Aulia Fikri Hidayat
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Preparasi Lotion Pelembab Mengandung Nanopartikel Serisin Ulat Sutera (Bombyx mori L.) Aulia Fikri Hidayat; Ratih Aryani; Indrawati Hannisah
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v1i1.30486

Abstract

Serisin yang merupakan salah satu protein yang terkandung dalam kepompong ulat sutera (Bombyx mori L.) diketahui memiliki kemampuan meningkatkan kelembaban kulit dalam sediaan kosmetik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan formula lotion nanopartikel serisin dan efektivitas lotion nanopartikel serisin. Pembentukan nanopartikel serisin secara garis besar dilakukan dengan mekanisme pencampuran dan pengadukan menggunakan urea sebagai agen taut silang. Suhu dan kecepatan pengadukan dijaga konstan, sedangkan durasi pengadukan divariasikan. Nanopartikel serisin optimal yang diperoleh memiliki rata-rata ukuran 701 nm, yang diperoleh pada pengadukan 800 rpm dalam 30 menit di suhu ruang. Kemudian diformulasikan lotion nanopartikel serisin dengan konsentrasi nanopartikel sebesar 5% dan 10%. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa lotion dengan konsentrasi nanopartikel serisin 5% dan 10% mampu meningkatkan kelembaban kulit secara signifikan.
Studi Evolusi Struktur pada Deposisi Tembaga Dalam Substrat Silikon Dengan Metode Dinamika Molekuler Aulia Fikri Hidayat
Matematika Vol 18, No 1 (2019): Jurnal Matematika
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jmtm.v18i1.4565

Abstract

Abstrak. Metode dinamika molekuler digunakan untuk mempelajari deposisi atom tembaga (Cu) pada substrat silikon (Si). Interaksi atom-atom Si-Si, Cu-Cu, dan Cu-Si masing-masing dideskripsikan dengan potensial interatomik Tersoff, MEAM, dan Morse. Ensembel NVE dan termostat Berendsen digunakan dalam simulasi ini. Kemudian diinvestigasi pengaruh parameter kecepatan awal dan laju deposisi terhadap persentase struktur amorf, fungsi distribusi radial (RDF), dan bilangan koordinasi. Hasil simulasi menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap persentase struktur amorf pada parameter yang bervariasi. Investigasi pasca-simulasi menunjukkan variasi pada nilai RDF dan bilangan koordinasi.Kata kunci: Metode dinamika molekuler, evolusi struktur, fungsi distribusi radial, bilangan koordinasi Study of Structure Evolution of Copper Deposition on Silicon Substrate using Molecular Dynamics MethodAbstract. The Molecular dynamics method was used to study the deposition of copper (Cu) atoms onto silicon (Si) substrate. The interaction of Si-Si Cu-Cu, and Cu-Si atoms were described by Tersoff, MEAM, and Morse interatomic potentials respectively. NVE ensemble and Berendsen thermostat was used in this simulation. The effect of initial velocity and deposition rate on the percentage of amorphous structure, radial distribution function (RDF), and coordination number was investigated. The result showed significant differences of amorphous structure percentage at varied parameters. Post-simulation investigation showed variation in RDF and coordination number.Keywords: Molecular dynamics method, structure evolution, radial distribution function, coordination number
DESAIN DAN OPTIMASI NLC (Nanostructured Lipid Carriers) EKSTRAK ETANOL DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L. Kuntze) DENGAN VARIASI LIPID Ratih Aryani; Aulia Fikri Hidayat; Atika Zulfa Karimah
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v4i1.7151

