Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Finansial Pengolahan Terasi Udang Skala Rumah Tangga oleh Isteri Nelayan di Binaloka Kelurahan Samkai Kabupaten Merauke Sajriawati Sajriawati; Astaman Amir
Jurnal Agribisnis Musamus Vol 3 No 2 (2021): Musamus Journal of Agribusiness
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujagri.v3i2.3695

Abstract

Penelitian yang berjudul analisis finansial pengolahan terasi udang skala rumah tangga oleh isteri nelayan di Binaloka Kelurahan Samkai Kabupaten Merauke, bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keuntungan dari usaha pengolahan terasi udang. Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu dari bulan September sampai Nopember 2020. Responden dari penelitian ini adalah 5 orang pengolah terasi udang skala rumah tangga. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling dengan pertimbangan waktu dan biaya penelitian yang terbatas Analisis data dilakukan dengan menghitung biaya total, pendapatan usaha, dan keuntungan usaha. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan yaitu usaha pengolahan terasi udang skala rumah tangga oleh isteri nelayan di Binaloka Kelurahan Samkai Kabupaten Merauke memiliki nilai R/C Rasio sebesar 2,04 sehingga memiliki kategori layak atau menguntungkan. Adapun keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 1.549.133 per produksi. Keywords: Kata kunci : analisis finansial, terasi udang, istri nelayan, Binaloka Merauke
Sebaran Daerah Penangkapan Ikan oleh Kapal Penangkap Ikan Yang Mendarat di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Merauke Tahun 2021 Sajriawati Sajriawati; Marius Agustinus Welliken
JURNAL ENGGANO Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.8.1.45-50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kapal penangkap ikan yang mendarat di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Merauke sepanjang tahun 2021 dan besaran frekuensi sebaran daerah penangkapan. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April 2022, dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Satuan Pengawasan SDKP Kabupaten Merauke. Data penelitian diolah menggunakan analisis kuantitatif yang digambarkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kapal penangkap ikan yang mendarat Pelabuhan Perikanan Merauke sepanjang tahun 2021 adalah 592 unit kapal. Besaran frekuensi sebaran daerah penangkapan dikategorikan menjadi 5 wilayah daerah penangkapan yaitu Kategori 1 meliputi Laut Arafura dan Laut Aru (67,74 %), Kategori 2 meliputi Laut Arafura, Laut Seram dan Laut Aru (0,84 %), kategori 3 meliputi Laut Arafura, Laut Aru dan Laut Timor (20,44 %), kategori 4 meliputi Laut Arafura, Laut Aru dan Laut Banda (0,17 %), dan kategori 5 meliputi WPP NRI 718 yaitu ZEEI, Laut Arafura, Laut Timor Bagian Timur (10,81%).
Variasi Harga Jual Gelembung Ikan oleh Nelayan Lampu Satu di Kabupaten Merauke Sajriawati Sajriawati
Jurnal Agribisnis Musamus Vol 3 No 1 (2020): Musamus Journal of Agribusiness
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mujagri.v0i0.3275

Abstract

Research about price variations of fish maw by fisherman in Lampu Satu Merauke Districts aims to determine variations in the price of fish maw and the determining factors for these price variations. This research was conducted in Merauke District for 2 (two) months from June to July 2020, using survey methods and interviews with fishermen. The object of this research is 5 fishermen who do fish maw fishing activities in MeraukeDistrict. The data analysis used is descriptive analysis, namely data analysis in the form of research reports in writing as well as pictures and tables. The results showed that the price variations of fish maw by fisherman in Lampu Satu Merauke Districts was determined by the type of fish, the sex of the fish, and the classification of the weight of the fish maw. The heavier the fish maw, the more expensive the selling price per kg. The price of fish maw for Gulama is higher than that of fish maw from Chinese snapper, while the price for fish maw from male Chinese snapper is higher than that fish maw from female Chinese snapper. Keywords: Price variations, fish maw, Merauke District
Proses Pengolahan Terasi Udang Rebon Skala Rumah Tangga di Pesisir Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Sajriawati Sajriawati
Nekton Vol 2 No 1 (2022): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM) Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.234 KB) | DOI: 10.47767/nekton.v2i1.313

