Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BERPOTENSI OBAT DI HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALU OLEO Albasri Albasri; Faisal Danu Tuheteru; Lana Pratiwi
Jurnal Ecogreen Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Haluoleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.423 KB)

Abstract

ABSTRAK                Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan apa saja berpotensi obat di Hutan Produksi Kelurahan Tobimeita Kecamatan Abeli Kota Kendari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2016. Pengambilan sampel dengan metode jelajah Cruise Method, Metode Participatiry Rural Appraisal dan metode wawancara, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil identifikasi jenis tumbuhan berpotensi obat di Hutan Produksi Kecamatan Abeli Kota Kendari terdapat 35 jenis tumbuhan yang berfungsi sebagai obat dan famili zingiberaceae merupakan famili tumbuhan obat yang banyak dimanfaatkan  oleh masyarakat. Bagian (organ) tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Tobimeita Kecamatan Abeli adalah akar, air bunga, batang, daun, kulit kayu, rimpang, tangkai bunga dan seluruh bagian tumbuhan. Pengetahuan masyarakat tentang cara pemakaian tumbuhan obat bervariasi tergantung jenis tumbuhan yang digunakan. Cara pemakain tumbuhan obat yaitu direbus, dilumutkan, ditumbuk, diminum langsung, digigit langsung, dipotong-potong, dan diperas secara tunggal maupun secara campuran yang dapat mengobati penyakit-penyakit tertentu. Kata Kunci:        Hutan Produksi, Tumbuhan Obat, Hutan Pendidikan, Zingiberaceae.
SUBJEK AGRARIA PADA LOKASI KONFLIK KAWASAN TRANSMIGRASI (STUDI KASUS: UNIT PEMUKIMAN TRANSMIGRASI ARONGO, KABUPATEN KONAWE SELATAN) Aryuni Salpianja Jabar; Danial Danial; Albasri Albasri; Yoenita Djayadisastra; Wa Ode Lusianai; Amin Tunda
Journal Publicuho Vol 2, No 4 (2019): November - January
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.304 KB) | DOI: 10.35817/jpu.v2i4.10274

Abstract

The presence of an agrarian reform program in the current administration provides new hope for the management of more prosperous agricultural land, not least on transmigration lands. Especially in the determination of the Land of Agrarian Reform Objects (TORA) transmigration land received a share of 0.6 million hectares from 9 million hectares of the government's target. Unfortunately, until now there are still many images of transmigration lands that are far from expectations. This means that there are still many transmigration lands involved in conflicts both vertically and horizontally. This paper aims to analyze conflicts on transmigration lands located in UPT. Arongo, South Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. Conflict analysis is directed at mapping agrarian subjects involved in a conflict. Qualitative descriptive methods are used to obtain in-depth information related to the agrarian subject. The results showed conflict in the UPT transmigration land. Arongo consists of 3 agrarian subjects namely elements of government, private and community. The government element is represented by the local government, transmigration service and National Land Agency. Community elements consist of local residents, migrants who are not directly affected and transmigrants whose land is directly affected. Community elements were also formed within the United Farmers Konawe Selatan and Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). While PT. Merbau Jaya Indah Raya Group is part of the agrarian subject of the private element.
PERKECAMBAHAN BENIH POLOLI (Lithocarpus celebicus (Miq.)) Rehder Faisal Danu Tuheteru; Winda Nita Sari; Husna Husna; Asrianti Arif; Albasri Albasri; Basrudin Basrudin; Miranda Hadiyanti Hadijah; wiwin Rahmawati Nurdin
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.815 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12344