Abstract

Daun teh hijau (Camellia sinensis) mengandung senyawa polifenol katekin yang mempunyai aktivitas antioksidan. Senyawa turunan katekin terbesar di dalam teh hijau adalah EGCG (epigallocatechin gallate). Sistem penghantaran NLC (Nanostructured Lipid Carriers) dapat memperbaiki stabilitas dan ketersediaan hayati EGCG. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh formula NLC ekstrak etanol daun teh hijau berdasarkan karakteristik ukuran partikel, indeks polidispersitas dan potensial zeta. Desain dan optimasi formula dibuat dengan variasi lipid, terdiri atas lipid padat (gliseril monostearat, setil alkohol, setil palmitat, precirol ATO5, dan gelucire), lipid cair (labrafac), serta surfaktan (poloxamer 188 dan tegocare) menggunakan metode homogenisasi kecepatan tinggi dan ultrasonikasi. Formula terbaik terdiri atas 0,1% ekstrak etanol daun teh hijau, 4% lipid, dengan perbandingan lipid padat (precirol ATO 5: gelucire (4:1)) dan lipid cair (labrafac) 9:1, serta 1% poloxamer 188. Karakteristik formula NLC yang diperoleh memiliki tampilan visual koloid kehijauan, ukuran partikel 359,6 nm, indeks polidispersitas 0,296, dan zeta potensial -0,17 mV.
Simulasi Dinamika Molekuler Senyawa Asam Ferulat dan Turunannya dari Kulit Buah Nanas (Ananas comosus) sebagai Inhibitor Enzim Tirosinase Taufik Muhammad Fakih; Hilda Aprilia Wisnuwardhani; Mentari Luthfika Dewi; Dwi Syah Fitra Ramadhan; Aulia Fikri Hidayat; Robby Prayitno
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 8, No 2 (2021): J Sains Farm Klin 8(2), Agustus 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12140.544 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.8.2.208-220.2021

Abstract

Enzim tirosinase merupakan enzim utama pada proses pembentukan pigmen melanin. Penghambatan aktivitas enzim tirosinase secara kompetitif maupun non-kompetitif menjadi kunci utama pengembangan agen pencerah kulit. Asam ferulat merupakan salah satu senyawa antioksidan yang kuat dan mampu melindungi kulit dari dampak buruk sinar UV yang menginduksi stress oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi interaksi molekuler antara senyawa asam ferulat dari kulit buah nanas (Ananas comosus) dan turunannya dengan enzim tirosinase menggunakan motode dinamika molekuler. Molekul senyawa uji dimodelkan menggunakan perangkat lunak Quantum ESPRESSO v.6.6. Model terbaik dipilih untuk dilakukan studi interaksi menggunakan perangkat lunak MGLTools 1.5.6 yang dilengkapi dengan AutoDock 4.2. Konformasi terbaik hasil penambatan molekuler kemudian dikonfirmasi stabilitasnya dengan simulasi dinamika molekuler menggunakan perangkat lunak Gromacs 2016.3. Berdasarkan hasil dari penambatan molekuler, senyawa asam iso-ferulat memiliki afinitas yang paling baik, yaitu dengan nilai energi bebas ikatan −25,06 kJ/mol dan memilki ikatan dengan logam seng (Zn) pada sisi aktif enzim tirosinase. Kemudian senyawa tersebut memiki stabilitas interaksi yang baik berdasarkan grafik RMSD, RMSF, Rg, SASA, RDF, dan H-Bond. Dengan demikian, senyawa asam iso-ferulat diprediksi dapat digunakan sebagai kandidat inhibitor kompetitif dan non-kompetitif enzim tirosinase
Rancangan Pengembangan Sediaan Nanospraygel in situ Mengandung Minyak Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmannii (Nees & T. Nees) Blume) untuk Pengobatan Kandidiasis Oral Bella Khofila Apriliyani; Aulia Fikri Hidayat
Jurnal Riset Farmasi Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.516 KB) | DOI: 10.29313/jrf.v1i1.187

