Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK COMPOUND AT-807 DI PLANT MIXING CENTER DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PERUSAHAAN BAN DI JAWA BARAT Sri Lestari
Jurnal Teknik Vol 9, No 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v9i1.2348

Abstract

Kualitas adalah target utama dalam pembuatan suatu produk. kualitas produk yang dihasilkan adalah cerminan keberhasilan perusahaan dimata konsumen. Pengendalian kualitas perlu dilakukan dikarenakan kualitas memiliki tujuan untuk menjaga, mengarahkan, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas produk agar tetap sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Perusahaan ban di jawa barat sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi berbagai jenis ban kendaraan bermotor, mobil, maupun bus dan truck di Indonesia. yang dihasilkan disebarkan ke banyak daerah di Indonesia maupun di Mancanegara. yang berada di Tangerang-Banten. Metode peningkatan kualitas salah satunya adalah Six Sigma. Six Sigma memiliki fokus pada mengurangi tingkat cacat, dengan mencapai standar 3,4 cacat perjuta peluang, Six Sigma memiliki 5 fase, Define, Measure, Analyze, Improvement dan Control (DMAIC). Pada penelitian ini, Six Sigma di terapkan di bagian plant mixing center yang memproduksi compound AT-807, dengan tujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas dan meningkatkan kualitas dengan cara mengatasi dan mengurangi banyaknya cacat yang timbul sehingga diharapkan adanya perbaikan pada produk yang dihasilkan. Perubahan yang sangat jelas terjadi dari sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan yang dapat peneliti rasakan dengan adanya perbaikan ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran reject compound yang sebelumnya perusahaan dapat rugi dengan kisaran nominal uang sebesar 6,6 Milyar dan dengan adanya perubahan perbaikan ini perusahaan dapat mengehamat biaya reject dengan sebesar 4,9 Milyar menjadi 1,7 Milyar, dan adanya perubahan perbaikan ini jumlah reject berkurang, dari yang rata-rata reject sebanyak 1910 batch dapat ditekan menjadi 481 batch. Kata Kunci: Kualitas, Pengendalian Kualitas, Six Sigma, Quality Improvement, 5W+1H
Eliminasi Waste Pada Proses Produksi Malt Powder Dengan Metode VSM dan VALSAT (Studi Kasus PT. XYZ) Desy Rosarina; Sri Lestari; Johan Candra Dinata
Jurnal Teknik Vol 11, No 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v11i1.5593

Abstract

The background of this research is that there is still waste in the malt powder production process, as evidenced by the results of the questionnaire which show 17% waste defect, 16% inventory and 15% waiting. This study aims to identify waste in the malt powder production process using a lean manufacturing approach and the tools used in this study are value stream mapping (VSM) and value stream analysis tools (VALSAT). The initial stage is to create a value stream mapping curent state, then analysis using process activity mapping (PAM) to identify types of activities such as value added (VA), non value added (NVA) and necesary non value added. From the analysis, the value added ratio is 55.44%. Then perform waste analysis with supply chain response matrix (SCRM) and then analyze waste with quality filter mapping (QFM) for defect types of waste. The percentage of delay activity was 7.09%, where this activity was included in non-added value (NVA) activities and the results of the SCRM analysis of the raw material storage area were 1, 03, the production process area was 0.13 and the finished goods storage area was 0.96. Then the time to fulfill the order fulfillment of malt powder is 47 days with the cumulative physical stock days of 2.1 days. Keywords: Lean Manufacture, Value Stream Mapping, Value Stream Analys Tools, Process Activity Mapping, Lean Production
EVALUASI SUPPLIER KEMASAN DUS DENGAN MENERAPKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT INNOVATION) Sri Lestari; Choirul Fauzi
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 2 (2019): Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.886 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v4i2.5153

