Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengendalian kualitas produk compound AT-807 di plant mixing center dengan metode six sigma pada perusahaan ban di Jawa Barat Sri Lestari; Mochamad Hasan Junaidy
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4168.157 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v5i1.6510

Abstract

Kualitas adalah target utama dalam pembuatan suatu produk. kualitas produk yang dihasilkan adalah cerminan keberhasilan perusahaan dimata konsumen. Pengendalian kualitas perlu dilakukan dikarenakan kualitas memiliki tujuan untuk menjaga, mengarahkan, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas produk agar tetap sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Perusahaan ban di jawa barat sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi berbagai jenis ban kendaraan bermotor, mobil, maupun bus dan truck di Indonesia. yang dihasilkan disebarkan ke banyak daerah di Indonesia maupun di Mancanegara. yang berada di Tangerang- Banten. Metode peningkatan kualitas salah satunya adalah Six Sigma . Six Sigma memiliki fokus pada mengurangi tingkat cacat, dengan mencapai standar 3,4 cacat perjuta peluang, Six Sigma memiliki 5 fase, Define, Measure, Analyze, Improvement dan Control (DMAIC). Pada penelitian ini, Si x Sigma di terapkan di bagian plant mixing center yang memproduksi compound AT- 807, dengan tujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas dan meningkatkan kualitas dengan cara mengatasi dan mengurangi banyaknya cacat yang timbul sehingga diharapkan adanya perbaikan pada produk yang dihasilkan. P erubahan yang sangat jelas terjadi dari sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan yang dapat peneliti rasakan dengan adanya perbaikan ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran reject compound yang sebelumnya perusahaan dapat rugi dengan kisaran nominal uang sebesar 6,6 Milyar dan dengan adanya perubahan perbaikan ini perusahaan dapat mengehamat biaya reject dengan sebesar 4,9 Milyar menjadi 1,7 Milyar, dan adanya perubahan perbaikan ini jumlah reject berkurang, dari yang rata- rata reject sebanyak 1910 batch dapat ditekan menjadi 481 batch.