Abstract

Abstract. Cinnamon bark oil is known to have antifungal activity so it can be used for oral candidiasis treatment. Thick and impenetrable oral mucosa needs to be treated with modification. Development of in situ nanospraygel can increase the effectiveness and reduce the risk of contamination of the preparation. This study tries to investigate the antifungal activity of cinnamon bark oil, determine suitable formula for the cinnamon bark oil nanoemulsion, and determine the type of gelling agent that can be used to develop in situ nanospraygel. The design of in situ nanospraygel formula containing cinnamon bark oil was carried out by Systematic Literature Review. The study was conducted on articles from reputable databases that matched the inclusion and exclusion criteria. The results of study showed that cinnamon bark oil of Cinnamomum burmannii has antifungal activity against Candida albicans with a minimum inhibitory concentration of 0.039%. Cinnamon bark oil 1% can be formulated into a good nanoemulsion preparation, using Tween 80 as a surfactant with a ratio of oil and surfactant 1:3.The combination of carbopol 934P & gellan gum with a concentration of 0.2% each can be used as an in situ gelling agent to produce cinnamon bark oil Nanospraygel in situ. Abstrak. Minyak kulit batang kayu manis memiliki aktivitas anti jamur sehingga dapat digunakan untuk pengobatan kandidiasis oral. Mukosa mulut yang tebal dan sulit ditembus perlu diatasi dengan modifikasi sediaan. Maka dari itu dilakukan pengembangan sediaan nanospraygel in situ untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi resiko kontaminasi sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas antijamur minyak kulit batang kayu manis, mengetahui formulasi yang sesuai untuk nanoemulsi minyak kulit batang kayu manis, serta mengetahui jenis gelling agent yang dapat digunakan untuk mengembangkan nanospraygel in situ. Perancangan formula nanospraygel in situ minyak kulit batang kayu manis dilakukan dengan kajian berbasis Systematic Literature Review. Kajian dilakukan terhadap artikel dari databased bereputasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil kajian menunjukkan minyak kulit batang kayu manis spesies Cinnamomum burmannii memiliki aktivitas anti jamur terhadap Candida albicans dengan konsentrasi hambat minimum yaitu 0,039%. Minyak kulit batang kayu manis 1% dapat diformulasi menjadi sediaan nanoemulsi yang baik, menggunakan Tween 80 sebagai surfaktan dengan perbandingan minyak dan surfaktan 1:3. Untuk menghasilkan sediaan nanospraygel in situ minyak kulit batang kayu manis dapat digunakan kombinasi carbopol 934P & gellan gum dengan konsentrasi masing-masing yaitu 0,2% sebagai gelling agent in situ
Investigasi Pengaruh Daya RF terhadap Morfologi Silicon Nanowire pada Penumbuhan dengan Metode PECVD Aulia Fikri Hidayat; Toto Winata
Jurnal Fisika Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v9i1.18811

Abstract

Silicon nanowire (SiNW) merupakan material berstruktur nano yang pemanfaatannya cukup luas, diantaranya yaitu sebagai material divais elektronik, sebagai material biosensor, dan sebagai sistem pembawa obat. Penumbuhan SiNW salah satunya dapat dilakukan dengan metode PECVD (plasma-enhanced chemical vapor deposition). Nikel digunakan sebagai katalis dalam penumbuhan SiNW pada penelitian ini. Lapisan tipis nikel diberi perlakuan annealing pada suhu 600°C selama 6 jam untuk memperoleh butiran nikel sebagai pemandu tumbuhnya nanowire. Penumbuhan SiNW dilakukan dengan metode PECVD dengan memvariasikan daya frekuensi radio (RF) reaktor sebesar 8 watt, 10 watt, dan 20 watt. Diameter rata-rata untuk daya 8 watt, 10 watt, dan 20 watt berturut-turut adalah 1143,17 nm; 1490,27 nm; dan 2605,26 nm. Morfologi permukaan dilihat dengan pencitraan scanning electron microscope (SEM). Rasio aspek wire dengan daya RF penumbuhan 8 watt, 10 watt, dan 20 watt diinvestigasi dengan pencitraan SEM penampang lintang dengan hasil berturut-turut sebesar 23,3; 3,13; dan 0,33.
Self-Assembly of Black Cumin Oil-Based Nanoemulsion on Various Surfactants: A Molecular Dynamics Study Hidayat, Aulia Fikri; Fakih, Taufik Muhammad
Makara Journal of Science Vol. 25, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Black cumin is commonly used as traditional medicine due to its wide range of pharmacological potential. Black cumin oil (BCO) was often prepared as nanoemulsion to improve its solubility, stability, and bioavailability. This study was conducted to investigate the molecular behavior as well as structural evolution of BCO-surfactant systems during self-assembly micellization using molecular dynamics (MD) simulations. Several BCO constituents and variations of surfactants were employed to model BCO-surfactant systems. 50 ns of MD simulations were performed to elucidate their evolution of structures and physicochemical properties during formation. Results showed that BCO-tween20 and BCO-lecithin were able to form spherical-shaped micelles with the effective radii of 10.20 and 8.67 nm at the end of the simulation. Also, from the root mean square deviation and radius of gyration profile, it is showed that BCO-tween20 system was able to maintain the stability of its structure throughout the simulation. Results also revealed that self-assembly of BCO-surfactant systems were exothermic processes, confirming spontaneous nature upon formation
Kajian Pengembangan Sistem Nanopartikel Berbasis Lipid sebagai Pembawa Zat Aktif pada Sediaan Tabir Surya Zalfa Hasna Raniah; Aulia Fikri Hidayat
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.575 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.2816

