Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Karakteristik Time Series Reflektansi Tanaman Padi Varietas Ciherang Dengan Analisis RGB Citra Fotografi Cahyono, Bowo Eko; Nugroho, Agung Tjahjo; Husen, Jamal
Jurnal Fisika FLUX Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2018
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v15i1.4381

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan yang memiliki peran dan manfaat penting bagi masyarakat khususnya di Indonesia.Tanaman padi banyak ditemukan di lingkungan sekitar khususnya yang bertempat tinggal di daerah pedesaan. Tanaman padi memiliki banyak varietas yang mudah menyesuaikan terhadap lingkungan dan cara tanam. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kondisi tanaman pertanian seperti padi dapat dipantau secara cepat dari udara. Metode yang digunakan berupa pengamatan melalui helikopter ataudrone atau pesawat tanpa awak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteriktime seriesusia tanaman padi varietas Ciherang berdasarkan ekstraksi nilai reflektansi spektrum RGB ternormalisasi. Penelitian yang dilakukan berupa pengambilan data gambar tanaman padi dan kertas putih yang diletakkan di atas daun padi. Gambar diambil dari awal usia tanam (HST=hari setelah tanam) sampai panen. Gambar tersebut dicropping untuk memisahkan gambar tanaman padi dan kertas putih. Selanjutnya gambar diekstraks menggunakan software MATLAB R2014a berdasarkan spektrum warna red, green, dan blue (RGB). Hasil ekstraksi tersebut berupa nilai reflektansi RGB dan dinormalisasikan. Selanjutnya dibuat plot nilai reflektansi RGB ternormalisasi terhadap usia tanam. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah karakteristik time series reflektansi tanaman padi varietas Ciherang berdasarkan usia tanamnya. Berdasarkan hasil seluruh model grafik yang diperoleh dari ploting 3D dan 2D dapat dinyatakan bahwa nilai reflektansi spektrum R dan B terus meningkat seiring bertambahnya HST. Sedangkan nilai reflektansi spektrum G terus meningkat sampai sekitar HST 50 dan untuk HST berikutnya nilai reflektansi spektrum G menurun dikarenakan tanaman padi memasuki fase generatif sehingga daun tanaman padi tersebut mulai menguning dan cahaya green yang direfleksikan oleh tanaman padi juga mulai menurun.
PENGARUH PENAMBAHAN LEMAK MARGARIN TERHADAP KONSTANTA DIELEKTRIK MINYAK GORENG Cahyono, Bowo Eko; Misto, M; Rofiatun, R
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v7n1.p54-60

Abstract

Minyak goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan sebagai bahan pangan. lemak dan minyak memiliki sifat listrik yang khas dan besarnya sangat ditentukan oleh kondisi internal bahan tersebut. Penelitian untuk menguji kualitas minyak goreng dilakukan secara kimia, sementara pengujian berdasarkan kandungan lemaknya dengan sifat kelistrikan belum dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan lemak margarin terhadap konstanta dielektrik minyak goreng. Penelitian ini menggunakan metode kapasitif dengan bahan minyak goreng kelapa sawit kemasan, minyak goreng curah dan margarin. Dihasilkan bahwa nilai konstanta dielektrik minyak goreng kemasan mendekati nilai konstanta dielektrik minyak goreng curah pada penambahan margarin sebanyak 10 g - 11 g atau 18 % - 20 %. Hubungan antara penambahan margarin terhadap konstanta dielektrik minyak goreng adalah sangat kuat yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,986 dan trend hubungan keduanya adalah linier yang didekati dengan persamaan garis y = 0,6334 x + 4,3197 dengan koefisien determinasi r2 sebesar 0,991.
ANALISIS KONDISI MUARA KALI PORONG AKIBAT SEMBURAN LUMPUR SIDOARJO MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT TAHUN 2014-2017 Permatasari, Yossika Dwi; Priyantari, Nurul; Cahyono, Bowo Eko
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v19i1.15168

