Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMBUATAN SUPERABSORBEN DARI AKRILAMIDA DAN SELULOSA SERAT DAUN MAHKOTA NANAS DENGAN INISIATOR AMONIUM PERSULFAT Prahady Susmanto; Yandriani Yandriani; Putri Midelin; Sarah Khoirunnisa; Stevany Vanesya Syeva Maharani; Elfa Armelia
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v12i2.21788

Abstract

Polimer superabsorben merupakan suatu material dengan kemampuan absorpsi yang tinggi, dihasilkan dari polimer sintetik seperti akrilamida. Penggunaan polimer sintetik memiliki dampak yang tidak baik terhadap lingkungan karena sulit terdegradasi. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengganti sebagian polimer sintetik dengan polimer alam dalam proses pembuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan selulosa serat daun mahkota nanas dan inisiator amonium persulfat terhadap kapasitas absorpsi dan rasio swelling biopolimer superabsorben. Pembuatan polimer superabsorben dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi selulosa daun mahkota nanas, yakni dengan variasi 0, 5, 10, dan 15%. Variasi inisiator ammonium persulfate (APS) yaitu 0,4; 0,5; 0,6; dan 0,7 g dengan penambahan monomer akrilamida sebanyak 20 g. Analisis gugus fungsi dengan uji fourier transform infrared (FTIR) menunjukan adanya gugus fungsi seperti -OH, C-O dan C=C pada selulosa daun mahkota nanas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polimer superabsorben yang diproduksi dengan variasi 10% selulosa dan penambahan inisiator sebanyak 0,6 g menunjukkan karakteristik terbaik. Polimer ini memiliki kemampuan mengembang (swelling) tertinggi pada air, larutan urea 5%, dan NaCl 0,15 M, yakni masing-masing sebesar 665,7; 7,609; dan 7,125 g/g.
Simulasi Dan Optimalisasi Ammonia Converter Terhadap Peningkatan Persen Mol Amonia Produk Pada Ammonia Plant Prahady Susmanto; Mareta Dwi Saharany; Riski Yona
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 8 No. 2 (2023): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v8i2.644

Abstract

Ammonia converter merupakan reaktor berkatalis yang berfungsi untuk mereaksikan gas nitrogen dan gas hidrogen menjadi amonia. Kinerja yang dihasilkan dari ammonia converter sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi pabrik ammonia. Hal tersebut dapat diketahui dari peningkatan produksi ammonia yang diperoleh dari ammonia converter. Untuk mendapatkan konversi amonia yang tinggi, maka perlu dilakukan proses optimalisasi ammonia converter dengan penambahan cooler dan heat exchanger. Simulasi dan optimalisasi dilakukan dengan menggunakan simulator Aspen HYSYS versi 10. Data yang digunakan untuk simulasi adalah data operasi ammonia converter berupa data desain dan data aktual. Hasil simulasi menunjukkan bahwa persen mol NH3 yang didapat sebelum optimalisasi dari data desain yaitu sebesar 17,02%, sedangkan persen mol NH3 rata-rata yang didapat pada data aktual yaitu 15,973%. Setelah optimalisasi, persen mol NH3 yang didapat dari data desain yaitu sebesar 19,02%, persen NH3 rata-rata yang didapat pada data aktual yaitu 17,738%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh penambahan cooler pada ammonia converter yaitu meningkatkan persen ammonia outlet dengan menurunkan dan menjaga temperatur outlet bed converter. Pengaruh heat exchanger bertujuan menaikkan temperatur gas sebelum bereaksi di bed-2B dengan memanfaatkan panas gas outlet bed-2B. Akibatnya, temperatur gas outlet ammonia converter akan memiliki temperatur yang tidak terlalu tinggi menuju ke proses selanjunya yaitu proses pendinginan.
Evaluasi Low Pressure Decomposer (LPD) di Unit Purifikasi Urea Plant Terhadap Q Loss, Middle Temperature dan Feed Temperature Prahady Susmanto; Muhammad Ilham Fatullah; Jimmy Aldian Maulana; Mareta Dwi Saharany; Riski Yona
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 9 No. 1 (2024): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v9i1.726

Abstract

Proses pembuatan pupuk urea membutuhkan bahan baku dasar NH3 dan CO2 dengan melewati proses sintesa, purifikasi, recovery, dan kristalisasi. Alat utama yang terdapat pada proses purifikasi terdiri dari high pressure decomposer, low pressure decomposer, dan gas separator. Low pressure cecomposer (LPD) merupakan serangkaian peralatan yang berfungsi untuk memisahkan urea dari komponen berupa ammonium carbamate, excess ammonia, air dan biuret tersisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja alat low pressure decomposer berdasarkan efisiensi panas. Adapun data yang digunakan yaitu data aktual LPD dari urea plant sebanyak 4 data. Metode penelitian menggunakan metode analisis neraca massa dan neraca panas yang dilanjutkan dengan perhitungan nilai efisiensi LPD terhadap pengaruh Qloss, middle temperature, dan feed temperature. Hasil perhitungan menunjukkan Qloss rata-rata sebesar 1032679,935 kJ, middle temperature rata-rata sebesar 124,17oC dan feed temperature rata-rata sebesar 128,07oC serta nilai efisiensi panas secara aktual pada LPD plant rata-rata sebesar 96,13%.