Abstract

Abstract. Excess solar radiation may harm the skin. Thus, additional protection like sunscreen is needed. Sunscreen contains chemical and physical (synthetic) UV filter materials to absorb, reflect, and scatter solar radiation before it hits the skin. UV filters that are unstable to light can be degraded and absorbed systematically into the skin. It is necessary to have a sound carrier system to prevent the UV filter from being degraded but still maintain an excellent photoprotective effect. Lipid-based nanoparticle carrier systems, such as solid lipid nanoparticles (SLN) and nanostructured lipid carriers (NLC), can protect UV filters from degradation and reflect UV radiation due to their lipid content. To increase the safety of sunscreen preparations, adding natural ingredients may be considered to provide a photoprotective effect. So the use of UV filters can be reduced due to the antioxidant effect of plants that work synergistically with UV filters. This research was conducted using the Systematic Literature Review (SLR) method. The results obtained indicate that the use of lipid-based nanoparticles can prevent UV filter degradation because it is stable after irradiation, has a sustained release effect, increases the SPF value, and can reduce the use of UV filter concentration by adding natural ingredients that contain antioxidants. Abstrak. Radiasi sinar matahari berlebih berdampak buruk pada kulit sehingga diperlukan perlindungan tambahan seperti tabir surya. Tabir surya mengandung bahan filter UV kimia dan fisika (sintetis) yang berfungsi menyerap, memantulkan dan menyebarkan radiasi matahari sebelum mengenai kulit. Filter UV yang tidak stabil terhadap cahaya dapat terdegradasi dan terserap secara sistematik ke dalam kulit. Perlu adanya sistem pembawa yang baik untuk mencegah filter UV terdegradasi, namun tetap mempertahankan efek fotoproteksi yang baik. Sistem pembawa nanopartikel berbasis lipid, seperti solid lipid nanoparticle (SLN) dan nanostructured lipid carrier (NLC), dapat mencegah filter UV terdegradasi dan mampu bekerja dengan memantulkan radiasi UV karena kandungan lipidnya. Untuk meningkatkan keamanan sediaan tabir surya, dapat ditambahkan bahan alam yang mampu memberikan efek fotoproteksi. Sehingga penggunaan filter UV dapat dikurangi karena adanya efek antioksidan dari tanaman yang bekerja sinergis dengan filter UV. Penelitian ini dilakukan dengan metode Systematic Literature Review (SLR). Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa penggunaan nanopartikel berbasis lipid mampu mencegah degradasi filter UV karena stabil setelah penyinaran, memberikan efek pelepasan diperlambat, meningkatkan nilai SPF, dan mampu mengurangi penggunaan konsentrasi filter UV dengan penambahan bahan alam yang mengandung antioksidan.
Identifikasi Epitop Sel-T COVID-19 terhadap Reseptor Imun TLR-2 (Toll-like Receptor-2) untuk Pengembangan Vaksin Berbasis Peptida Ridwan Wijaya; Aulia Fikri Hidayat; Taufik Muhammad Fakih
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.565 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.3393