Abstract

PT. Innovation adalah perusahaan kosmetik lokal yang berlokasi di Tangerang. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada supply barang kemasan dus pada PT. Innovation adalah dikarenakan barang dari supplier kondisinya reject, kesulitan dalam hal penawaran harga, dan ketidaktepatan pengiriman. Hal ini yang mendasari dilakukannya kegiatan penilaian supplier. Penilaian supplier merupakan salah satu hal yang penting dalam aktivitas pembelian bagi perusahaan terutama untuk mengetahui kinerja supplier selama ini. Penilaian supplier merupakan masalah multi kriteria yang meliputi faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk penilaian supplier adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Pembobotan dilakukan terhadap enam kriteria, yaitu kualitas, pengiriman, harga, kemampuan produksi, pelayanan, dan karakteristik supplier. Dari hasil perhitungan dengan metode AHP diperoleh bobot prioritas I kualitas (0,33486),prioritas II pengiriman (0,24696), prioritas III kemampuan produksi (0,18055), prioritas IV pelayanan (0,09461), prioritas V harga (0,08411), dan prioritas VI karakteristik supplier (0,05892). Dari hasil penilaian tingkat kepentingan alternatif dalam penilaian supplier menghasilkan skala prioritas/bobot sebagai berikut: prioritas I supplier B (6,15732), prioritas II supplier C (4,50629), prioritas III supplier A (4,33640). 
Pengendalian kualitas produk compound AT-807 di plant mixing center dengan metode six sigma pada perusahaan ban di Jawa Barat Sri Lestari; Mochamad Hasan Junaidy
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4168.157 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v5i1.6510

Abstract

Kualitas adalah target utama dalam pembuatan suatu produk. kualitas produk yang dihasilkan adalah cerminan keberhasilan perusahaan dimata konsumen. Pengendalian kualitas perlu dilakukan dikarenakan kualitas memiliki tujuan untuk menjaga, mengarahkan, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas produk agar tetap sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Perusahaan ban di jawa barat sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi berbagai jenis ban kendaraan bermotor, mobil, maupun bus dan truck di Indonesia. yang dihasilkan disebarkan ke banyak daerah di Indonesia maupun di Mancanegara. yang berada di Tangerang- Banten. Metode peningkatan kualitas salah satunya adalah Six Sigma . Six Sigma memiliki fokus pada mengurangi tingkat cacat, dengan mencapai standar 3,4 cacat perjuta peluang, Six Sigma memiliki 5 fase, Define, Measure, Analyze, Improvement dan Control (DMAIC). Pada penelitian ini, Si x Sigma di terapkan di bagian plant mixing center yang memproduksi compound AT- 807, dengan tujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas dan meningkatkan kualitas dengan cara mengatasi dan mengurangi banyaknya cacat yang timbul sehingga diharapkan adanya perbaikan pada produk yang dihasilkan. P erubahan yang sangat jelas terjadi dari sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan yang dapat peneliti rasakan dengan adanya perbaikan ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran reject compound yang sebelumnya perusahaan dapat rugi dengan kisaran nominal uang sebesar 6,6 Milyar dan dengan adanya perubahan perbaikan ini perusahaan dapat mengehamat biaya reject dengan sebesar 4,9 Milyar menjadi 1,7 Milyar, dan adanya perubahan perbaikan ini jumlah reject berkurang, dari yang rata- rata reject sebanyak 1910 batch dapat ditekan menjadi 481 batch.
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN ALTERNATIF SISTEM MOLD MH14024 BOBBIN HORN DI PT MITSUBA INDONESIA Sri Lestari; Desy Rosarina; Eko Hariyanto
Journal Industrial Manufacturing Vol 3, No 2 (2018): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v3i2.851

