Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

A USE OF NATA DE SOYA MEMBRANES AS A TITANIUM DIOXIDE DEVELOPMENT MEDIA FOR BATIK WASTE TREATMENT PHOTOCATALISATORS: PENGGUNAAN MEMBRAN NATA DE SOYA SEBAGAI MEDIA PENGEMBAN TITANIUM DIOKSIDA UNTUK FOTOKATALISATOR PENGOLAHAN LIMBAH BATIK Safitri, Rika Endara
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 01 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.766 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i01.356

Abstract

Limbah industri batik dapat menurun kualitas air tanah jika dibuang tanpa proses yang tepat. Penggunaan Titanium dioksida (TiO2) sebagai fotokatalisator menjadi salah satu alternative pengolahan limbah secara mudah dan murah. Pada penelitian ini TiO2 diembankan pada membran Nata de Soya untuk meningkatkan aktifitas fotodegradasi pada pengolahan limbah batik. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan mengoptimasikan penggunaan pelarut pada pembuatan membran dan massa Titanium dioksida yang digunakan untuk fotodrgradasi limbah batik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa 0,06 gram TiO2 dapat teremban dalam 0,5 gram membran nata de soya dengan kemampuan %terdegradasi pada 50 mL larutan pewarna tektil 500 ppm sebesar 19,732% (%C).
Pengolahan Minyak Jelantah Menggunakan Membran Poliamida/Titanium Dioksida/Arang Aktif Kulit Durian Safitri, Rika Endara; Hayaati, Ria Sheftiana Rusli
Jurnal Riset Kimia Vol 12, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v12i2.410

Abstract

Processing of wasted cooking oil uses the photocatalyst method with metal catalysts and zeolites to reduce organic compounds. In this study, researchers used activated charcoal from durian skin and titanium dioxide embedded in a polyamide membrane as an adsorbent which was used as a medium for processing wasted cooking oil. The purpose of this study was to determine the effect of processing used cooking oil using a membrane of polyamide/titanium dioxide/durian peels activated charcoal on changes in the characteristics of wasted cooking oil. Based on the results of research on the processing of wasted cooking oil with a membrane of polyamide/titanium dioxide/activated charcoal from durian peels, there was an increase in water content by 10.21%, a decrease in free fatty acids by 33.75%, a decrease in the peroxide number by 18.33%. Used cooking oil that has passed through the membrane has a decrease in %Transmission for the functional groups of C-H alkenes, C-O esters, and C-H alkanes. In the analysis of the compound content by mass spectrophotometry, it was found that the content of the methyl ester compound with the C17 and C19 chains was close to the composition of the biodiesel constituents.
Pengolahan Minyak Jelantah Menggunakan Membran Poliamida/Titanium Dioksida/Arang Aktif Kulit Durian Rika Endara Safitri; Ria Sheftiana Rusli Hayaati
Jurnal Riset Kimia Vol. 12 No. 2 (2021): September
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v12i2.410

Abstract

Processing of wasted cooking oil uses the photocatalyst method with metal catalysts and zeolites to reduce organic compounds. In this study, researchers used activated charcoal from durian skin and titanium dioxide embedded in a polyamide membrane as an adsorbent which was used as a medium for processing wasted cooking oil. The purpose of this study was to determine the effect of processing used cooking oil using a membrane of polyamide/titanium dioxide/durian peels activated charcoal on changes in the characteristics of wasted cooking oil. Based on the results of research on the processing of wasted cooking oil with a membrane of polyamide/titanium dioxide/activated charcoal from durian peels, there was an increase in water content by 10.21%, a decrease in free fatty acids by 33.75%, a decrease in the peroxide number by 18.33%. Used cooking oil that has passed through the membrane has a decrease in %Transmission for the functional groups of C-H alkenes, C-O esters, and C-H alkanes. In the analysis of the compound content by mass spectrophotometry, it was found that the content of the methyl ester compound with the C17 and C19 chains was close to the composition of the biodiesel constituents.
Pemanfaatan Ekstrak Kubis Ungu (Brassica Oleraceae) Sebagai Indikator Warna Pada Analisis Hidrokuinon Reny Eka Evi Susanti; Ana Nurjanah; Rika Endara Safitri; Qurrata A'yun
Akta Kimia Indonesia Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.387 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v4i2.5134

