variasi konsentrasi inhibitor yang digunakan adalah dari 1 % hingga 10 % dengan lama perendaman selama empat hari. Semakin besar konsentrasi inhibitor yang ditambahkan maka nilai laju korosi akan semakin menurun dan nilai efisiensi inhibisi korosi semakin tinggi. Nilai efisiensi terbesar didapatkan pada penambahan konsentrasi inhibitor 10 % untuk medium korosif HCl mencapai 86,3 % dan untuk medium korosif NaCl mencapai 92 %. Hal ini menunjukan bahwa inhibitor ekstrak daun teh sangat efisien dalam mengendalikan laju korosi dalam medium korosif HCl dan NaCl. Dari analisis foto optik morfologi permukaan baja St-37 memperlihatkan permukaan baja dengan penambahan ekstrak daun teh  mengalami korosi  lebih sedikit.
Modifikasi Polipropilena Sebagai Polimer Komposit Biodegradabel dengan Bahan Pengisi Pati Pisang dan Sorbitol Sebagai Platisizer Ely Sulistya Ningsih; Sri Mulyadi; Yuli Yetri
Jurnal Fisika Unand Vol 1, No 1: Oktober 2012
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.723 KB) | DOI: 10.25077/jfu.1.1.%p.2012

Abstract

Penelitian tentang modifikasi polipropilena sebagai polimer komposit biodegradabel dengan bahan pengisi pati pisang dan sorbitol sebagai plastisizer telah dilakukan. Untuk mengetahui kualitas komposit yang dihasilkan maka dilakukan analisis uji kuat tarik dan kuat lentur, uji FTIR dan uji biodegradasi. Hasil analisis uji menunjukkan bahwa dari 5 jenis komposit yang dirancang, komposit dengan penambahan pati 2 gram memiliki sifat mekanik yang terbaik dimana nilai kuat tarik : 2,11 MPa dengan nilai modulus elastis : 45,78 MPa,  dan nilai kuat lentur : 26,20 MPa. Hasil analisis uji biodegradasi menunjukkan  lama penguburan optimum yaitu selama 40 hari dimana nilai persen massa yaitu 29,44 % dan degradibilitas 0.007 mg/hari.  Dari hasil analisa FTIR terlihat gugus fungsi yang ditemukan yaitu O-H, C=C, C-C(O)-C, dan C-H. Setelah dilakukan penguburan tanpa penambahan pati pisang tidak ditemukan gugus baru, namun pada penambahan pati pisang ditemukan gugus baru yaitu C-O dari pemutusan ikatan pada gugus C-C(O)-C.