Abstract

MH14-024 Bobbin Horn adalah sebuah produk untuk komponen Horn atau klakson yang diproduksi oleh PT. Mitsuba Indonesia. Produk ini diproduksi dengan proses injection molding dengan sistem cold runner, yaitu proses produksi injection molding yang menghasilkan barang dengan kualitas bagus, tapi masih disertai runner. Runner ini yang dilihat oleh PT. Mitsuba Indonesia suatu hal yang sia-sia, karena tidak mempunyai nilai jual dan bahkan memerlukan suatu proses yang bernama crusher, supaya runner tersebut bisa kembali digunakan sebagai bahan campuran pada proses injection berikutnya. PT. Mitsuba Indonesia terus mengembangkan proses produksi untuk terus meningkatkan produktifitas, salah satunya dengan mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini, proses produksi dengan menggunakan mesin injection molding ada beberapa pengembangan sistem, yaitu sistem mini runner dan sistem hot runner. Yang masing-masing memiliki nilai lebih dari sistem yang sebelumnya. Pada penelitian ini, penulis mempelajari data-data hasil kuesioner seorang responden ahli dan kemudian dianalisis dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan keputusan dalam menentukansistem mold pada MH14-024 Bobbin Horn. Hasil dari semua perhitungan dibuat rangkuman dan dievaluasi sehingga mendapatkan nilai prioritas alternatif tertinggi sebesar 0.6648 untuk sistem hot runner yang dipilih sebagai keputusan yang akan diambil untuk pembuatan mold MH14-024 Bobbin Horn. Kata Kunci : MH14-024 Bobbin Horn, Injection molding, AHP, Kriteria, Alternatif.
Analisa Perencanaan Kebutuhan Material pada Perusahaan Manufaktur Kertas dengan Metode Material Requirement Planning (MRP) Sri Lestari; Distian Dwi Nurdiansah
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.302 KB) | DOI: 10.30656/intech.v4i2.956

Abstract

The development of the business world is currently experiencing a very rapid growth rate. Planning for the proper procurement of materials will be able to facilitate the company's production activities. Production process activities in companies often experience problems such as inaccurate production, which is caused by delays in the arrival of raw materials, and damage to raw materials due to too long storing in warehouses. This study aims to plan future needs with the Material Requirement Planning (MRP) approach by doing forecasting, making the Master Production Schedule (MPS), Material Requirement Planning (MRP) and conducting a cost analysis of the five methods used. The results of this study are forecasting product demand will be used linear regression method, and effective material requirements planning method with the lowest cost is to use the Lot For Lot (LFL) method of $ 164.48. The application of the Lot For Lot method can reduce costs by 90.06% compared to the Fixed Period Requirements (FPR) method used by the company.
IMPLEMENTASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI PRODUK KARET PADA PT. IRC INOAC INDONESIA Sri Lestari; Gala Ilmi Mustari; Zaenal Muttaqien
Jurnal Teknik Vol 12, No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jt.v12i1.7204

Abstract

PT. IRC Inoac Indonesia is a manufacturing company with the main products made from rubber base materials. Fulfilling the demand of costumers, of course, the company needs to distribute products as efficiently as possible. Distribution costs are the main focus of the company, because the company only performs cost calculations manually and the determination of routes and transportation networks that are still done manually. In the final task research, it aims to find optimal costs and efficient transportation routes and networks so that the company gets maximum profit. The methods used in this study with the initial solutions are North West Corner, Least Cost and Vogel’s Approxmations Method and supported by the final solution namely Stepping Stone and Modified Distributions. The company's initial distribution fee is Rp.15,894,450,-, after the trial is obtained the initial solution distribution cost of North West Corner amounting to Rp. 12,252,980,-, Least Cost amounted to Rp. 12,255,300,-, Vogel’s Approxmations Method amounted to Rp. 12,243,600,-. While the optimality test of Stepping Stone and Modified Distributions from the three initial solutions obtained the same result of Rp. 12,243,600,-. Based on the final results of this study, the company was able to save costs in June 2021 amounting to 23% of the initial cost of distribution or Rp. 3,650,850,-.Keywords: North West Corner, Least Cost, Vogel’s Approxmations Method, Stepping Stone, Modified Distributions
Modifikasi Alat Pengolah Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Cair Menggunakan Software Solidworks Ellysa Kusuma Laksanawati; Sri Lestari; Zaenal Muttaqien; Tri Asep Asruri
Journal Industrial Manufacturing Vol 8, No 1 (2023): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v8i1.8087