Abstract

AbstractPurple cabbage has  distinctive color which is purple due to anthocyanin. Anthocyanin is natural pigmen that has  high sensitivity in color change every level of pH changes acid to base. The anthocyanin sensitivity can be used  color indicator. The purpose of this research is utilization purple cabbage extract as color indicator hydroquinone analysis. The research method in this research is maceration extract by executing optimizations such as  temperatur optimization and optimization of maceration time. Based on the results of the research has obtained  regression equation y = 0,001x + 0,0574 with a value or R=0,947. It can be concluded that purple cabbage extract can be used as color indacator on hydroquinone analysisKata kunci: Purple Cabbage (Brassica Oleraceae), Color indicator, Hydroquinone. AbstrakKubis ungu mempunyai warna khas yaitu warna ungu yang disebabkan oleh zat antosianin. Antosianin merupakan pigmen alami yang mempunyai sensitifitas tinggi dalam perubahan warna disetiap tigkat perubahan pH dari asam ke basa. Kepekaan antosianin tersebut dapat dijadikan indikator warna. Penelitian ini bertujan untuk memanfaatkan ekstrak kubis ungu sebagai indikator warna pada analisis hidrokuinon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi maserasi, dengan melakukan beberapa optimasi diantaranya optimasi optimasi suhu dan optimasi waktu maserasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh  persamaan regresi y = 0,001x + 0,0574 dengan nilai R = 0,947, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kubis ungu dapat dijadikan sebagai indikator warna pada analisis hidrokuinon.Kata kunci: Ekstrak kubis ungu, Indikator warna, Hidrokuinon.
Sensing of Prostate Spesific Antigen by Differential Pulse Anodic Stripping Voltammetry of Gold Nanoparticle - Silver Enhanced Labels Rika Endara Safitri; Ani Mulyasuryani; Attasith Parnsubsakul; Patsamon Rijiravanich
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 12, No 2 (2016): September
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/alchemy.12.2.1724.128-141

Abstract

Metode deteksi Antigen Spesifik Prostat (ASP) berdasarkan pemotongan peptide dengan menggunakan perak enhancer (AgEhn) pada nanopartikel emas (AuNP) sebagai penanda. ASP merupakan serin protease yang dihasilkan secara normal oleh sel jaringan prostat dan sel kanker prostat.ASP secara luas digunakan sebagai biomarker untuk kanker prostat.Aktivitas ASP dideteksi berdasarkan pemotongan peptida yang terikat pada dasar wellplate melalui interaksi biotin – avidin. Setelah proses pemotongan, peptida-SH yang terpotong akan terbuang dalam proses pembilasan, peptidayang terpotong pada dasar wellplate tidak dapat mengikat nanopartikel emas karena kehilangan gugus tiol (-SH) pada ujung peptida. Sisa peptide-SH yang tidak terpotong akan berikatan dengan AuNP, diikuti dengan reduksi secara autokatalitik pada larutan AgEhn menjadi Ag(s). Jumlah Ag yang terdapat pada permukaan AuNP ditentukan secara voltametri lucutan anodik (VLA) setelah mengoksidasi Ag (s) menjadi ion Ag+ menggunakan elektroda screen printed carbon (SPC). Optimasi dilakukan pada kondisi pengukuran dan kondisi immunoassay, sehingga penentuan PSA pada rentang 1–500 ng.mL-1 dihasilkan limit deteksi sebesar 152,204 ng.mL-1 dengan sensitivitas 0,003 μ A/ng.mL-1. Penentuan PSA dengan metode ini telah berhasil dilakukan, namun masih membutuhkan kajian lebih lanjut.
PENGARUH PENAMBAHAN TITANIUM DIOKSIDA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK MEMBRAN POLIAMIDA/TITANIUM DIOKSIDA/ARANG AKTIF KULIT DURIAN UNTUK PENGOLAHAN MINYAK JELANTAH Rika Endara Safitri
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 4 No. 2 (2022): Penelitian Kimia dan Terapannya
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v4i2.2089

Abstract

Minyak jelantah merupakan hasil oksidasi dan polimerisasi minyak goreng sawit akibat pemanasan berulang. Beberapa penelitian telah menggunakan proses adsorpsi pada pengolahan minyak goreng bekas untuk menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan arang aktif dari kulit durian dan titanium dioksida yang tertanam pada membran poliamida sebagai adsorben yang diharapkan dapat mengolah minyak jelantah dengan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh massa Titanium Dioksida, lama pengadukan dan pengaruh massa Arang Aktif Kulit Durian terhadap Sifat Fisik Poliamida/Titanium Dioksida/Arang Aktif Kulit Durian (Kepadatan, Derajat swelling terhadap air, %daya serap terhadap minyak goreng). Berdasarkan hasil penelitian pada 5 gram benang nilon, kondisi optimum massa titanium dioksida adalah 0,9 gram, dengan waktu pengadukan 60 menit, dan massa massa arang aktif adalah 0,3 gram. pada kondisi optimum densitasnya sebesar 0,2995 gram/cm3, derajat swelling dalam air sebesar 304,0980% (b/b), dan %daya serap pada minyak goreng sebesar 250,2659% (b/b). Kondisi optimal dari membran poliamida/titanium dioksida/arang aktif arang kulit durian digunakan untuk aplikasi pengolahan minyak jelantah