Abstract

Abstract. The coronavirus outbreak that is sweeping the world is a serious challenge for the international health system. Overcoming the lack of information regarding experimental data, tools and even understanding of the body's immune response to SARS-CoV2, it is necessary to take effective steps to anticipate the spread and control the COVID-19 pandemic. Therefore, a COVID-19 epitope T-cell protein-peptida docking simulation against the TLR-2 (Toll-like Receptor-2) immune receptor target with the PDB code 2Z80 computationally was carried out in order to add dry laboratory data information, anticipate contact and crowds so as to minimize the spread of the SARS-CoV2 outbreak. There are several bioactive peptidas that are potential candidates for SARS-CoV2 vaccines such as bioactive peptidas FLAFVVFLL, FVLAAVYRI, FVVFLLVTL, VLLFLAFVV and YVYSRVKNL. This study aims to identify and evaluate the molecular interactions that occur between bioactive peptida molecules and TLR-2 enzyme macromolecules with PDB code 2Z80 using in-silico protein-peptida-based molecular docking method. Bioactive peptida sequence modeling using PEP-FOLD software. Furthermore, the best conformation was selected to be used in the study of interactions with TLR-2 macromolecules using the HPEPDock software. Further exploration was carried out on the results of molecular interactions formed using the BIOVIA Discovery Studio 2019 software. Based on the results from molecular anchoring, the bioactive peptida FLAFVVFLL had the best affinity for TLR-2 macromolecules (PDB code 2Z80) with a bond free energy value of -155,194 kJ/mol. So it can be concluded that the bioactive peptida is predicted to be used as a candidate for TLR-2 enzyme inhibitor. Abstrak. Wabah virus corona yang sedang melanda dunia ini merupakan suatu tantangan yang serius bagi sistem kesehatan internasional. Mengatasi kurangnya informasi mengenai data eksperimental, alat bahkan pemahaman mengenai respons imun tubuh terhadap SARS-CoV2 diperlukan langkah yang efektif agar mengantisipasi penyebaran sekaligus mengendalikan pandemic COVID-19. Maka dari itu dilakukan simulasi docking protein-peptida sel-T epitope COVID-19 terhadap target reseptor imun TLR-2 (Toll-like Receptor-2) dengan kode PDB 2Z80 secara komputasi agar menambahkan informasi data laboratorium kering, mengantisipasi kontak dan kerumunan sehingga meminimalisir penyebaran wabah SARS-CoV2. Terdapat beberapa peptida bioaktif yang berpotensi sebagai kandidat vaksin SARS-CoV2 seperti peptida bioaktif FLAFVVFLL, FVLAAVYRI, FVVFLLVTL, VLLFLAFVV dan YVYSRVKNL. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi interaksi molekuler yang terjadi antara molekul peptida bioaktif dengan makromolekul enzim TLR-2 dengan kode PDB 2Z80 menggunakan metode penambatan molekuler berbasis protein-peptida secara in-silico. Pemodelan sekuensi peptida bioaktif dengan menggunakan perangkat lunak PEP-FOLD. Selanjutnya dipilih konformasi terbaik untuk digunakan pada studi interaksi terhadap makromolekul TLR-2 dengan menggunakan perangkat lunak HPEPDock. Dilakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap hasil interaksi molekuler yang terbentuk dengan menggunakan perangkat lunak BIOVIA Discovery Studio 2019. Berdasarkan hadil dari penambatan molekuler, ppeptida bioaktif FLAFVVFLL memiliki afinitas yang paling baik terhadap makromolekul TLR-2 (kode PDB 2Z80) dengan nilai energi bebas ikatan -155,194 kJ/mol. Sehingga dapat disimpulkan, peptida bioaktif tersebut diprediksi dapat digunakan sebagai kandidat inhibitor enzim TLR-2.
Formulasi dan Karakterisasi Transfersom Andrografolid Syafanisa Alifia Rahma; Aulia Fikri Hidayat; Fitrianti Darusman
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.443 KB) | DOI: 10.29313/bcsp.v2i2.3751

