Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA COMPLAINT HANDLING OFFICER (CHO) DI UNIT KERJA CALL CENTER TELKOMSEL MAKASSAR Usman Tamrin; Halim Halim; Syarif Ahmad
Jurnal Administrasi Negara Vol 24 No 3 (2018): Jurnal Administrasi Negara
Publisher : Politeknik STIA LAN Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33509/jan.v24i3.212

Abstract

Abstract Complaint Handling Officer (CHO) must perform according to the Key Performance Indicator (KPI) set by the company and to this day the Telkomsel Makassar Call Center CHO can successfully achieve the set targets. The purpose of this study is to determine the factors that influence the performance of the Complaint Handling Officer in the Telkomsel Call Center work unit. The research method used is quantitative associative method. This method is used to test whether there is influence fromPersonal Factor, Leadership Factor, Team Factor, System Factor, Contextual / Situational Factor to Performance Complaint Handling Officer at Call Center Unit Telkomsel Makassar. Methods of data analysis of this study are applying normality test, regression analysis, and hypothesis test with the help of SPSS version 21. Partial research results, the relationship of personal factors have no positive and significant effect on the performance of CHO with probability value is 0.592. leadership factors do not have a positive and significant effect on the performance of CHO with a probability value of 0.910. there is a positive and significant influence of team factor on CHO performance with probability value is 0,014. system factor has no positive and significant effect on performance with probability value that is 0,650. there is no positive and significant influence of environmental factor on CHO performance with probability value is 0,878. Simultaneously (F test) all independent variables are personal, leadership, team, system, contextual / situational no significant and significant to CHO performance, with probabiltas value (sign) 0.052. It can be said that personal, leadership, team, system and contextual / situational factors together do not affect CHO performance.
RESOLUSI KONFLIK (Studi Konflik Antara Desa Ngali dengan Desa Renda Kecamatan Belo Kabupaten Bima) SYARIF AHMAD
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2018): Volume 5, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.656 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “RESOLUSI KONFLIK: Studi Penyelesaian Konflik antar Desa Ngali dan Desa Renda Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Penelitian dengan latar belakang maraknya konflik antar kampung yang terjadi di Kabupaten Bima. Konflik antar kampung merupakan konflik horizontal yang terjadi antara desa Ngali dengan desa Renda Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Metodelogi dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu menggali faktor-faktor penyebab terjadinya konflik antar kampung, khususnya yang terjadi antara Desa Ngali dengan desa Renda. Teori yang digunakan sebagai pendekatan konseptual dalam penelitian ini adalah teori George Simmel (1991), yang memandang bahwa konflik sesuatu yang tidak terhindarkan di dalam suatu masyarakat. Semakin konflik dapat dipahami sebagai sesuatu yang akan berakhir, semakin kurang kecenderungan konflik akan menjadi keras. Sikap Sentime dalam Masyarakat Desa Renda dan Ngali, Dendam yang Berkelanjutan, Peranan Pemerintah Daerah Bima dalam Penyelesaian Konflik antar Desa, Lemahnya Penegakan Hukum.Resolusi konflik antara desa Renda dan Ngali bukanlah hal yang mudah, dan juga konflik yang berlangsung di kedua desa ini cukup berdarah dan waktu yang cukup lama, sehingga membutuhkan banyak energi untuk dikerahkan dalam melakukan urung-rembung terhadap masalah yang sedang terjadi. Konflik yang berawal dari solidaritas kelompok didalam masyarakat Desa Renda maupun Desa Ngali ini cukup memberikan alasan yang kuat bagi kita untuk melirik aktivitas masyarakat sebagai bentuk solidaritas kelompok. Dalam mekanisme penyelesaian konflik Lewis A. Coser bahwa Ketgangan maupun rasa permusuhan yang mendasar tetap ada ditengah masyarakat/kelompok yang tidak terlihat atau yang bersifat laten (dibawah permukaan), solidaritas dan kekompakan yang nampak. Dalam mekanisme penyaluran konflik, ketegangan dapat terungkap melalui berbagai bentuk tindakan, baik antar pribadi maupun kelompok. Penyaluran konflik (safety valve) dapat berupa pengaturan terhadap resolusi konflik itu sendiri dari dalam masyarakat. Katup penyelamat merupakan suatu mekanisme khusus yang dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik social.Proses resolusi konflik antara desa Renda dan desa Ngali terjadi berlangsung secara permanen, dan bersifat sementara. Penyelesaian konflik lewat musyawarah mufakat, dan lewat kepolisian atau pengadilan hanya bersifat sementara saja, pada substansinya permasalahan utama dari konflik tersebut belum tersentuh oleh berbagai pendekatan penyelesaian konflik pemerintah daerah Kabupaten Bima. Konflik yang terpendam (laten) terus mengontrol dan menumbuh kembangkan rasa permusuhan dari masyarakat itu sendiri. Potensi konflik antar desa di desa Renda dan desa Ngali bukan hanya terlahir sebagai solidaritas sosial semata, akan tetapi ada faktor yang paling mendasar pada semestinya mendapatkan sentuhan langsung dari pemerintah Kabupaten Bupati dan walikota Bima tanpa harus mengesampingkan persoalan- persoalan lainya dalam masyarakat