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pembentukan kelompok Tani Pelestari Hutan di Taman Hutan Raya Nipa—Nipa (Tahura Nipa-Nipa) dan tingkat partisipasi anggota KPTH tahura Nipa-Nipa dalam pengelolaan Hutan.. Penelitian dini dilakukan di Tahura Nipa-Nipa pada kelurahan  Watu- watu dan Tipulu  dengan sampel sebanyak 70 KK. Variabel yang diamati adalah proses pembentukan KPTH berupa latar belakang dan tujuan pembentukan KPTH, serta tingkat partisipasi kelompok dalam pengelolaan Hutan di Tahura Nipa-Nipa. Data hasil penelitian ditabulasi dan diberi skoring berdasarkan skala Likert. Hasil penelitian adalah KPTH dibentuk pada awalnya karena adanya keinginan masyarakat untuk mengelola kawasan Tahura dengan lestari sekaligus dapat mensejahterakan anggotanya. Tingkat partispasi masyarakat pada tahap perencanaan pembentukan kelompok tergolong rendah, sedangkan tingkat partispasi anggota KPTH pada pengorganisasian dan pelaksanaan program tergolong tingkat partisipasi tinggi, hal ini disebabkan karena adanya kemauan masyarakat untuk mnegelola hutan secara lestari. Kata Kunci: KPTH, Taman Hutan Raya Nipa-Nipa, Partisipasi, pengelolaan hutan  Seed Germination of Pololi (Lithocarpus celebicus (Miq.)) RehderAbstract: This study aims to determine the process of forming a group of Forest Conservation Farmers in Nipa-Nipa Forest Park (Tahura Nipa-Nipa) and the level of participation of Nipa-Nipa Tahura KPTH members in forest management. watu and tipulu. This study used a simple random sampling method. The observed variables were the process of forming a KPTH in the form of the background and purpose of establishing a KPTH, as well as the level of group participation in forest management in Tahura Nipa-Nipa. The research data were tabulated and scored based on a Likert scale. The results of research on the background of the KPTH were formed is the desire of the community to manage the Tahura area sustainably while at the same time be able to prosper its members. The level of community participation at the planning stage of group formation is relatively low, while the level of participation of KPTH members in organizing and implementing programs is classified as a high level of participation, this is due to the willingness of the community to manage forests sustainably. Keywords: KPTH, Nipa-Nipa Forest Park, Participation, forest management
Sosialisasi pembuatan pupuk organik vermikompos dan penerapannya pada sistem tumpangsari tanaman jagung pada perkebunan kelapa sawit Sitti Leomo; Sapto Raharjo; Sarinah Sarinah; Faisal Danu Tuheteru; Albasri Albasri; Waode Nuraida; Muhammad Afif Febrian Thahir; Fikar Fikar; Nur Hayati; Amiratul Anisa; Mawarni Mawarni
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024689

Abstract

Desa Lombuea merupakan salah satu desa di Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ini memiliki potensi kelapa sawit, namun produktivitasnya rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan melalui produksi dan aplikasi pupuk organik vermikompos. Banyak studi melaporkan bahwa aplikasi vermikompos dapat memperbaiki sifat tanah khususnya kesuburan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian dan perkebunan. Selain produktivitas rendah, pengetahuan petani atau masyarakat terkait produksi dan teknik penerapan juga masih rendah. Dengan demikian, perlu dilakukan sosiasilisasi terkait produksi pupuk organik vermikompos dan Teknik aplikasinya. Tujuan pelaksanaan KKN Tematik adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani terkait produksi dan penerapan vermikompos oleh petani kelapa sawit dari desa Lombuea. KKN tematik akan melibatkan 15 mahasiswa Universitas Halu Oleo. Tahapan pelaksanaan meliputi koordinasi tim KKN tematik dengan pemerintah desa, penyerahan mahasiswa KKN tematik, pelaksanaan kegiatan KKN (sosialisasi produksi vermikompos dan penerapannya), monitoring dan evaluasi serta penarikan mahasiswa KKN tematik. Luaran KKN yang akan dicapai adalah produk barang berupa pupuk organik vermikompos, 1 (satu) artikel jurnal pengabdian, berita kegiatan pada media massa local (cetak atau online) dan video kegiatan KKN Tematik.