Abstract

Semburan lumpur di Kabupaten Sidoarjo keluar secara periodik, maka memerlukan ruang penampungan yang semakin luas. Bendungan yang dibuat tidak dapat menahan debit yang semakin banyak. Lumpur dialirkan dengan menggunakan saluran pipa menuju Kali Porong, yang bertujuan dibuang ke muara sungai. Permasalahan muncul diantaranya kondisi muara sungai yang semakin keruh oleh sisa-sisa material lumpur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan konsentrasi Total Suspended Solid (TSS), jarak sebaran TSS, dan tingkat kecerahan air di muara Kali Porong tahun 2014-2017. Nilai konsentrasi TSS menjadi parameter perubahan TSS. Hasil perubahan diklasifikasi berdasarkan kategori kelas TSS. Data hasil dicocokan dengan data buangan lumpur Sidoarjo oleh Pusat Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS). Perubahan sebaran konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) di muara Kali Porong dari tahun 2014-2017 memiliki nilai yang naik turun di tiap tahunnya. Tahun 2014 sebaran sebesar 509,056 Ha, tahun 2015 naik menjadi 1323,124 Ha. Sedangkan pada 2016 turun menjadi 714,076 Ha dan kembali naik pada 2017 menjadi 1350,210 Ha. Hal tersebut menyebabkan nilai sebaran konsentrasi TSS mengalami fluktuasi. Muara 3 menjadi muara yang selalu memiliki nilai jarak sebaran TSS tertinggi. Muara 3 tahun 2017 memiliki jarak terjauh dari penelitian yakni 4,295 km. Tingkat kecerahan air tahun 2014-2017 pada penelitian ini menghasilkan rentang nilai antara 4,561 m ? 15,432 m. 
THE RATE OF LAND COVER CHANGE USING LANDSAT DATA IN COAL MINING AREA OF SAWAH LUNTO CITY, INDONESIA Cahyono, Bowo Eko; Frahma, Yazella Feni; Nugroho, Agung Tjahjo
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v9n2.p189-203

Abstract

Sawahlunto city is well-known for coal mining region. As in 2010, there have been at least 12 mining companies exploring coal resources in the region. As time passes, land cover conditions have gradually decreased due to mining activities. This region on which was originally covered by various vegetation and ecosystem have systematically transformed into open areas for coal mining. The use of remote sensing technology for land cover monitoring has been commonly well-developed in accordance with the need for improvement of detailed information about the changes of land use coverage. This study examines the land cover changes using supervised classification method based on Landsat data. The method focuses on four dominant classes of land cover in the region, namely forest, mining, settlement, and water resources. The classification processes were performed based on true-color composite satellite images. The results show that the overall accuracies of classification are 91.68 %, 92.49 %, 93.69 %, and 93.74 % in 2000, 2006, 2011, and 2016 respectively. It was also found that forest is the largest area in the coal mining area which, in some sense, tends to continuously decrease in terms of land cover in the last 15 years. The rate of forest area degradation achieved its maximum between 2006 and 2011.
The Rate of Land Cover Change using Landsat Data in Coal Mining Area of Sawah Lunto City, Indonesia Cahyono, Bowo Eko; Frahma, Yazella Feni; Nugroho, Agung Tjahjo
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v9n2.p189-203

Abstract

Sawahlunto city is well-known for coal mining region. As in 2010, there have been at least 12 mining companies exploring coal resources in the region. As time passes, land cover conditions have gradually decreased due to mining activities. This region on which was originally covered by various vegetation and ecosystem have systematically transformed into open areas for coal mining. The use of remote sensing technology for land cover monitoring has been commonly well-developed in accordance with the need for improvement of detailed information about the changes of land use coverage. This study examines the land cover changes using supervised classification method based on Landsat data. The method focuses on four dominant classes of land cover in the region, namely forest, mining, settlement, and water resources. The classification processes were performed based on true-color composite satellite images. The results show that the overall accuracies of classification are 91.68 %, 92.49 %, 93.69 %, and 93.74 % in 2000, 2006, 2011, and 2016 respectively. It was also found that forest is the largest area in the coal mining area which, in some sense, tends to continuously decrease in terms of land cover in the last 15 years. The rate of forest area degradation achieved its maximum between 2006 and 2011.
PENGARUH PENAMBAHAN LEMAK MARGARIN TERHADAP KONSTANTA DIELEKTRIK MINYAK GORENG Cahyono, Bowo Eko; Misto, M; Rofiatun, R
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v7n1.p54-60

Abstract

Karakterisasi Sensor LDR dan Aplikasinya pada Alat Ukur Tingkat Kekeruhan Air Berbasis Arduino UNO Bowo Eko Cahyono; Ina Dwi Utami; Novia Puji Lestari; Nur Shabrina Oktaviany
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v7i2.2247

Abstract

A system of monitoring turbidity levels in real time using an LDR sensor has been designed and implemented. This study aims to characterize the LDR sensor and subsequently the results are used as a basis in the application of the deterioration system design for water turbidity levels. The characterization results show that the LDR sensor has a linearity of 90.86% and sensitivity of 0.0082 mV per lux. After being applied in measuring instruments the light intensity of the sensor has a precision level of 92.58% and the level of accuracy of the measurement results is an average of 87.89%. Based on the results of the design that has been carried out this instrument is able to turn on the water pump for the purification process automatically when the intensity of back scattering is less than 72 lux
Analisis Tutupan Lahan Menggunakan Metode Klasifikasi Tidak Terbimbing Citra Landsat di Sawahlunto, Sumatera Barat Bowo Eko Cahyono; Ervin Budi Febriawan; Agung Tjahjo Nugroho
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 13, No 1 (2019): TEKNOTAN, Agustus 2019
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.212 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol13n1.2

