Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL INTEGRASI PROSES

PENGARUH JENIS NUTRIENT DAN WAKTU TERHADAP EFISIENSI SUBSTRAT DAN KINETIKA REAKSI FERMENTASI DALAM PRODUKSI BIOETANOL BERBAHAN BAKU BIJI DURIAN Prahady Susmanto; Yandriani Yandriani; Badria Dania; Ellen Ellen
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 9 NOMOR 2 DESEMBER 2020
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v9i2.8056

Abstract

Bioethanol is one source of energy that can be obtained from vegetable fermentation. This bioethanol production utilizes durian seed waste as a fermentation media. The purpose of this study was to determine the concentration of urea and NPK and the best time in making bioethanol from durian seeds by Saccharomyces cerevisiae, to study the kinetics of the fermentation reaction, determine the efficiency of the substrate during the fermentation process, and to determine the levels of bioethanol that can be produced from durian seed flour. This research was conducted by adding nutrients in the form of urea and NPK, respectively 3% and 4% with fermentation time for 48, 72, 96, 120, 144, and 168 hours. Based on the research results, the levels of starch contained in durian seed flour were 45.38%. Conversion of starch to sugar by 37,8167 grams. The best substrate efficiency is obtained by urea 3% with 120 hours fermentation time of 99,24% with residual sugar content of 0,76%. The highest levels of bioethanol in the urea sample were obtained at the addition of 3% urea, ethanol content of 57,1429% with a fermentation time of 120 hours and a Vmax of 1,2397 g/mL.hour. The best substrate efficiency obtained in NPK samples was found in NPK 4% fermentation time 144 hours by 99,16% with residual sugar content of 0,84%. The highest levels of bioethanol in NPK samples were obtained by adding 4% NPK, ethanol content of 48,5714% with 144 hours fermentation time and Vmax of 1,0116 g/mL.hour.
Pengaruh Penambahan Selulosa dari Serat Kapuk dan Crosslink Agent Terhadap Sifat Absorpsi dan Rasio Swelling Biopolimer Superabsorben Prahady Susmanto; Linda Santia; Intan Retri Utari; Muhammad Rendana
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 9 NOMOR 2 DESEMBER 2020
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v9i2.8948

Abstract

Polimer superabsorben dari poliakrilamida mempunyai beberapa kelemahan seperti kapasitas absorpsi dan swelling yang terbatas, karakteristik fisik yang kurang kuat, harganya mahal serta tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penambahan selulosa dari serat kapuk dan zat aditif crosslink terhadap sifat fisik superabsorben seperti kapasitas absorpsi dan rasio swelling. Terdapat empat jenis treatment yang dilakukan yaitu 0%, 5%, 10% dan 15% selulosa serat kapuk, dengan variasi crosslink agent pada setiap treatment yaitu 0 ml, 0,6 ml, 0,7 ml, 0,8 ml dan 0,9 ml larutan formalin. Uji FTIR selulosa dan penentuan kapasitas absorpsi air serta rasio swelling superabsorben dilakukan menggunakan metode standar. Hasil analisa FTIR menemukan beberapa gugus fungsi dalam selulosa serat kapuk seperti -OH, C-H, C=C dan C-O dengan jumlah kandungan selulosa yaitu 63,69%. Nilai kapasitas absorbsi dan rasio swelling meningkat dengan penambahan selulosa. Polimer superabsorben dengan konsentrasi selulosa 10% dan 0,8 ml formalin didapatkan sebagai treatment terbaik dengan nilai optimum untuk kapasitas absorbsi (1184,8%), rasio swelling dalam larutan urea (14,85 g/g) dan larutan NaCl (12,72 g/g). Kesimpulannya, penambahan selulosa dari serat kapuk dan crosslink agent dapat meningkatkan kapasitas absorpsi dan swelling biopolimer superabsorben.
PEMBUATAN SUPERABSORBEN DARI AKRILAMIDA DAN SELULOSA SERAT DAUN MAHKOTA NANAS DENGAN INISIATOR AMONIUM PERSULFAT Prahady Susmanto; Yandriani Yandriani; Putri Midelin; Sarah Khoirunnisa; Stevany Vanesya Syeva Maharani; Elfa Armelia
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v12i2.21788

Abstract

Polimer superabsorben merupakan suatu material dengan kemampuan absorpsi yang tinggi, dihasilkan dari polimer sintetik seperti akrilamida. Penggunaan polimer sintetik memiliki dampak yang tidak baik terhadap lingkungan karena sulit terdegradasi. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengganti sebagian polimer sintetik dengan polimer alam dalam proses pembuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan selulosa serat daun mahkota nanas dan inisiator amonium persulfat terhadap kapasitas absorpsi dan rasio swelling biopolimer superabsorben. Pembuatan polimer superabsorben dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi selulosa daun mahkota nanas, yakni dengan variasi 0, 5, 10, dan 15%. Variasi inisiator ammonium persulfate (APS) yaitu 0,4; 0,5; 0,6; dan 0,7 g dengan penambahan monomer akrilamida sebanyak 20 g. Analisis gugus fungsi dengan uji fourier transform infrared (FTIR) menunjukan adanya gugus fungsi seperti -OH, C-O dan C=C pada selulosa daun mahkota nanas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polimer superabsorben yang diproduksi dengan variasi 10% selulosa dan penambahan inisiator sebanyak 0,6 g menunjukkan karakteristik terbaik. Polimer ini memiliki kemampuan mengembang (swelling) tertinggi pada air, larutan urea 5%, dan NaCl 0,15 M, yakni masing-masing sebesar 665,7; 7,609; dan 7,125 g/g.