PEMILIHAN UMUM DAN KEAMANAN: (Studi Tentang Peran Polres Bima Kota dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat pada Pemilihan Umum tahun 2019) Syarif Ahmad; Akhyar Akhyar
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 1 (2019): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.094 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul; Pemilihan Umum dan Keamanan: Studi Tentang Peran Polres Bima Kota dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat pada Pemilihan Umum tahun 2019”. Penelitian dengan latar belakang Pemilu dan Keamanan, berkaitan dengan peran Polres Bima Kota dalam menciptakaan keamanan dan ketertiban masyarakat pada pemilihan umum 2019. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu menggali pelaksaanan tugas Kepolisian Resor Bima Kota dan persepsi masyarakat terhadap kepolisian Bima Kota pada penyelenggaraan Pemilihan umum tahun 2019. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Pemilihan Umum, Teori Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, serta   Teori Persepsi. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana kedaulatan  ratkyat untuk memilih  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan  secara langsung, umum, bebas,  rahasia,  jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik  Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik  Indonesia Tahun 1945. Teori Keamanan dan Ketertiban masyarakat, menjadikan polri sebagai alat negara yang  memiliki tugas dan peran, tidak seluruhnya terkait dengan keamanan negara, tetapi berkaitan dengan ketertiban masyarakat. Karena sebagian besar tugas polisi adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan penegakkan hukum. Tujuan penegakkan hukum tidak terkait dengan keamanan negara, tetapi terkait dengan jaminan ketertiban sosial dan keadilan yang merupakan bagian terpenting dari aspek kesejahteraan. Peran Kepolisian Resor Bima Kota dalam menjalankan tugas dan fungsi utama Polri dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat pada sistem demokrasi dimana diselenggarakannya Pemilihan Umum, perlu ditingkatkan formulasi pada prinsip-prinsip profesionalisme dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pokok Polri. Pelaksanan tugas dan fungus Polri akan dapat dilakukan secara efektif dan akuntabel apabila memenuhi syarat, yaitu adanya konsep dan konsitensi dalam pelaksanaannya. Maksimalisasi peran dan fungsi Polri sebagai lembaga keamanan nasional akan menjamin tegaknya kedaulatan, integritas wilayah, dan perlindungan terhadap warga yang menganut sistem politik demokrasi. Sehingga akan tercipta kondisi keamanan dalam negeri dan penegakkan hukum yang semakin berkeadilan. Meskipun pada kenyataannya, aspek-aspek ekonomi dan kesejahteraan yang mendukung system keamanan nasional masih terbatas, tetapi kemajuan suatu bangsa, termasuk dalam konteks keamanan dan ketertiban masyarakat adalah pentingnya perubahan cara berpikir Polri menjadi Polri profesional. Merubah cara berpikir pada institusi Polri adalah suatu tantangan terbesar yang dihadapi Polres Bima Kota dengan dinamika masyarakat yang terus berkembang. Artinya Polri dituntut untuk mendesain dan memformulasikan metode-metode baru yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat pada wilayah hukum Polres Bima Kota.
Pemanfaatan Facebook Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIP Mbojo Bima Sebagai Media Komunikasi dan Informasi Irham Irham; Syarif Ahmad; Akhyar Akhyar
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 7, No 1 (2020): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Pemanfaatan Facebook sebagai Media Komunikasi dan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIP Mbojo Bima. Penelitian dilakukan di lingkungan STISIP Mbojo Bima khususnya pada mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi. Adapun yang mendorong peneliti melakukan penelitian yaitu  pemanfaatan sekaligus penyebaran informasi tentang topik-topik ilmu komunikasi melalui media sosial facebook baik dalam akses berita maupun promosi terupdate dalam bentuk maya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Tingkat Pemanfaatan Facebook mahasiswa ilmu komunikasi STISIP Mbojo Bima sebagai media komunikasi dan Informasi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Ilmu Komunikasi STISIP Mbojo Bima angkatan tahun 2017 yang berjumlah 48 orang dengan subjek penelitian atau populasi yang diambil kurang dari 100 orang yang memiliki atau menggunakan akun facebook. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel yang menjadi objek penelitian, selanjutnya data kuesioner diolah dan dianalisa menggunakan aplikasi SPSS versi 20.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tingkat Pemanfaatan Facebook sebagai Media Komunikasi dan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIP Mbojo Bima cukup tinggi. Terdapat akumulasi keseluruhan jawaban dari responden bahwa pemanfaatan facebook dapat membantu sebagai ruang komunikasi, kolaborasi, promosi dan informasi tentang topik-topik terupdate mengenai kajian Ilmu komunikasi dengan persentase sebesar 31,51%. Untuk fasilitas yang sering digunakan dalam mengakses facebook adalah handphone pribadi dengan persentase 54,17%.