Abstract

Penginderaan jauh merupakan pengkajian atas informasi mengenai daratan dan permukaan air bumi dengan menggunakan citra yang diperoleh dari sudut pandang atas (overhead perspective), menggunakan radiasi elektromagnetik dalam satu beberapa bagian dari spektrum elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi. Teknologi ini digunakan untuk menganalisis tutupan lahan melalui analisis citra hasil perekaman satelit penginderaan jauh Landsat di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia (0°40′16″ LU dan 100°47′21″ BT) yang diduga mengalami perubahan karena adanya aktivitas pertambangan batu bara. Metode klasifikasi tutupan lahan yang digunakan adalah metode klasifikasi tidak terbimbing pada band RGB (Red, Green, and Blue). Hasil penelitian mengindikasikan adanya perubahan lahan berupa perubahan luas hutan pada periode tahun 2000 – 2006, 2006 – 2011, dan 2011 - 2016 masing-masing sebesar 1,19 km2, 19,72 km2, dan 7,27 km2. Nilai matrik konfusi menunjukkan overall accuracy tertinggi terdapat pada tahun 2000 sebesar 100% dan terendah pada tahun 2016 sebesar 92,5%. Akurasi yang beragam ini terjadi karena ada pengaruh dari tingkat cloud cover citra yang digunakan. Cloud cover pada tahun 2000 sebesar 9,0% dan cloud cover pada tahun 2016 sebesar 14,3%. Semakin tinggi cloud cover data yang digunakan maka akan semakin rendah overall accurary yang didapat dan semakin rendah cloud cover data yang digunakan maka akan semakin tinggi overall accurary yang didapat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aktifitas pembukaan lahan hutan menjadi tambang, pemukiman, dan danau/air pada periode tahun 2000 – 2011 berpengaruh negatif pada kualitas dari kehijauan hutan. Sebaliknya, dengan berkurangnya aktifitas pembukaan lahan menjadi pemukiman, tambang, dan danau/air akan berdampak positif pada kualitas hutan.
Analysis of The Distribution of Geothermal Potential and The Manifestations in Ijen Volcanic Complex Based on Land Surface Temperature and Geomorphology Bowo Eko Cahyono; Nurfaizatul Jannah; Agus Suprianto
Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia's geographical conditions which are at the confluence of three tectonic plates contribute to the availability of geothermal energy. The first step that can be taken in geothermal potential exploration activities is to study the characteristics of geothermal potential areas. In this case the study of the characteristics of geothermal potential will be carried out in the Ijen Mountains complex. This study aims to analyze the distribution of geothermal potential based on land surface temperature, and geothermal manifestations based on the association of land surface temperature and geomorphology. Remote sensing data used in the study were Landsat 8 images acquired in September 2013, 2015, and 2017. The results showed that geothermal potential areas were in the interior of the Ijen Mountains caldera with a temperature anomaly of 26-50 °C which was dominated by high greenish vegetation. While some geothermal manifestations that have been recorded are known to be associated with lineament that intersects with high land surface temperatures, so that the lineament that has the potential to be a fluid discharge pathway for geothermal manifestations is lineament that consistently intersects with high land surface temperatures in September 2013, 2015, and 2017 with the Southeast-Northwest and Southwest-Northeast orientations.
Analisis Kesehatan Mangrove di Probolinggo Menggunakan Data Sentinel-2A Rizky Mauli Diyah; Bowo Eko Cahyono; Agung Tjahjo Nugroho
Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Probolinggo is one of the regencies which is directly adjacent to the Madura Strait and this area has a coastal area of around 71,893 Km. This long coastal area cause the area has high risk of coastal abrasion, so that monitoring of the condition of mangrove forests is needed to prevent the abrasion. In the coastal areas of probolinggo mangrove forests are used into purposes fields such as tourism, disaster prevention, education and conservation. To maximize the role of the mangrove forests, the analysis of mangrove health analysis in Probolinggo is very important to do. Because of the large research area, the utilization of remote sensing becomes an important alternative method. This study utilizes Sentinel-2A satellite imagery using the supervised classification method for area classification and the Normalized Different Vegetation Index method to classify mangrove health. Based on the results of the supervised classification analysis, the accuracy test using overall accuracy gives the accuracy result of 96.57% and from the mangrove health classification it is known that most of the mangroves in Probolinggo are in good health with a percentage of 75.75% of the total mangrove area i.e 367.04 hectares . Further research on the correlation of mangrove health to water quality is suggested to get more complex information about mangrove health.