Abstract

One of the catches of fishermen in the Marine Coastal of Lampu Satu is rebon shrimp, but the selling price is low and the durability is short so it quickly declines in quality (damaged). One effort to overcome this is by diversifying rebon shrimp products into shrimp paste so that the selling price goes up and the durability is long. The purpose of the study was to find out how the stages of the shrimp paste processing process. The research was carried out from November to December 2021 at the Marine Coastal of Lampu Satu, Merauke Regency. Research respondents are 1 group of household shrimp paste processors. The results showed that the shrimp paste processing process consisted of 10 stages of manufacture, namely sorting, washing, fermentation, drying stage 1, grinding stage 1, drying stage 2, grinding stage 2, printing, drying stage 3, and packaging. The processing of shrimp paste is still categorized as simple because everything uses a manual system of human power.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Merauke Ranny Kusmita; Rismawati Rismawati; Muhamad Rosyadi Hidayat; Sajriawati Sajriawati
AGRICOLA Vol 11 No 2 (2021): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v11i2.3869

Abstract

Merauke adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Papua yang juga terdampak Pandemi COVID-19. Hal ini diperkuat dengan pemberlakuan lockdown atau pembatasan akses keluar masuk wilayah baik jalur darat, udara maupun laut. Pemberlakuan pembatasan akses keluar masuk di Wilayah Merauke cukup lama pada tahun 2020 yaitu selama kurang lebih dua bulan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pendapatan nelayan sebelum masa Pandemi COVID-19 dan dimasa masa pandemi COVID-19 di Kabupaten Merauke, serta untuk mengkaji permasalahan-permasalahan yang dihadapi nelayan terkait di masa pandemi COVID-19 di Kabupaten Merauke. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni sampai Juli 20121 dengan lokasi penelitian yaitu pantai Lampu Satu di kelurahan Samkai Distrik Merauke dan pantai Kumbe di Kampung Kumbe Distrik Malind. Kedua lokasi ini dipilih karena merupakan sentra populasi nelayan paling banyak di Kabupaten Merauke. Pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara, terhadap 40 responden yang dipilih secara purposive sampling. Masing-masing 20 responden di perairan Lampu Satu di kelurahan Samkai Distrik Merauke dan 20 responden di perairan Kumbe di Kampung Kumbe Distrik Malind. Data penelitian dianalisis secara statistic dengan melihat trend dan time series pendapatan nelayan Kabupaten Merauke. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan bahwa pandemi Covid-19 berdampak terhadap pendapatan nelayan di Kabupaten Merauke, baik terhadap pemilik kapal, nahkoda/kapten, anak buah kapal (ABK) maupun terhadap pengepul/pengumpul hasil tangkapan. Dampak yang diberikan yaitu berupa terjadinya penurunan pendapatan yang diperoleh nelayan sebesar 58%. Penurunan pendapatan disebabkan oleh kendala dalam pemasaran hasil tangkapan utama yaitu gelembung ikan yang menjadi komoditas ekspor keluar negeri pada saat terjadinya lockdown total akses bandara dan pelabuhan di Provinsi Papua selama bulan Maret sampai Juni 2020. Penurunan pendapatan juga ikut disebabkan oleh meningkatnya jumlah biaya operasional dalam kegiatan penangkapan seperti biaya vitamin, obat-obatan, masker dan tes kesehatan apabila diperlukan.
Potential Utilization of White Snapper (Lates calcalifer BLOCH, 1790) landed at the Fishing Port of Merauke Regency South Papua Marius Agustinus Welliken; Sajriawati Sajriawati; Istikomah Istikomah
Berkala Perikanan Terubuk Vol 51, No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.51.1.2107-2116

Abstract

This study aims to determine the sustainable potential, the level of utilization, the number of catches of barramundi allowed to be caught in Merauke Regency. This research was conducted from January to February 2022. Data analysis used in this study were: CPUE, Standardization of fishing effort, Estimation of sustainable potential (MSY) and Optimum Effort, Analysis of utilization and effort levels. The results of this study show that the Potential (Maximum Sustainable Yield) of barramundi (Lates calcalifer Bloch, 1790) in the Merauke PPN is 289,183 tons with an effort of 27 trips, the utilization rate of barramundi in 2015 to 2021 the value of the utilization rate of barramundi resources has experienced increase, the number of catches using the production surplus method in the 718 Fisheries Management area in 2015-2021 results in a maximum sustainable potential value (MSY) of barramundi of 289,183 Kg, while the optimum fishing effort is 27 trips. Based on the research results, barramundi fishing efforts must be controlled and limited because from 2015 – 2021 the JTB (Allowed Catch) value has passed, namely 23,805 Kg, but it is still not overfishing because it has not exceeded the threshold value for Sustainable Production (MSY) 289,183 Kg.