Abstract

Abstract. Andrographolide is the main bioactive compound in the sambiloto plant (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees). Andrographolide is known to have poor solubility and low oral bioavailability. The transdermal route can be an alternative for the delivery of andrographolide compounds. Transfersome is one of the drug delivery systems that can increase the penetration ability of active substances in the transdermal route. This study aims to obtain the best andrographolide transfersome formula based on the characterization carried out and compare the penetration ability of the andrographolide transfersome and pure andrographolide. Four andrographolide transfersome formulas are made with variations in the ratio of phospholipid and surfactant concentrations, namely F1 (90:10), F2 (80:20), F3 (70:30), and F4 (60:40). Thin-layer hydration method was applied for transfersome preparation. The transfersomes obtained are characterized by the determination of entrapment efficiency, particle size, polydispersity index, and zeta potential. F4 with an entrapment efficiency value of 90.762%±0.592, particle size of 626,633±19,858 nm, polydispersity index of 0,456±0,055, and zeta potential of -4,067±1,097 mV was selected as the best andrographolide transfersome formula. In vitro penetration test was performed on the best transfersome andrographolide formula using the Franz diffusion cell method. The results of in vitro penetration tests show that andrographolide transfersome have better penetration ability than pure andrographolide. Andrographolide transfersome provide a cumulative amount andrographolide penetrated 108.583±0.918 μg/cm2 and flux 36.194±0.014 μg/cm2.h-1, while pure andrographolide provide a cumulative amount andrographolide penetrated 66,930±1,345 μg/cm2 and flux 22,301±0.448 μg/cm2.h-1. Abstrak. Andrografolid merupakan senyawa bioaktif utama yang terkandung dalam tanaman sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees). Andrografolid diketahui memiliki sifat kelarutan buruk dan bioavailabilitas oral rendah sehingga rute transdermal dapat menjadi alternatif untuk penghantaran senyawa andrografolid. Transfersom merupakan salah satu sistem penghantaran yang dapat meningkatkan kemampuan penetrasi zat aktif pada penghantaran dengan rute transdermal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula transfersom andrografolid terbaik berdasarkan karakterisasi yang dilakukan dan membandingkan kemampuan penetrasi dari transfersom andrografolid dan andrografolid murni. Empat formula transfersom andrografolid dibuat dengan variasi perbandingan konsentrasi fosfolipid dan surfaktan yaitu F1 (90:10), F2 (80:20), F3 (70:30), dan F4 (60:40) menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Transfersom yang diperoleh dikarakterisasi meliputi penentuan nilai persentase efisiensi penjerapan, ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan potensial zeta. F4 dengan nilai efisiensi penjerapan 90,762%±0,592, ukuran partikel 626,633±19,858 nm, indeks polidispersitas 0,456±0,055, dan potensial zeta -4,067±1,097 mV dipilih sebagai formula transfersom andrografolid terbaik. Terhadap formula transfersom andrografolid terbaik dilakukan uji penetrasi in vitro dengan metode sel difusi Franz. Hasil uji penetrasi in vitro menunjukan bahwa transfersom andrografolid memiliki kemampuan penetrasi yang lebih baik dibandingkan andrografolid murni. Transfersom andrografolid memberikan nilai jumlah kumulatif terpenetrasi 108,583±0,918 µg/cm2 dan fluks 36,194±0,014 µg/cm2.jam-1. Sedangkan andrografolid murni memberikan nilai jumlah kumulatif terpenetrasi 66,930±1,345 µg/cm2 dan fluks 22,301±0,448 µg/cm2.jam-1.