Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI KEARIFAN DAN INOVASI LOKAL PETANI JAGUNG DI DESA KASAKAMU, KECAMATAN KUSAMBI, KABUPATEN MUNA BARAT Damrin Damrin; Amar Ma'ruf; Abdul Manan
Jurnal Ecogreen Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Haluoleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.762 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kearifan lokal petani jagung dalam pengelolaan pertanian dan bentuk inovasi petani jagung sebagai respon terhadap variabilitas iklim di Desa Kasakamu Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat. Penelitian ini dilaksanakan mulai Februari hingga Maret 2018, dengan menggunakan metode penentuan sampel dengan teknik bola salju (snow ball). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Petani Jagung di Desa  Kasakamu memiliki kearifan lokal dalam pengelolaan lahan pertanian yang masih dipertahankan hingga saat ini seperti pada aktivitas pembukaan lahan (Detambori), pembabatan rumput atau penebangan kayu, pembuatan pagar tanaman, pembakaran (Desula), Kaago-agono galu, penanaman, pemeliharaan dan perawatan tanaman jagung, pemanenan dan penyimpanan hasil panen jagung. Sementara itu, bentuk inovasi lokal petani jagung hanya tampak pada beberapa tahapan bertani saja, yaitu pada pengolahan tanah, penanaman dan pemeliharaan tanaman jagung. Hal ini disebabkan karena terbatasnya tenaga penyuluh pertanian, adanya andil tingkat pendidikan petani yang rendah dan kurangnya motivasi mereka dalam berinovasi. Kata Kunci : Identifikasi, Kearifan lokal, Inovasi lokal, Petani jagung. ABSTRACTThis study aims to identify the forms of local wisdom and innovation that have been practiced and or implemented by the corn farmers as response to the climatic variabilities in Kasakamu village, West Muna of Southeast Sulawesi. The study was conducted from February to March 2018 by using a snow ball technique. The results show that the farmers have local wisdom in agricultural land management that has been handed over many generations and still practiced currently such as land clearing (Detambori), grass removing or trees cutting, fence making, land burning (Desula), Kaago-agono galu, planting, crops growing and treatment, crops harvesting and storing. The study has also revealed that the corn farmers are not well innovating due to lack of extention workers provided by the district government, lack of formal education and motivation to innovate. Keywords: Identification, Local Wisdom, Innovation, Corn Farmers of Kasakamu
INVERSI HVSR DATA MIKROTREMOR UNTUK PENENTUAN KECEPATAN GELOMBANG SHEAR (S) DI DARATAN PESISIR KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Ariani Safitri; La Hamimu; Abdul Manan
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 3, No 01 (2021): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian di daratan pesisir Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi tentang penentuan kecepatan gelombang shear (S) menggunakan metode inversi HVSR dengan analisis data mikrotremor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran nilai kecepatan gelombang shear lapisan permukaan (Vs30) dan kecepatan gelombang shear lapisan basement (Vb). Pengukuran mikrotremor dilakukan pada 11 titik dengan jarak antar titik 1 sampai 2 km. Pengolahan data mikrotremor dilakukan menggunakan software Geopsy 2.0.5 untuk mendapatkan kurva HVSR dan subsoftware Geopsy yaitu Dinver untuk mendapatkan ground profiles dari Vs yang digunakan untuk menghitung nilai Vs30. Nilai A0 yang diperoleh dari kurva HVSR dan Vs30 digunakan untuk mencari nilai Vb. Nilai Vs30 yang diperoleh dalam penelitian ini berkisar antara 319,74 sampai 2058,68 m/s. Berdasarkan klasifikasi site SNI 1726, daerah penelitian didominasi nilai Vs30 dengan jenis lapisan tanah yaitu tanah sangat padat. Sedangkan nilai Vb yang diperoleh berkisar antara 332,53 sampai 2429,24 m/s dengan jenis lapisan tanah berdasarkan klasifikasi site SNI 1726 berupa batuan  dan batuan keras. Diduga daerah penelitian sangat minimum mengalami guncangan dan kerusakan bangunan saat gempabumi.Kata kunci: Kecamatan Wangi-Wangi, Mikrotremor, Metode  inversi HVSR, Kecepatan gelombang shear (S).
STUDI KELAYAKAN AIR TERJUN AWESALO SEBAGAI WISATA ALAM UNTUK MENDUKUNG KONSERVASI DI WILAYAH KPHL LAIWOI Arniawati Arniawati; Aryani Adami; Abdul Manan; Muhammad Adam Yordan; Hartini Hartini
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 11, No 3 (2023): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v11i3.55572

Abstract

Awesalo Waterfall is one of the tourist destinations  for the community, especially for the Konawe community, which is located in the KPHL Laiwoi area. The manager makes Awesalo Waterfall one of the objects that will be developed as a mainstay tourist destination. Nature tourism is a form of business development that is able to provide economic benefits for the community and area managers. The development of the Awesalo waterfall as a natural tourism object needs to pay attention to feasibility that does not conflict with conservation principles. This research is intended to examine whether or not Awesalo Waterfall can be developed as a natural tourism object. Data were collected through interviews, field observations, and related literature studies. The modified Guideline for Analysis of Operational Areas for Natural Tourism Objects and Attractions (ADOODTW) is used as a reference for analyzing the feasibility of Awesalo Waterfall. Based on the results of the study, the total feasibility value of Awesalo Waterfall can be developed as a natural tourism object reached 81.87%. These scores include attractiveness (87.5%), accessibility (75%), accommodation (75%) and amenities (90%). This value is included in the high category and can be developed to support sustainable management.Keywords: Awesalo waterfall , conservation, feasibility, KPHL Laiwoi, nature tourism