Abstract

Plastic is one of the human needs in everyday life, as a place to wrap food and drinks, because plastic is practical, clean, and makes it easy for humans. Plastic is also an artificial inorganic material composed of chemicals that are quite harmful to the environment. To deal with plastic waste, a way is needed, to process the plastic waste into materials that are more useful and also have benefits for nature, one way is by recycling the plastic waste into fuel, namely fuel in the form of oil. By processing plastic waste into fuel oil, besides being able to reduce plastic waste, we can also save petroleum supplies in nature. In addition, the oil produced from this plastic also has a calorific value that is quite high on par with fossil fuels such as gasoline and diesel. The purpose of this research is to create a new tool size and create a new tool design from existing plastic waste processing equipment. The research method that the author uses is a field study method by analyzing existing waste processing equipment into liquid fuel and modifying the tool with Solidworks Software. In modifying the plastic waste processing equipment into liquid fuel, the first step is to modify the frame size which is more compact and not much free space and in modifying the design of the plastic waste processing equipment to become liquid fuel, the design is more attractive and elegant, while also prioritizing safety. Keyword: Oil, Design, Waste, Plastic, Solidworks 
MODEL PENENTUAN STRATEGI PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) (Studi Kasus di PT. LMM) Sri Lestari
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu) Vol 1 (2019): Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.932 KB) | DOI: 10.31000/sinamu.v1i0.2155

Abstract

The success of raw material planning depends on the exact number of material of raw material needed; therefore the production will run properly. Base on this fact, the research conducted at PT Laser Metal Mandiri in PPIC department as the object this research focuses on how to overcome problem related to raw inventory, specifically making priority to strategy management raw material lack so that the production will keep running. In order to determine strategy management either tangiable or intangiable, Analytic Network Process (ANP) applied in this research that those analysis will show correlation among elements comprehensively. The criteria in this research comprise four aspects such as marketing or selling (C1), production (C2), purchasing (C3), and financing (C4), while the alternatives cover monthly demand (raw material) management (A1), maximum inventory level of raw material (A2), maximum-minimum production level (A3), and tracking management for certain sold product (A4). Based on the ANP method with software Super Decisions to A1 value of 0,095158, A2 value of 0,025463, A3 value of 0,026573, A4 value of 0,035432 dan A5 value of 0,064446.Keywords: Raw Material Planning, Strategy Management, Analytic Network Process (ANP), correlation, criteria
IDENTIFIKASI MASALAH DEFECT DENGAN METODE FUZZY FMEA PADA PRODUKSI TOYOTA HI-ACE DI PT. EDS MANUFACTURING INDONESIA Sri Lestari; Diah Septiyana; Winda Yuniawati
Simposium Nasional Mulitidisiplin (SinaMu) Vol 2 (2020): Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.62 KB) | DOI: 10.31000/sinamu.v2i0.3425

Abstract

Tingkat kegagalan (defect) tinggi merupakan suatu permasalahan yang selalu diupayakan untuk diminimasi oleh suatu perusahaan guna meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, begitu juga yang dilakukan oleh PT. EDS Manufacturing Indonesia (PEMI). PT. EDS Manufacturing Indonesia (PEMI) merupakan perusahaan manufaktur carline Toyota HI-ACE untuk kendaraan bermotor. Oleh karena kegagalan yang tinggi pada produk bisa merugikan perusahaan, maka dilakukan penelitian ini dengan menggunakan metode fuzzy FMEA), diagram pareto dan diagram fishbone. Penelitian dengan metode fuzzy FMEA pada PT. EDS Manufacturing Indonesia di carline Toyota HI-ACE menunjukkan adanya berbagai moda kegagalan pada area produksi dan quality assurance. Identifikasi dengan metode fuzzy FMEA diperoleh hasil FRPN tertinggi yaitu demage insulation sebesar 8,5%. Prioritas FRPN tertinggi pada mode kegagalan tersebut, diperoleh dari analisa dengan menggunakan metode diagram pareto. Tahapan berikutnya adalah menganalisa resiko yang berperan terhadap kegagalan tersebut dengan menggunakan diagram fishbone.Kata Kunci: moda kegagalan, analisa resiko, fuzzy FMEA, diagram fishbone, nilai FRPN