Jamhir Syafani
Universitas Halu Oleo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Zonasi Wilayah Pesisir Pantai Batauga Berbasis Kajian Risiko dan Mitigasi Bencana Gelombang Ekstrem dan Abrasi di Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan Eny Azkiah; Muliddin Muliddin; Jamhir Syafani
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i1.23503

Abstract

Kecamatan Batauga merupakan ibukota Kabupaten Buton Selatan yang secara geografis rawan terhadap bencana pesisir seperti bencana gelombang ekstrem dan abrasi. Bencana ini umumnya terjadi pada awal tahun yaitu antara bulan Januari hingga bulan Maret yang telah menyebabkan kerusakan berat pada talud sepanjang kurang lebih  3.195 meter yang tersebar di kelurahan Majapahit, Kelurahan Masiri, Kelurahan Laompo, dan Kelurahan Majapahit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) tingkat ancaman bencana gelombang ekstrem dan abrasi, (2) tingkat risiko bencana gelombang ekstrem dan abrasi, (3) konsep mitigasi  bencana gelombang ekstrem dan abrasi, dan (4) konsep zonasi berbasis mitigasi bencana gelombang ekstrem dan abrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran serta mendeskripsikan berbagai fenomena yang ada dan membandingkannya dengan teori yang ada beserta data yang diperoleh dari berbagai instansi yang berkaitan. Analisis indeks ancaman, kerentanan, kapasitas, dan risiko menggunakan Perka No. 1 dan No. 2 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Hasil analisis bencana ini kemudian akan menjadi dasar bagi konsep pola mitigasi dan rencana zonasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ancaman gelombang ekstrem dan abrasi di wilayah pesisir Batauga secara keseluruhan adalah sedang dengan total nilai ancaman berkisar antara  1,9 – 2,3. Tingkat risiko bencana gelombang ekstrem dan abrasi di wilayah pesisir pantai Batauga terdiri dari dua yaitu risiko rendah dan risiko tinggi. Luas wilayah dengan risiko tinggi adalah 41,58 Km² (36,13%) yang berada di wilayah pesisir Lawela, Lampanairi, Bola dan Poogalampa dengan nilai risiko 1,84 – 1,97. Sedangkan luas tingkat risiko rendah adalah 73,52 Km² (63,87%) di wilayah pesisir Bandar Batauga, Busoa, Lakambau, Laompo, Masiri, dan Majapahit. Konsep Mitigasi yang ditawarkan ada tiga yaitu pola proteksi, pola adaptif, dan pola do nothing. Konsep zonasi berdasarkan mitigasi bencana gelombang ekstrem dan abrasi yang ditawarkan ada tiga zona yaitu zona proteksi (152,23 Ha), zona adaptif (257,05 Ha), dan zona do-nothing (19,17 Ha).Kata kunci: gelombang ekstrem, abrasi, ancaman bencana, risiko bencana, mitigasi, rencana zonasi